Fimela.com, Jakarta Dari: Ali suryo
Teruntuk miss curhat,
Coba menahan diri untuk tidak mengirimkan email ke Curhat Pembaca Bintang, namun tak terbendung untuk menceritakan sesuatu hal yang membuat saya gundah gulana sendiri. Mungkin miss curhat bisa membuat pencerahan untuk saya, setidaknya email ini bisa dibalas oleh miss curhat.
Advertisement
Panggil saja saya, Suryo. buruh digital yang berusia 30+ tahun. Singkat cerita, saya seorang cancerian yang punya kisah asmara kurang begitu beruntung. Beberapa tahun terakhir ini, saya coba membuka hati setelah kurang lebih 9 tahun tidak begitu memikirkan dunia percintaan pribadi saya (single itu pilihan dan juga suratan). Setelah beberapa tahun bergabung dengan salah satu kantor publisher di Ibukota, saya berjumpa dengan seorang wanita, pekerja juga di kantor tempat saya bekerja. Meski beda divisi, namun kerja kami selalu berkaitan secara tidak langsung. Seiring waktu kerja bersama, entah apa yang merasuki saya, tapi saya selalu terpana dan deg-degan ketika bertatap muka dengannya. Tersadar kemudian waktu, bahwa saya mulai menyukainya. Dari situ timbul sebuah rasa mengagumi akan dirinya. Mungkin saya sedang jatuh cinta ya. *Bicara saya pada diri sendiri.
Ada satu hal yang menjadi zona nyaman saya ketika sedang menaruh hati pada wanita, saya nyaman sekali menjadi, pemuja rahasia.
Waktu berlalu setahun, dua tahun, menjadi pemerhati setianya selalu saya lakukan, social media adalah salah satu cara saya mengetahui aktivitas dia sehari-hari, meski dia tipikal orang yang jarang post sesuatu di media sosialnya, stories video lumayan ada, tapi sangat jarang.
Rasanya ingin sekali saya berbincang langsung dengannya, berdua. Mungkin lebih tepatnya saya ingin sekali mengajaknya jalan, tapi sering kali saya mengurungkan niat. Takut atau tidak percaya diri saya menghadapi seorang wanita yang saya suka (ini dari dulu ada di dalam diri saya). Tapi, pernah saya beberapa kali memberanikan diri menyapanya di aplikasi chatting, alhasil canggung dan aneh sendiri saya, bingung mau bahas apa. hahah.
Pernah sekali waktu saya coba mengajaknya pergi jalan berdua, tapi yaitu, takut-takut saya. Ketika coba mengajaknya jalan, saya menghubungi jauh hari untuk memblocking hari, dan tak disangka respon itu ditanggapi dengan baik, dia bersedia. Itu rasanya dag dig dug serrr. Senang sekali saya mendengarnya. Tiba saat hari H, saya menanyakan hal jalan kepadanya, apakah jadi, pagi hari dia menjawab, oke. Namun, sore hari dia kirim chat ke saya, beritahukan bahwa ia tidak bisa pergi dengan saya, karena kerjaan yang belum terselesaikan. Tidak bisa saya sangkal, mau gimana juga kerja di media memang begitu dan saya pun memakluminya. (dalam hati, yah gagal maning).
Terbilang kaku, ya saya cukup kaku ketika berhadapan dengan wanita, terlebih ia wanita yang saya kagumi. Ditambah saya cukup lama tidak menjalin hubungan yang serius dengan wanita. (Single itu pilihan dan suratan).
Miss curhat, saya bingung memulai dan memberanikan diri saya diatas ketidakpercayaan diri saya yang besar. Ingin sekali saya mengungkapkan isi hati saya padanya, di usia saya yang sudah berkepala 3, saya ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita terkasih yang memiliki niat untuk hidup bersama.
Tapi bagaimana, jika saya saja kikuk dan tidak percaya diri. satu hal lagi. terkadang saya minder dan pesimis dengan respon chatting dari dia, saya merasa dia nya mah biasa saja dengan sikap saya, hanya saya terlampau GR.
Apakah saya akan terus menjadi seorang pemuja rahasia?
Adahal lain, karakter dia buat saya penasaran sekaligus terkagum-kagum. Tak banyak tingkah, rajin solat, pekerja keras, pintar, cantik dan seringkali membuat saya tersenyum sendiri. Saya menyebutnya 'Summer binti Autumn', rambut panjang berponi, kenakan kacamata, bibir kecil, tertawa dan suaranya renyah sekali ditelinga saya.
Ah, she's gorgeus!
Apa yang harus saya lakukan dengan karakter saya yang seperti ini? Saya terlalu bingung untuk bersikap, sementara alam bawah sadar saya begitu menggebu memujanya.
Bantu saya untuk temukan solusi di dirisaya dan situasi ini, karena terlalu sering sosoknya hadir di dalam bunga tidur saya, saya ingin dia dan saya ada di hidup nyata, bukan mimpi!
Maaf, terlalu bertele-tele dan panjang bahkan tak jelas saya menyampaikan ceritanya. Mohon pencerahan untuk besarkan hati saya, dear miss curhat.
Terima Kasih, Alisuryo. HS
BACA JUGA
***
Dear Ali,
Dari panjangnya cerita yang kamu tulis tentang dia, sepertinya kamu benar tergila-gila padanya, ya!?
Advertisement
Jangan Malu-malu
Kalau memang cinta dan punya niatan ingin menjalin hubungan serius dengannya, jangan malu-malu. Menjadi pemuja rahasia takkan membawamu ke mana-mana. Mungkin selamanya kamu hanya akan jadi pengagum, tanpa pernah tahu seberapa besar kesempatan yang kamu punya untuk bersamanya.
Dia juga pasti bingung harus bersikap bagaimana padamu jika kamu menunjukkan perasaan cuma secara tersirat seperti yang kamu lakukan. Kalaupun tahu, pasti dia akan lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu. Makanya mulai sekarang cobalah lebih gamblang. Jangan menyerah pada satu dua kali penolakan. Sebagai pelajaran, kamu harus mengenalnya lebih jauh supaya tahu celah mana yang bisa kamu manfaatkan.
Segera Putuskan; Utarakan atau Terus Pendam Sendirian
Orang yang memendam perasaannya itu orang yang egois. Cinta itu dinikmatinya sendiri, padahal cinta akan lebih menyenangkan jika dibagi--jika berbagi. Tidak selamanya cewek terkesan memiliki pemuja rahasia. Pasti gebetanmu pun akan sampai pada satu titik di mana dia merasa risih. Bukan tidak mungkin juga kalau dia akan memandangmu sebagai pengecut yang tidak berani mengungkapkan perasaan secara gentle.
Semua keputusan kembali lagi ke kamu. Kalau kamu nyaman cuma jadi pengagum rahasia seperti itu, silahkan saja. Tapi kalau kamu punya keinginan dia bisa sepenuhnya 'hadir' dalam dunia nyatamu--bukan cuma mimpi, sewajarnya kamu melakukan tindakan-tindakan pendekatan yang nyata juga. Bukan yang tak terlihat seperti ninja. Jangan kelamaan memendam perasaan, nanti keburu ditikung orang, lho. Goodluck, Ali!
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!