Ini Alasan Mengapa Friday the 13th Jadi Tanggal yang Menakutkan Bagi Sebagian Orang

Fimela.com, Jakarta Bagi banyak orang, terutama mereka yang tinggal di negara-negara barat, hari Jumat yang jatuh setiap tanggal 13 adalah hari sial atau hari yang tidak menyenangkan sama sekali. Mereka mengenalnya dengan ‘Friday the 13th'. Bahkan saking banyak orang yang percaya dengan keburukan yang akan datang, sejak abad ke-19 mereka menyebut hari tersebut dengan sebutan ‘Black Friday’.

Soal sejak kapan mitos Friday the 13th tersebut banyak dipercaya oleh orang-orang memang tidak ada satu pun masyarakat yang hingga kini tahu pasti. Tapi, banyak orang yang meyakini bahwa hal tersebut erat kaitannya dengan sejarah masa lalu yang menyebut bahwa tamu ke-13 dalam Jamuan Makan Malam Terakhir akhirnya berkhianat kepada Jesus.lalu pada abad pertengahan, Jumat bertanggal 13 dianggap tanda kesialan.

Sementara itu, laman Live Science sempat menuliskan, ketakutan terhadap angka 13 dialami oleh mereka yang mengidap triskaidekaphobic atau fobia triskaideka. Orang yang mengidap fobia tersebut mereka akan menganggap bahwa tanggal 13 adalah angka sial. Mau tidak mau, setiap tahunnya memang pasti aka nada tanggal 13 yang jatuh di hari Jumat.

Dilansir dari CNN, Sabtu (14/7/2018), peneliti dari University of Dewalawer Tom Fernsler kepada Live Science menjelaskan Friday the 13th terjadi setiap tahun karena itu memang sudah menjadi pola tanggal. Fernsler yang dijuluki Dr.13 karena telah puluhan tahun meneliti angka 13 ini juga mengatakan bahwa pola tanggal pertahunnya dapat diperkirakan.

Angka 13 dianggap menakutkan bagi sebagian orang karena terasa ganjil. Posisinya melewati si genap 12 yang merupakan “angka keramat” bagi banyak hal, semisal jumlah paket barang-selusin, begitu juga zodiak dan bulan selama setahun. Saking menakutkannya, banyak gedung, seperti hotel atau rumah sakit yang tak tidak memiliki lantai 13 atau lebih tepatnya melongkapi angka tersebut. Percaya dengan Friday the 13th?