Fimela.com, Jakarta Menjadi korban PHP itu sama sekali tidak mengenakan, bahkan mungkin lebih bikin geregetan dibanding patah hati karena putus cinta.
BACA JUGA
Advertisement
Jadi korban PHP itu berarti kita harus mengubur harapan dalam-dalam sebelum harapan itu menjadi kenyataan. Parahnya, harapan itu muncul karena si dia yang memberi!
Korban PHP juga bisa memiliki dendam ke si pelaku karena berasa dijahatin banget. Tapi, pernahkah kamu berpikir kalau PHP itu jangan-jangan cuma asumsimu sendiri?
Jangan-jangan dia memang tak pernah bermaksud memberi harapan, tapi kamu yang selalu menyalahartikan sikap baik dia?
Hmm, sebelum kamu menuduh dia PHP dan self-claimed sebagai korban, lebih baik kamu cek dulu deh, benar atau tidak sih dia PHP-in kamu?
Advertisement
Cek di Sini, Dia Benar PHP-in Kamu atau Kamu yang Kegeeran Sendiri?
Gimana sih sikapnya ke orang lain, khususnya teman-teman ceweknya? Coba cari gambaran mengenai sifat dan sikapnya sehari-hari. Kamu harus observasi, lihat perlakuan dia terhadapmu memang istimewa atau ternyata, dia memang baik sama semuanya?
Memang sebelumnya kalian sedekat apa? Apa komunikasi kalian intens? Selalu chat, sering teleponan, video call, atau ngobrol tatap muka sambil jalan bareng? Suka dengan sengaja menyempatkan waktu untuk bertemu? Atau komunikasi cuma sekadarnya, ketemu pun cuma saat ada kesempatan aja?
Dia perhatian sama kamu seperti orang PDKT? Perhatian saat orang PDKT dengan perhatian sebagai teman itu berbeda, lho. Cobalah untuk lebih obyetif. Kalau perlu, minta pendapat teman dekatmu untuk menilai seperti apa sih bentuk perhatiannya kepadamu dan apa arti perhatian itu?
Coba deh Lebih Dalam Mengartikan Bahasanya
Dia menanggapi kode yang kamu beri? Orang PDKT tak luput dari kode-kodean. Coba kamu berikan dia kode tentang status atau kepastian hubungan. Dia menanggapi atau tidak? Ini bukan soal paham tidak paham, tapi penting atau tidak pesan dalam kode itu bagi dia.
Analisa bahasanya. Mungkin lewat kalimat-kalimatnya dalam percakapan sehari-hari, dia berusaha memperjelas "pertemanan" kalian. Coba lebih peka. Mungkin dia sudah berusaha menekankan kalau kalian cuma teman dan tidak lebih. Misal, ketemu sama temannya dan ditanya kamu siapa, eh dia jawab, "temen kampus gue~" yah, sedih deeeh.
Sabar ya. Jangan langsung nuduh dia PHP dulu, ngerinya kamu yang cuma kegeeran kan malu sendiri.