Fimela.com, Jakarta Sebagai ibu hamil (bumil), kamu harus tahu segala hal yang bisa saja terjadi pada saat melahirkan. Bukan cuma prosesnya, tapi juga risikonya.
BACA JUGA
Advertisement
Kalau memilih untuk melahirkan di dalam air, kamu harus tahu apa saja ketentuan dan keamanannya. Nah, termasuk risiko-risiko yang bisa terjadi pasca melahirkan.
Dilasnir dari Liputan6, hormon ibu yang baru saja menjalani proses melahirkan biasanya akan berubah. Nah, kalau nggak cepat ditangani, kamu bisa mengalami depresi hebat.
Depresi ini sering disebut dengan baby blues syndrome. Di mana, kamu bisa marah-marah dan menangis usai melahirkan. Hal ini ditemukan oleh sebuah penelitian yang dilakukan British Columbia University.
Kepala penelitian, Christine Ou, mengatakan ada bukti yang mengindikasikan kemarahan ini terus terjadi dan menimbulkan depresi.
"Ada bukti yang mengindikasikan kalau kemarahan yang terus terjadi akan meningkatkan intensitas depresi. Kondisi ini akan berdampak buruk pada ibu, anak, dan seluruh keluarga," ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.
Advertisement
Banyak Faktor Depresi
Faktor depresi pasca melahirkan memang banyak. Mulai dari perubahan hormon, juga kekecewaan ibu yang melihat kenyataan yang tak sesuai dengan gambarannya sebelum melahirkan.
Belum lagi kurangnya bantuan dari suami, serta tekanan dan kritik dari keluarga. Makanya, baby blues syndrome tak boleh diremehkan.