Fimela.com, Jakarta Dari: Irma
Hi redaksi, nama gue (samaran) Irma. Usia gue 24 tahun. Gue lagi galau banget dan thanks God gue bisa cerita di sini. Dulu gue pacaran sama seorang cowok selama 3 tahun. Dalam hubungan itu gue sering banget dikasarin sama dia. Kalau dia marah, dia sering dorong gue atau genggam lengan gue kenceng banget sampai gue kesakitan dan bekasnya biru-biru gitu.
Dia juga sering ngomong kasar, ga kehitung lagi seringnya. Terutama kalau marah. Singkat cerita, gue akhirnya putus dan bisa lepas dari dia setelah drama lumayan panjang karena dia ga terima gue putusin. Gue sempet deket sama cowok lain, tapi cowok itu ga bener juga. Tapi sekarang udah ga sama cowok itu juga. Nah, cowok yang lagi deket sama gue sekarang, gue rasa adalah yang terbaik dari semua cowok yang pernah deket sama gue.
Advertisement
Dia taat beribadah, dia anak baik, sayang sama ibunya, tapi dia ga kuper kok. Dia ga berasal dari keluarga kaya tapi dia rajin dan punya kerjaan tetap yang dia suka bidangnya.Tapi, dia adalah temen dari si mantan gue yang psiko itu. Jujur gue dan cowok ini ada rasa ga enak sama mantan gue, tapi kita juga ga merasa salah sama sekali. Kita ga nyakitin siapa-siapa. Kita deket juga jauh setelah gue sama mantan gue (Temennya dia) putus.
Bener ga sih gue? Apa itu cuma alasan gue aja supaya bisa terus sama si cowok baik ini? Atau gimana seharusnya gue bersikap? Itu aja sih yang lagi gue pikirin banget. Gue sama cowok ini punya rencana baik buat hubungan kita berdua, makanya gue pengen memulainya dengan cara yang baik. Thanks ya udah jadi tempat cerita!
BACA JUGA
***
Dear Irma,
tidak ada yang perlu khawatirkan kecuali kamu masih menyimpan perasaan pada mantanmu, yang mana kamu tidak memiliki perasaan itu lagi. Ya kan?
Advertisement
Tiap Orang Berhak Memilih yang Baik Untuk Hidupnya Sendiri
Sebetulnya semua yang sedang terjadi padamu ini wajar, hanya mungkin karena "orang lama" dengan "orang baru" di sini bersinggungan, jadi tampak ada sesuatu yang tidak wajar. Kalau cuma dilihat dari satu sisi pasti terlihatnya cowok ini "merebut" kamu dari temannya sendiri. Padahal, siapa juga yang merebut? Apa yang direbut? Kan kamu juga sudah tidak berhubungan lagi sama dia, kamu pun dengan sadar bersedia menjalin hubungan baru sama cowok ini.
Setiap orang berhak memilih yang terbaik bagi hidupnya. Kalaupun kamu masih sama si dia--yang sekarang jadi mantanmu--dan kamu bertemu orang yang lebih baik, kemudian untuk meninggalkannya demi si baik ini, tidak salah juga. Toh keputusan itu baik buatmu dan hidupmu. Yang salah cuma caranya (menurut dia), serta perasaannya padamu yang membuat kamu terlihat jahat karena mencampakkannya.
Jangan Terlalu Memikirkan Masa Lalu
Kalau setelah kamu menelaah dan tidak menemukan bahwa kamu salah, berhenti memikirkan yang lain-lain lagi. Yakini kalau kamu tidak salah, tidak ada yang salah dari memilih hubungan yang baik untuk masa depan yang baik. Jalani hubungan barumu, bersama orang yang kamu percaya baik, dengan sepenuh hati.
Masa lalu tempatnya di masa lalu, berikan dia tempat sesuai porsinya. Jangan bawa-bawa dia dalam perjalananmu menuju masa depan yang baru; berat. Yang terpenting sekarang, kamu dan *calon* pasangan barumu tahu apa yang sedang dijalani, dan sama-sama berkomitmen untuk menjaga. Semangat, Irma!
Â
Â
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!