Fimela.com, Jakarta Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda. Bunyi tagline sebuah produk parfum beberapa tahun lalu ini agaknya pas dengan apa yang terjadi pada Maxime Bouttier dan Prilly Latuconsina.
***
Senyum manis dari Prilly nyatanya telah membuat Maxime begitu tergoda. Namun, ketika itu, ia tak melanjutkan benih suka dalam hati dan memilih membiarkannya begitu saja. Artis peran yang sekarang berusia 25 tahun itu memang memiliki prinsip tersendiri dalam membina hubungan.
Advertisement
BACA JUGA
Ia mengaku tak akan pernah bisa mencampuradukkan antara urusan cinta dengan pekerjaan. Singkatnya, Maxime senantiasa menolak untuk terlibat cinlok a.k.a. cinta karena terlibat satu pekerjaan bersama.
“Aku nggak bisa mencampurkan personal life dengan dunia pekerjaan. Karenanya, meski saat itu sangat terkesan, aku hanya memendamnya saja,” kata Maxime ketika menyambangi kantor Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Bagi pemilik nama lengkap Maxime Andre Selam Bouttier ini, Prilly merupakan sosok yang memiliki senyuman memesona. Senyum itu lah yang akhirnya meluluh hatinya. Selang berapa lama, Maxime mengajak Prilly berkencan hingga seiring waktu berjalan, mereka memutuskan untuk berpacaran.
“November ya. Tapi tanggalnya nggak mau disebutin. Setelah nggak terlibat kerja bareng, aku ajak dia keluar, ternyata nyambung,” ujar Maxime yang sebelumnya banyak menjalin kasih dengan gadis keturunan.
Kisah asmara keduanya hampir setahun berjalan, tak terasa memang. Karena masing-masing dari mereka sibuk dengan aktivitas yang dilakoni. Seperti Prilly yang di samping menekuni karier di entertainment juga tetap berkuliah sembari berbisnis. Demikian juga Maxime yang masih terus mengejar citanya di industri hiburan tanah air.
Karena masih ada asa yang belum tercipta, ketika disinggung mengenai pernikahan di usia muda, Maxime Bouttier punya jawaban tersendiri. Untuk urusan ini, ia mengaku satu suara dengan Prilly Latuconsina, sang kekasih. Seperti apa? Berikut petikan lengkapnya.
Advertisement
Prilly Latuconsina dan Kisah Senyum Pemikat Maxime Bouttier
Maxime Bouttier tak mau melepaskan rasa yang timbul dari senyum di bibir Prilly ketika keduanya melakoni syuting bersama. Kendati mengaku terpesona, Maxime lebih memilih waktu yang tepat untuk melepaskan jaring cintanya.
Flashback dong kapan jadian dengan Prilly?
November ya. Kalau tanggalnya nggak mau kasih tahu. Kalau dihitung berarti ya sudah jalan 8 bulan. Sudah mau anniversary. Itu yang ditunggu.
Ngitungin ya?
Ya jalan saja sih. Cepat banget ya memang. Waktu berlalu sangat cepat. Sangat surprise bisa ngelewatin sampai sekarang ini dengan kerjaan kita yang sama-sama sibuk. Surprise aja.
Teman lalu pacaran, tanggapannya?
Nggak nyangka saja sih. Dari teman kerja, kenal biasa, selanjutnya ngajak jalan, dan akhirnya seperti sekarang ini (pacaran). Panjang ya memang kalau diceritakan.
Apa yang menarik dari Prilly?
Dia memang pribadi yang sangat menarik ya. Dia adalah orang yang nggak palsu, benar-benar dia. Kagum banget dengan orang seperti itu. Apalagi dengan ramai media sosial, di mana orang kebanyakan pengin tampil yang terbaik, tapi dia biasa saja, jujur.
Menurut aku dia bisa terus jujur dengan dirinya sendiri, di hadapan orang lain, termasuk penggemar. Karena sudah banyak yang nggak seperti itu. Dia sangat kuat untuk ukuran cewek 21 tahun. Dengan apapun anggapan orang. Itu menurut aku menjadi sisi menarik lagi dari dia.
Kesan pertama paling diingat?
Dia punya senyum yang menawan. Gila banget. Pertama kali syuting sama dia, kesan pertama, dia adalah orang yang memiliki senyum sangat menawan.
Saat itu kok nggak langsung nembak?
Belum. Aku kalau sama rekan kerja nggak mau begitu. Benar-benar profesional. Aku paling nggak bisa ketika mencampuradukkan antara kehidupan personal dengan pekerjaan. Itu pun kayak setelah sebulan nggak ketemu sama dia, setelah kita nggak ada kerja, aku bilang suka sama dia, apalagi senyumnya, apakah bisa keluar, aku bilang begitu.
Nembak di mana?
Somewhere di Jakarta.
Saat dinner romantis?
Nggak sih. Saat itu kita jalan-jalan, lalu kejadian, detailnya panjang banget, hahaha.
Keturunan bule, nggak nyari bule juga?
Aku memang punya tipikal indo, yang Indonesia asli dua kali pernah. Tapi, sebenarnya nggak ada kriteria sih, ya senyambung apa. Itu yang aku pilih. Aku nggak mikir latar belakang dia apa. Soalnya papa mamaku beda, papa Perancis, mama Indonesia. Nggak penting lagi jadinya dari mana, suku apa. Lebih kepada connection.
Ada perbedaan pola pikir mungkin?
Pola pikir kurang lebih sama. Mungkin lebih kepada pengalaman masing-masing. Aku sekolah di internasional, dia sekolah di Jakarta terus. Mungkin aku bisa nambahin dia pada sesuatu yang belum dialaminya dan sama juga buat aku, sebaliknya. Ya namanya perbedaan, jadi saling mengisi. Kita juga nggak nyari orang yang sama persis atau mirip ya.
Maxime Bouttier Mau Nikah Muda?
Belakangan, beberapa kalangan banyak mengampanyekan menikah muda daripada berpacaran. Lalu, bagaimana dengan Maxime Bouttier yang saat ini tengah berpacaran dengan Prilly Latuconsina? Untuk yang satu ini ia mengaku memiliki prinsip yang tak bisa diganggu gugat.
Jalani pacaran seperti apa?
Normal saja seperti yang lainnya. Yang beda itu kan kita public figure. Banyak banget yang candid fotoin kita, apalagi pas banyak yang belum tahu kalau kita pacaran. Kita makan siang, makan malam. Kalau keluar, anterin dia sebelum jam 12 malem. Normal sih. Nggak ada cerita yang macam-macam ya.
Termasuk sering upload kebersamaan sama Prilly?
Sering ya. Aku punya figure yang nggak bisa selalu aku tutupin. Banyak yang bisa mengakses tentang aku lewat media sosial. Ini konekuensi aku sebagai artis. Aku kalau posting foto sama dia memang benar-benar jarang banget yang komentarin. Itu dari sisi aku.
Hati-hati saat posting foto bareng, tak takut komentar negatif?
Nggak yang takut orang bakal ngomong negatif. Kami berhati-hatinya seperti apa yang kita kasih kepada publik sebagai contoh. Kita nggak mau kasih yang nggak-nggak. Aku sih cuek banget ya antara aku sama dia. Aku memang setting yang bisa komentar itu yang follow. Kalau ada yang komentar negatif, aku bisa nge-block. Jadi, minimum banget karena aku memang filter.
Kalau ada semisal komentar negatif, reaksi gimana?
Kalau itu terjadi, paling baca itu, 2 menit, banyak pertanyaan di kepala aku. Tergantung mood, bisa emosi, bisa langsung cuek. Tapi, setelah 2 menit campur aduk itu biasanya langsung hilang sih. Langsung mikirnya masih banyak yang harus dikerjakan.
Sering bahas komentar netizen sama Prilly?
Nggak sih. Biasa saja. Ya tergantung mood. Biasanya dia, karena banyaknya kesibukan. Dia kan bisnis juga, kuliah. Banyak banget waktu yang bisa buat dia nggak percaya diri. Terkadang dia kena, dan kalau sudah kayak gitu, aku cuma bisa di situ buat dia.
Kasih dukungan. Kita kan entertainer, harus meng-entertain orang di luar sana. Kita harus kasih contoh juga bagaimana menyikapinya, untuk terlalu sensitif itu nggak terlalu bagus. Kadang cuek itu lebih bagus.
Separah apa menurut kamu aksi bullying?
Ada banyak sih ya. Kalau aku sih tahunya di media sosial terjadi lebih banyak. Menurut aku orang-rang tambah sensitif, tambah stres di kehidupannya. Lihat saja jalanan kita, macet setiap hari, tambah parah, dan orang makin agresif. Mereka kadang ngeluapin saja. Aku nggak tahu semuanya, tapi menurut aku di satu sisi seperti itu.
8 bulan pacaran, cerita paling memorable?
Kita nggak pernah berantem sih selama ini. Menurut aku itu satu hal yang unik. Bukan yang jarang ketemu. Kita sering ketemu. Dia adalah bestfriend di sini. Yang penting sih, dia adalah bagian paling unik dari hubungan kita ya.
Keluarga?
Aku sudah kenal keluarganya, Prilly juga sudah kenal keluargaku. Tapi, antara keluarga sih belum.
Nikah muda, ada niat?
Nikah itu sesuatu yang sangat personal. Nggak bisa kita prediksikan sih. Aku nggak mau terburu-buru. Itu adalah satu hal yang aku ingin terjadi sekali saja. Akan menjadi keluarga. Jadi benar-benar harus aku siap untuk itu. Kalau sekarang nggak bisa prediksi soal nikah karena aku belum siap. Punya karier masih sangat fresh, masih naik-turun, aku nggak akan pikirin dulu.
Kalau Prilly yang bahas ini gimana?
Ah dia punya pola pikir yang sama. Kita ambisius sih dengan pekerjaan. Gimana kita mau menjadi apa. Kita harus clear banget. Sebelum kita punya keluarga, itu harus sudah bagus. Itu pola pikir dia sama.
Target pribadi/karier?
Nggak bisa prediksikan, semua bisa terjadi. Tapi, mau yang terbaik saja. Aku berharap mental aku tetap kuat. Soalnya kan ada beberapa waktu yang tiba-tiba saja terjadi. Mental harus kuat, seperti ketika kehilangan pekerjaan, bisa jadi seseorang akan lost banget. Makanya harus ada tujuan. Semoga mental masih tetap kuat menjalani semuanya.