Fimela.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Senin (4/6/2018) sudah masuk hari ke-20 Ramadan. Itu artinya kita telah sampai pada 10 hari terakhir Bulan Suci.
Ada satu peristiwa penting dan sangat dinantikan oleh umat Islam ketika Ramadan. Peristiwa itu adalah Lailatul Qadar. Dalam Alquran, Lailatul Qadar merupakan malam dengan keutamaan melebihi seribu bulan. Di malam tersebut pula, malaikat turun dari langit membawa keberkahan bagi seluruh makhluknya.
Advertisement
BACA JUGA
Lantas, kapan sebenarnya waktu turunnya Lailatul Qadar? Dikutip dari Islami.co, tidak ada yang tahu secara pasti kapan turunnya Lailatul Qadar. Memang banyak hadis memuat keterangan waktu turunnya Malam Seribu Bulan itu, masing-masing dalil ternyata saling bertentangan. Seperti dalam hadis riwayat Imam Bukhari di bawah ini:
"Diriwayatkan dari Ibn Umar RA, beberapa sahabat Nabi SAW diperlihatkan Lailatul Qadar dalam mimpi, di tujuh hari terakhir. Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Aku melihat mimpi kalian bertepatan di tujuh hari terakhir. Siapa yang ingin mencarinya, carilah ia di tujuh hari terakhir."Juga dalam hadis lain dari Abu Salamah RA.
"Diriwayatkan dari Abi Salamah RA ia berkata, 'Aku bertanya pada Abi Sa’id, ia adalah temanku. Ia lalu berkata 'Kami beri'tikaf bersama Nabi SAW dalam 10 hari pertengahan dari bulan Ramadan. Lalu beliau keluar dari rumah di pagi hari tanggal 20. Beliau lalu berkhutbah di hadapan kami. Beliau berkata 'Aku diperlihatkan Lailatul Qadar lalu aku lupa tepat waktunya. Carilah ia di sepuluh hari terakhir, di hari ganjil'."
Para ulama punya pendapat berbeda dalam memahami hadis tentang Lailatul Qadar. Imam Al Hafidz Al Iraqi dalam Kitab Fadhailu Waalami Lailatil Qadr menyatakan ada 27 pendapat mengenai Malam Seribu Bulan.
Perbedaan tersebut seputar apakah jatuhnya pada malam yang sama atau berpindah-pindah. Juga apakah hanya ketika Ramadan atau bisa di bulan lain. Sedangkan Imam An Nawawi menyatakan pendapat terkuak menyebut Lailatul Qadar jatuh setiap tahun di malam yang berbeda-beda.
Sedangkan para ulama yang mendapat kesempatan bertemu dengan Lailatul Qadar membuat catatan tentang pengalaman mereka. Sejumlah catatan menyebutkan apabila puasa Ramadan dimulai pada Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada 29 Ramadan.
Catatan lain yang perlu diketahui adalah, jika puasa dimulai pada Sabtu, Lailatul Qadar jatuh pada 21. Apabila puasa mulai Minggu, Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 27. Puasa mulai Senin, Lailatul Qadar jatuh pada 29. Puasa Selasa, Malam Seribu Bulan berlangsung pada tanggal 25 Ramadan. Jika Rabu mulai puasa, maka malam Lailatul Qadar turun pada 27. Sedangkan apabila puasa mulai Kamis, maka Lailatul Qadar terjadi pada tanggal 21.
Penulis: Ahmad Baiquni
Sumber: Dream.co.id