Fimela.com, Jakarta Sejak memutuskan menikah dan membina rumah tangga, Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar kerap menjadi perhatian publik. Mahligai keluarga mereka terlihat romantis lantaran hampir tak pernah diterpa isu tak sedap. Bahkan, kisah hijrah mereka menjadi inspirasi sebagian sahabat dan kerabat dekatnya.
****
Sejak menikah pada 17 November 2013, Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar berkomitmen membina rumah tanggah bahagia dan harmonis. Bahkan, mereka berusaha menjalani rumah tangga secara romantis sesuai dengan keyakinan agama-nya.
Advertisement
BACA JUGA
Bagi Shireen Sungkar, arti romantis bukan seperti sang suami bisa memberikan bunga ataupun perhiasan untuknya. Menurut-nya, keromantisan itu terwujud saat suami-nya mengajak dirinya hijrah ke arah yang lebih baik.
Â
"Menurutku, dia (Wisnu) romantis-nya ketika mengajak diriku berhijrah Dia ngajak ke arah lebih baik. Dia bisa jadi sosok bapak, sosok imam yang baik," ucap Shireen Sungkar saat berbincang khusus dengan Bintang.com, di rumahnya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, akhir pekan lalu.
Perempuan kelahiran 26 tahun silam ini menuturkan bahwa romantis itu punya kenangan yang abadi dan kekal dalam benaknya. Oleh karena itu, Shireen Sungkar merasa bahagia ketika Teuku Wisnu mengajak dirinya berhijrah kearah yang lebih baik.
Â
"Bunga dan perhiasan kalah romantis dengan ajakan kearah yang lebih baik ini karena bunga atau perhiasan bisa hilang tapi hijrah ini selama-nya. Semoga saja, didikan Wisnu ke aku dan anak-anak bisa bermanfaat dan berguna sehingga anak-anak menjadi anak sholeh dan sholehah," ujar Shireen Sungkar.
Dalam kesempatan itu, Shireen Sungkar turut memaparkan sisi lain keromantisan rumah tangga-nya dan hijrahnya bersama suami, Teuku Wisnu. Lantas, bagaimana cara mereka membangun mahligai rumah tangga bahagia dan harmonis?.
Â
Advertisement
Sisi Romantisme Shireen Sungkar kepada Teuku Wisnu
Rumah tangga harmonis tidak akan melupakan sisi romantisme, hal itulah yang dilakukan Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Meskipun sibuk beraktivitas, mereka selalu meluangkan waktu khusus untuk menjaga hubungan suami-istri agar bisa menjadi awet. Percaya atau tidak, suasana romantis bisa menggugurkan berbagai keresahan serta menggantikan kegundahan dengan ketentraman. Berikut petikan wawacaranya.
Cara Shireen membuat momen romantis kepada Wisnu?
Aku masakin makanan untuk dia. Tapi, setelah aku melahirkan anak dan menyusui, dia sangat mengerti jadi jarang masak untuk dia tapi kalau sempat aku tetap masak dan menyiapkan makanan untuk dia.
Momen romantis yang tak terlupakan?
Menurutku, dia (Wisnu) romantis-nya ketika mengajak diriku berhijrah Dia ngajak ke arah lebih baik. Dia bisa jadi sosok bapak, sosok imam yang baik.
Seberapa penting romantis?
Bunga dan perhiasan kalah romantis dengan ajakan kearah yang lebih baik ini karena bunga atau perhiasan bisa hilang tapi hijrah ini selama-nya. Semoga saja, didikan Wisnu ke aku dan anak-anak bisa bermanfaat dan berguna sehingga anak-anak menjadi anak sholeh dan sholehah
Percaya romantis bisa bikin awet pasangan suami-istri?
Nggak juga sih sebenernya, kalau menurut aku yang sudah aku rasaian jika suami lebih dekat dengan agama, dia akan baik lagi sama istrinya. Karena dia belajar di agama islam itu menjunjung tinggi perempuan. Apalagi istri. Pertama ibu, istri, anak-anak. Kalau aku bukan masalah romantis. Tapi dimana keluarga bisa hijrah bareng-bareng. Karena saat sudah jadi orangtua, kita kayak belajar lagi untuk belajar mendidik anak-anak yang benar, karakter mereka. Karena karakter terbentuk karena orangtuanya juga ya.
Bagaimana menciptakan romantis bersama suami dan anak?
Kita harus ada quality time. Jadi sebenarnya yang sibuk itu kan Wisnu, karena dia ke kantor, sering keluar kota. Bisnis ada disana. Diq harus bolak-balik ke Malang. Jadi harus ada quality time dan bagi-bagi waktu sih. Jadi kayak misalnya anak kebangun malam-malam, aku gak mungkin bangunin wisnu,karena dia capek.
Waktu Wisnu buat keluarga seperti apa?
Nah kalau pagi sih Wisnu ada waktu bareng anak-anaknya. Jadi setidaknya bisa keliling komplek. Main sama mereka. Karena kan jam 10 sudah harus kerja lagi.
Jalan-jalan menunjukkan romantisme keluarga?
Kalau untuk luar negeri harus semua sehat, lagi ada rezeki sih. Dan biasanya memang setahun sekali sih. Wisnu selalu mentargetkan seperti itu. Dan untungnya terjalani. Cuma nggak tahu untuk tahun ini karena kan sudah 3 anak dan masih kecil semua.
Seperti apa?
Sering sih, kek bulan depan ke Malang, Bali, Lombok. Jadi terkadang memang suka ikut kalau Wisnu kerja diluar kota.
Bagaimana cara kamu mencari amal kebaikkan kepada suami?
Mencari amal bagi suami itu banyak banget yaambisa ambilin minum, ambilin makan. Itu kan dapat pahala kalau sah ya. Banyak sih, nirutin suami, menjaga kehormatan. Kita harus jadi apa yang diperintahkan suami selama itu memang ada di dalam agama. Aku juga memang ga mau debat.
Wisnu suka minta yang aneh?
Wisnu suka sering melakukan sesuatu yang aneh misalnya nih makanan sehat, makanan karbo. Aku buat buah aja. Dia suka banget sama keju dan duren, dan aku gak gitu. Jadi dia minta dibuatkan itu.
Apakah Wisnu sering mengalah?
Iya, tapi gantian sih. Jadi kalau memang aku lagi marah sama dia, dia pergi keluar terus bilang kalau sudah gak marah hubungi aku. Jadi memang dari situ aku dan Wisnu jadi jarang marah dan memang harus saling ngerti ya.
Kisah spiritual hijrah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu
Perjalanan hijrah Shireen Sungkar untuk hidup lebih baik harus ditempuh dengan proses yang cukup panjang. Penampilannya saat ini sangat berbeda dengan penampilannya pertama kali terjun ke industri hiburan Tanah Air. Keputusan ibu tiga anak ini untuk mengubah penampilannya dimulai saat ia sudah menjalani kehidupan rumah tangga bersama Teuku Wisnu. Lantas seperti apa ya oerjalanan hijrahnya?
Momen apa yang membuat kamu berhijrah?
Awal hijrah itu, Wisnu duluan. Dia belajar agama untuk hijrah 2-3 bulan sebelum menikah. Dia sudah berubah banget. Dari yang pacaran nggak mau ketemu. Dulu aku kaget dengan sikap dia. 2 bulan sebelum menikah, aku 1 bulan di London. Dia juga sudah berubah lagi pas aku pulang. Jadi dia berubah, aku diskusi sama papa. Awal hijrah aku memang karena Wisnu.
Seperti apa perlakuan Wisnu kepada Shireen setelah berhijrah?
Memang, awal hijrah Wisnu itu keras dan kaku. Jadi, setelah menikah ketika belajar lagi sama banyak ustadz. Dia ditegur bahwa memperlakukan istri itu nggak boleh kaku. Perempuan harus disentuh bukan fisik tapi hati. Jadi, diperlihatkan agar tetap baik ke perempuan. Harus lebih baik menasehati wantia, dari situlah aku tertarik dan mau belajar untuk hijrah.
Proses berhijab Shireen?
Aku memang total hijab pas hamil Adam (anak pertama) 7 bulan. Waktu sakit operasi dan ada Wisnu minta doa dari dia dan dibacain Quran. Nah pas itu, Wisnu bilang "Kamu sudah melakukan semua ibadah. Tapi belum melakukan suatu,". Dan disitu aku jawab "Oh ia hijab". Dari situ aku kayak terpukul. "Terus aku bilang bulan depan, Ramadan. Jadi aku pakainya dari Ramadan saja".
Shireen merasa jadi orang aneh saat berhijrah?
Awal hijrah memang aneh. Aku pertama kali hijab itu ke mall. Aku ngerasa banyak yang lihatin padahal ga gitu juga. Paling mereka cuna bilang "Oh Shireen pakau hijab". Aku mikir kok gini sih pasti banyak setan yang godain jadi was-was ya.
Perasaan Shireen awal berhijrah?
Tergantung kita belajarnya sama siapa. Dan kita harus mencari banyak ilmu diberbagai tempat ya. Nah itu, malu. Awal tuh malu sampai bilang sudah umur segini kok pr banyak banget yang hafus doperbaiki, cuma ya harus dikejar ga itu,cuma nyesel saja dulu hura-hura.
Tanggapan keluarga dan kerabat terdekat pasca berhijrah?
Keluarga aku nggak apa-apa. Cuma untuk teman entertain saja yang merasa kaget apalagi lihat Wisnu. Cuma mereka nggak sampai ngejek-ngejek berlebihan sih ke aku. Dan alhamdulillah jadi banyak yang hijrah sekarang artis lainnya ya.
Apa yang kamu rasakan setelah berhijrah?
Hmm setelah hijrah bersyukurlah sama Allah. Karena bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Dan untungnya nanti akan diambil dengan kondisi yang berantakan (pakaian minim, dll).
Bagaimana awal terima pekerjaan setelah berhijrah?
Untuk pekerjaan awal hijab, aku banyak banget dapat tawaran harus lepas hijab. Sampai aku minta ke pihak iklannya agar minta waktu sebentar saja dikontraknya agar bisa pakai hijab selanjutnya, cuma nggak bisa. Nah yaudah akhirnya aku nggak jadi ambil. Aku mikir mungkin ada rezeki dijalan yang lain. Tapi sempet mikir bakal susah dapat pekerjaan lagi, tapi yaudah lillahi ta'ala aja. Kan ga terlalu mikirin pekerjaan juga, yang lebih dipikjrkan adalah apakan nanti dikasih waktu untuk berubah.
Pernah jenuh saat berhijrah?
Kalau ditanya lebih baik hijrah sekarang atau nggak. Ya lebih suka sekarang karena yang awlanya kaku jadi lebih enak gitu. Berubah banget ke lebih baik.
Lalu, baju-baju seksi kamu yang dulu dikemanakan?
Aku keluarin semua. Aku mau kasih teman. Terus Wisnu ngajarin "kamu ngapain ngasih teman untuk melakukan itu lagi,". Jadi gak boleh dikasih orang. Jadi dibuang saja. Paling kasih teman dekat dan bilang "pakainya di depan suami saja ya". Kalau aku kasih orang di umum, dosanya juga ke saya.
Shireen Sungkar merasa bersyukur dan bahagia membina mahligai rumah tangga dengan Teuku Wisnu. Apalagi, suaminya bisa membimbing dirinya ke arah yang lebih baik. Shireen Sungkar merasa senang bisa menjalani rumah tangga dengan penuh suka cita lantaran Teuku Wisnu mengarahkan membangun rumah tangga secara islami. Selama menjadi pasangan suami istri, mereka jarang diterpa isu miring. Mereka pun menghaturkan terima kasih karena pernikahan mereka sudah dikaruniakan tiga anak bernama Teuku Adam Al Fatih, Cut Hawwa Medina Al Fatih dan Cut Shafiyyah Mecca Al-fatih.