Fimela.com, Jakarta Vaping, atau juga rokok elektrik, sering disebut sebagai pengganti rokok yang lebih 'sehat.' Tapi, ternyata vape juga bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang sangat berbahaya, lho! Seperti seorang gadis umur 18 tahun terkena penyakit hypersensitivity pneumonitis, a.k.a wet lungs.
BACA JUGA
Penyakit ini sebenarnya nggak langka dan sudah diderita banyak orang. Namun, para ahli medis dan kedokteran baru menemukan kasus penyakit ini pada seorang remaja.
Advertisement
Dilansir dari Women's Health Magazine, berita mengenai gadis tersebut terungkap dari sebuah studi kasus yang dipublikasikan the Journal Pediatrics. Berita lantas langsung heboh dan tersebar lantaran termasuk kasus langka.
Jadi, kisah gadis malang ini bermula ketika dia melakukan vaping. Belum lama, dia lantas mengalami permasalahan pada pernapasannya yang disertai batuk dan rasa sakit pada dada.
Kondisinya ini lantas semakin parah. Rasa sakit semakin menjadi ketika dia mengambil napas yang dalam. Usai 3 minggu vaping, kondisinya semakin parah dan dia harus melaukan ER di rumah sakit.
Advertisement
Masuk ICU
Sesampainya dia di rumah sakit, dokter di sana langsung menempati gadis yang tak disebutkan namanya itu ke ruang pediatrik ICU dan langsung memberikannya antibiotik.
Namun, kondisinya tak membaik, malah semakin memburuk. Dokter lantas terpaksa harus memasang sebuah selang pada saluran pernapasannya untuk menyelamatkan nyawa gadis tersebut.
Penyebab Wet Lung
Penyakit ini sebenarnya tak bisa diderita semua orang. Artinya, bukan penyakit umum yang bisa diderita siapa pun. Jadi, ini tergantung dari imun tubuh seseorang yang memiliki reaksi berbeda-beda pada zat tertentu.
Menurut the National Heart, Lung, and Blood Instiyute, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terkena wt lung. Antara lain usia, lingkungan, sejarah pada kelurga, gaya hidup buruk, dan juga genetik. Yang jelas, jangan studi itu menulis kalau ternyata vaping memiliki pengaruh cukup buruk pada sebagian penggunanya.