Fimela.com, Jakarta Masalah dalam hubungan percintaan itu, selain mengejar-ngejar tapi ditolak juga dikejar-kejar walau kamu sudah menolak. Semua bisa terjadi ibarat roda yang berputar.
BACA JUGA
Advertisement
Mungkin sekilas seru, menyenangkan, atau membahagiakan ya, disukai sama seseorang yang gigih mengejarmu. Padahal sih kalau kejadian, pasti kamu merasa risih, apalagi kalau kamu tidak menyukainya.
Kata orang, jangan jahat sama orang yang mengejar-ngejar kamu walau kamu tidak menyukainya. Kamu tidak akan tahu seberapa besar cinta yang ia punya.
Kamu juga takkan tahu seberapa besar bagian hati yang ia persembahkan untukmu, dan akan merasakan sakit ketika kamu menolaknya. Kamu takkan tahu bagaimana perjuangannya untuk bangkit atau bertahan dari berbagai penolakan.
Nah, biar kamu tak bertindak keterlaluan, mending kamu belajar memahami. Apa sih sebenarnya yang membuat dia terus gigih mengejarmu, berusaha mendapatkan cintamu meski kamu telah menolaknya?
Advertisement
Alasan si Dia Terus Mengejarmu Meski Sudah Ditolak
Dia penasaran
Tak dapat dipungkiri, faktor rasa penasaran pasti ada dan berperan banyak di sini. Tak semua orang yang ditolak langsung merasa kesempatannya tertutup dan dia pergi, ada beberapa yang bertahan sambil terus berusaha mengetuknya sampai terbuka lagi--dia adalah salah satunya. Dia masih mencoba karena penasaran, kamu akan membuka pintu itu lagi atau tidak kalau dia terus mengetuknya.
Dia benar-benar suka
Well, ngapain sih dia effort sampai segitunya kalau bukan karena benar-benar suka? Ya, dia pasti benar-benar menyukaimu. Tak ada salahnya lho berikan dia kesempatan dan lihat bagaimana dia mampu mencintaimu. Percayalah, kamu butuh partner yang gigih dalam memperjuangkan kamu dan hubungan kalian, seperti 'bakat' yang dia tunjukkan lewat kegigihannya ini.
Dia memiliki keyakinan kepadamu
Mungkin dia sendiri tak bisa menjabarkan apa yang sebenarnya dia rasa, mengapa dia terus terpaku di depan pintu hatimu meski kamu menutupnya. Dia tidak tahu kenapa dia ingin terus berusaha dekat denganmu, walau kamu menolaknya. Dia punya keyakinan yang kuat itu, yang tak terjelaskan, tapi selalu menuntunnya ke arahmu.
Dengan memikirkan faktor-faktor tersebut, setidaknya kamu bisa lebih berpikir ketika ingin mengambil langkah-langkah penolakan agar sekiranya tak terlalu membuat dia merasa dicampakkan.