Fimela.com, Jakarta Dear: Anesia Putri
Halo redaksi, curhatku di sini bukan soal pacar melainkan pertemanan. Aku punya teman yang cukup dekat, mungkin bisa dibilang kami ini sahabat karena kamu sudah sampai tahap mengetahui cerita pribadi masing-masing.
Ada hal yang menggangguku belakangan ini. Yakni aku menyadari kalau dia seperti tidak mau kalah. Misal aku beli apa, eh dia beli juga setelah aku. Terus aku bilang pengen apa, tiba-tiba juga dia bilang dia mau. Kadang malah aku baru bilang pengen apa, dia udah beli duluan.
Advertisement
Aku sebenernya ga tau ini wajar dipermasalahin apa enggak tapi ini mengganggu aku akhir2 ini. Semoga ini cuma perasaan burukku aja. Gimana cara aku merubah perasaanku ya?
BACA JUGA
***
Dear Anesia,
Rasa bersaing menandakan bahwa hubunganmu dan dia sebenarnya belum begitu dekat, entah sumbernya di diri dia atau dirimu sendiri.
Sebenarnya itu wajar-wajar saja, asal kamu dan dia mampu mengarahkannya ke hal yang positif. Dalam arti, jangan biarkan persaingan ini jadi celah untuk saling mencibir atau menggerutu tentang satu sama lain di belakang.
Advertisement
Mulai Berbesar Hati, dari Dirimu Sendiri
Kita tidak bisa meminta seseorang untuk mengubah isi hatinya, makanya kamu harus memulainya dari dirimu sendiri. Jangan merasa dia "mengikuti" setiap pergerakan kamu, anggaplah dia terinspirasi oleh kamu. Nah, daripada kalian sibuk dulu-duluan jadi yang terdepan biar "diikutin", geser sudut pandangmu. Coba rangkul dia biar posisi kalian selalu bersisian. Sebelum dia tampak berusaha mengikuti kamu, ajak dia supaya kalian melakukan hal tersebut bersama-sama.
Kita tidak bisa meminta seseorang untuk mengubah isi hatinya, makanya kamu harus memulainya dari dirimu sendiri. Jangan merasa dia "mengikuti" setiap pergerakan kamu, anggaplah dia terinspirasi oleh kamu. Nah, daripada kalian sibuk dulu-duluan jadi yang terdepan biar "diikutin", geser sudut pandangmu. Coba rangkul dia biar posisi kalian selalu bersisian. Sebelum dia tampak berusaha mengikuti kamu, ajak dia supaya kalian melakukan hal tersebut bersama-sama.
Pahami Arti Sahabat yang Sesungguhnya
Sahabat itu tak peduli siapa yang lebih, mereka akan bahagia untuk kebahagiaan satu sama lain. Kalau ada satu yang 'lebih', yang lain turut senang, yang lebih pun takkan menikmatinya sendirian; ia akan mengajak sahabatnya menikmati kelebihan itu bersama.
Namun jika kamu dan dia memang tak bisa "sedekat" itu, ya tidak apa-apa juga. Persahabatan yang tulus memang tak bisa dipaksakan. Daripada kamu berdekatan dengannya tapi jadi toxic untuk dirimu sendiri dan juga dirinya, lebih baik jaga jarak saja.
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!