Fimela.com, Jakarta Pertengkaran tak pernah bisa dilepaskan dari sebuah jalinan hubungan. Banyak orang bilang pertengkaran itu pelengkap. Tanpa pertengkaran hubungan justru terasa hambar.
BACA JUGA
Advertisement
Well, apa yang disebutkan di atas ada benarnya. Kalau mau lihat lebih luas, pertengkaran itu bisa dibilang sebuah pertanda sebuah hubungan terjalin dengan sehat lho.
Pertengkaran terjadi karena ada perbedaan pendapat. Perbedaa pendapat itu ada, karena masing-masing menyampaikan opininya, kan? Itu berarti, kedua belah pihak berusaha berkomunikasi dengan baik. Hanya saja, cara yang disampaikannya kurang tepat.
Tidak perlu sengaja memicu pertengkaran, namun pertengkaran yang ada pun tidak boleh disepelekan. Bagaimana cara pasangan bertengkar dan mengakhiri pertengkarannya itu berkaitan erat dengan kebahagiaan dalam hubungan, lho.
Hubungan yang bahagia tidak berarti bebas dari pertengkaran sama sekali. Pertengkaran itu pasti ada, namun diselesaikan dengan cara yang tepat. Jadi 'hasil' dari pertengkaran itu pun positif bagi hubungan.
Advertisement
6 Prinsip dalam Bertengkar yang Mencerminkan Kebahagiaan Hubungan
1. Mendengar dan Berbicara Sama Banyaknya
Siapapun yang marah, siapapun yang memulai pertengkaran, siapapun yang salah, keduanya sama-sama punya kesempatan untuk bicara . Keduanya pun sadar bahwa ada waktunya mereka harus mendengar. Jadi sekalipun saat bertengkar, di antara mereka tidak ada yang merasa terintimidasi dan tidak ada yang mendominasi.
2. Selalu Fokus Pada Permasalahan dan Fokus Mencari Solusinya
Tidak membesar-besarkan masalah itu tabiat penting. Acap kali, permasalahan yang dihadapi jadi jauh lebih runyam karena kedua belah pihak yang terlibat tidak fokus pada satu permasalahan yang sedang terjadi saja, tapi merembet ke masalah yang sudah-sudah, atau bahkan belum terjadi. Dalam hubungan yang sehat tidak ada hal semacam itu.
3. Tidak Ada Kata-kata atau Panggilan Kasar Terlontar
Semarah apapun, bahasa yang digunakan tetap baik. Nada-nada mungkin terpengaruh emosi, tapi kata-kata tetap terlontar sebagaimana dua orang yang saling mencintai dan saling menghormati berbicara.
Peka Terhadap Apa yang Dibutuhkan Satu Sama Lain
4. Kalau Memang Butuh Waktu Sendiri-sendiri, Mereka Tak Ragu Melakukannya
Kadang pertengkaran kian runyam karena pemikiran yang tidak jernih, dan jika salah satu sudah dalam kondisi yang demikian maka yang satu pun dalam kondisi waspada tertular. Dalam hubungan yang sehat pasangan tersebut tak segan untuk mundur selangkah dan menjaga jarak dari satu sama lain agar bisa menenangkan diri jika itu memang dibutuhkan. Karena yang terpenting adalah mereka kembali siap melanjutkan perjalanan dalam keadaan yang tenang tanpa sedikitpun terganggu amarah.
5. Tidak Ada Ego di Antara Mereka, Semua Berdasar Fakta dan Realita
Ego bisa memperburuk situasi, segala yang tidak ada bisa jadi ada karenanya. Masalah yang sepele pun bisa jadi besar tak terkira. Nah, kebahagiaan dalam hubungan itu akan tercapai jika ego pribadi dikesampingkan, termasuk saat bertengkar.
6. They Win Together, They Lose Together
Prinsip ini sangat mereka pegang teguh. Mereka adalah satu tim, dalam keadaan marah atau tidak. Jadi, tidak ada gunanya menyalahkan dan menyudutkan pasangannya, karena itu akan membuatnya kalah juga. Lebih baik pikirkan cara untuk sama-sama keluar dari situasi buruk tersebut.