Fimela.com, Jakarta Indah Dewi Pertiwi atau lebih dikenal dengan IDP membuat publik terhenyak baru-baru ini. Ia yang selama ini dikenal sebagai penyanyi yang super enerjik, dengan tampilan seksi menunjukkan sisi berbeda. Sekarang ini sebuah hijab menjulur di sekujur tubuhnya. Ya, IDP telah memilih berhijab atau menutup auratnya setelah sekian lama tampil terbuka. Langkah hijrah ditempuhnya belakangan ini.
IDP telah menambah daftar selebritis wanita yang ‘nekad’ menutup aurat di tengah terjangan entertainment industry yang penuh dengan keglamoran. Sebelumnya, telah banyak selebritis yang berhijrah, sebut saja Kartika Putri, Tantri Kotak, Fenita Arie, Tika Bravani, dan lainnya. Mereka berani tampil dengan hijabnya dan masih melakoni aktivitas seperti sebelumnya.
Advertisement
BACA JUGA
IDP masih tetap ayu dengan tampilan barunya. Bahkan ia terkesan lebiih cantik dengan sikap semakin ramah dan tata bahasa yang lemah lembut serta senyumnya nan semakin segar. Ketika berhijab, bukan menjadi titik paling tinggi dalam beragama, demikian menurutnya. Karena pakaian fisik itu tak akan lebih berguna ketika hati atau akhlak tidak semakin membaik.
Karenanya, IDP pun berusaha untuk mengaktualisasi diri dengan ilmu dari kajian keagamaan dengan para ustaz. Kehausannya akan ilmu agama membuat tak berlalu waktunya kecuali harus ada kebaikan atau ilmu yang didengar lalu kemudian diaplikasikan.
“Terkadang sambil menunggu, atau kalau pas tak ada kerjaan, nyetel Youtube aja. Kan banyak kajian ustaz lewat Youtube,” lanjut IDP.
“Alhamdulillah, akhirnya memutuskan berhijab pada tanggal 6 April lalu. Sebelumnya memang sudah ada keinginan, namun baru mantap belakangan,” kata IDP saat disambangi di apartemen miliknya, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bicara perubahan seorang artis, baik ke arah baik ataupun buruk, tentu senantiasa mendapatkan cibiran. Tak terkecuali Indah Dewi Pertiwi yang pada awalnya disebut hanya ingin mencari popularitas, mencari pekerjaan di bulan Ramadan yang identik dengan artis-artis berpenampilan Islami. Namun, ragam cibiran pun tak menyurutkan langkahnya.
“Masya Allah,” sambutnya menanggapi tudingan tersebut. “Saya sih Lillahi Ta’ala. Palingan ya istighfar aja gak pernah dimasukkan ke hati. Karena itu konsekuensi saya sebagai pemakai social media,” lanjutnya.
Kepada Bintang.com, Indah Dewi Pertiwi menuturkan, bagaimana kisah hijrahnya sampai memutuskan untuk menutup aurat. Lalu ketika dirinya dihadapkan dengan pemutusan kontrak kerja di berbagai tempat, atau bahkan sampai membayar kerugian sesuai perjanjian. Baginya, itu merupakan fase yang harus dilaluinya ketika memilih jalan ini. Penyanyi ini juga bersiap untuk menikah tahun ini, dengan siapa? Berikut petikan lengkapnya.
Advertisement
Kisah IDP dan Masjidil Aqsha Palestina
Setahun terakhir, Indah Dewi Pertiwi sudah mulai condong dengan niat menutup aurat. Ia mengaku telah mengutarakan keinginannya tersebut kepada manajemen. Namun, lagi-lagi keinginan mulia tersebut harus terganjal dengan ragam pemikiran tentang bagaimana kiprahnya di industri hiburan. Sampai pada akhirnya, sebuah perjalanan religi ke bumi para Nabi, Palestina membuatnya berjanji untuk berkhidmat kepada aturan Yang Maha Kuasa.
Bagaimana kisah hijrah IDP?
Alhamdulillah aku sudah memutuskan untuk berhijab, menutup aurat. Per tanggal 6 April kemarin (2018). Keinginan untuk pakai hijab itu sudah dari beberapa tahun yang lalu. Jadi udah senang pada saat menggunakan hijab. Saat itu pas habis ikut training spiritual, nyampai rumah kok terus nyaman.
Per tahun juga ada event ya, semisal Ramadan itu biasanya saat ngeluarin single religi pasti berhijab. Tapi masih sekadar senang yah, sampai rumah lepas lagi. Dulu kalau pakai hijab senang tapi suka pusing, sempat mikir aku beberapa jam pusing, mereka yang pakai gimana, ya.
Nah, kemarin itu melalui proses, setahun yang lalu alhamdulillah banyak banget teman-teman yang hijrah. Mereka sharing ke aku juga. Alhamdulillah Allah perkenankan aku ikut kajian ilmu yang sebelumnya aku gak paham. Bahkan dalam mindset-ku nanti dulu pakai hijab, nunggu akhlakku baik dulu. Tapi pada saat dapet ilmu dikit, dimudahkan, 6 April tutup aurat.
Mantap berhijab karena apa?
Sebelumnya dimantapkan saat safar ke Al Aqsha, Palestina. Aku di sana ngerasa kayak dimudahkan. Allah izinkan aku kesana, perjalanan lancar sekali. Terpikir, apalagi yang tak harus aku syukuri. Dan di sana akhirnya berjanji dan meminta kepada Allah agar diberikan istiqomah dalam berhijab sampai akhir hayat.
Kenapa memilih ke Masjidil Aqsha?
Tak pernah terpikir bagi saya untuk melakukan perjalanan ke Al Aqsha ya. Karena kan disana masih sering konflik. Meskipun seringkali dikirim foto teman-teman yang kesana. Tapi pas Maret ditawarin, jadi kok kepengen ya. Tapi pas daftar harusnya sulit, karena ngurus visa juga susah karena masuk border Israel. Namun ternyata kita dimudahkan.
Pengalaman spiritual seperti apa di sana?
Masyaallah bisa merasakan salat di sana. Melihat keagungan Allah di sana. Karena kan Isra Mi'raj dari sana ya pas Rasulullah SAW naik ke langit. Aku ngerasa bahwa Allah udah baik sekali. Dan akhirnya bismillah (berhijab).
Di Al Aqsha sekitar 3 hari. Sebelumnya di Yordania. Di sana kan juga ada jejak para nabi. Belum nyampai Al Aqsha udah seneng aja, lihat kubahnya dari jauh. Sejarah para nabi kan di sana. Hati ini ngerasa gemetar, alhamdulillah dah sampai sana. Nyampai bukan ke hotel langsung ke Al Aqsha.
Saat berhijab, izin ke siapa aja?
Belum ada izin siapa-siapa karena kan belum ada suami. Kalau orangtua pastinya mengizinkan. Namun awalnya datang pikiran-pikiran, nanti kalau udah berhijab gimana nyanyinya, kan aku ngedance, enerjik. Bajunya kan begitu. Jobnya kan banyakan di sana. Banyak event dari club atau cafe, bajunya ya harus nyentrik. Saat keinginan berhijab datang, semuanya gak terpikirkan. Padahal, aku juga udah ada kontrak kerja.
Sampai akhirnya merasa terpanggil?
Saat panggilan itu datang, maka harus disambut. Takut gak akan datang lagi. Jangan sampai udah mau ketemu ajal, tak sempat berubah. Buat aku hal itu adalah hadiah dari Allah.
Banyak yang nyinyir di media sosial penampilan Islami hanya untuk menyambut Ramadan?
Aku sempat baca komentar. Aku sih sadar bahwa ketika memakai sosial media, maka akan banyak komentar, baik dan buruk. Mendoakan atau nyinyir. Aku sih gak ada masalah buat aku. Buat aku ini hadiah luar biasa dari Allah saat menjalankan ibadah bulan suci Ramadan.
Ngedrop?
Gak sih. Karena dengan komentar seperti itu udah biasa. Bahkan dulu sudah sering ya. Kalau ada komentar yang gimana, ya harus tenang aja. Jangan sampai ngedrop. Kan aku memutuskan untuk memakai hijab ini karena Allah, bukan siapa-siapa. Jadi, itu ga ada masalah buat aku.
Jadi tertantang, lakukan pembuktian?
Lebih ke istighfar aja sih. Gak kepikiran. Gak pada akhirnya pembuktian kepada manusia. Aku Lillahi Ta'ala. Dan alhamdulillah yang sudah mendoakan aku, lewat komentar di Instagram. Ya kita gak tahu doa dari siapa yang diijabah oleh Allah. Aku pengen mengubah tak hanya pakaian, menutup aurat. Namun juga akhlak, semoga menjadi lebih baik.
IDP dari Konsep Anyar Penampilan Panggung dan Keinginan Menikah Tahun Ini
Saat memutuskan berhijab, Indah Dewi Pertiwi tak pernah menyangka akan terbentur dengan beberapa hal terkait pekerjaannya. Ia hanya mengaku antusias, meniatkan diri untuk berhijrah menjadi lebih baik. Ia bersyukur memiliki manajemen yang selalu mendukungnya, juga ketika ia harus berurusan dengan banyak kontrak kerja. Banyak hal berubah dari IDP usai melakukan hijrah. Konsep hidupnya, pola pikir serta pencapaian-pencapaian dalam hidupnya pun berbelok tajam.
Kerjaan gimana?
Dari tahun lalu udah ngobrol ringan ama manajemen tentang keinginan memakai hijab. Dan kemarin, manajemen juga gak tahu saat aku pakai hijab. Tahunya tiga atau empat hari setelah aku berhijab, karena manajer handphone-nya mati. Setelah ramai pemberitaan baru konfirmasi.
Kita kan ada beberapa kontrak ama beberapa kafe. Jadi mereka pada ngubungin. Kan udah ada kontrak kerja, gimana. Itu jadinya sempat bikin panik. Baru kepikiran pas itu, sebelumnya ga nyangka. Ya akhirnya alhamdulillah bisa diambil jalan tengahnya. Ada kewajiban yang harus saya selesaikan.
Akan seperti apa IDP nantinya?
Tampilan ya seperti ini. Pas memutuskan berhijab, untuk lincah banget udah canggung, ngerasa aneh ya. Dari hati udah berbeda, ga lincah seperti biasa. Sejauh ini kalau perform masih dengan lagu pop, kan ada lagu yang selow, gak cuma religi. Kalau yang up beat gak lagi.
Ngalir aja seperti ini. Ke depan akan gimana Wallahu a'lam. Jujur sekarang aku belum kepikiran akan gimana-gimana. Waktu itu sempat ditanya, gimana setelah berhijab dari mulai fesyennya. Tapi aku pikir nanti aja, masih menikmati.
Masih merasa seperti jatuh cinta?
Kalau jatuh cinta kan rasanya menggebu ya. Ya kalau ini rasanya ini adem, hati itu kayak ingin memperbaiki perilaku, apa yang salah-salah. Lebih bisa nanggepin masalah dengan tenang, bismillah terus.
Instagram banyak foto dihapus?
Sekitar 1200 an foto yang dihapus. Pelan-pelan hapusnya. 2, 3 besoknya 5. Jadi, bertahap. Pas bulan Mei tanggal 9 udah hampir tinggal 2 atau 3 yang gak pakai hijab.
Followers pengaruh?
Gak sih, gak yang gimana-gimana. Aku menghapus kan pengen gak mau lagi yang terlihat auratnya.
Beberapa orang tetap mempertahankan foto jadul sebagai bagian dari perjalanan hidup?
Tadinya pun berpikir begitu. Tapi kalau yang begitu, mending untuk konsumsi sendiri. Zaman dulu ngedance. Kan ada amal jariyah, ada juga dosa jariyah. Takutnya saat aku gitu, ini maaf ya, aku hanya share dapat ilmu saat kajian, katanya itu jadi dosa jariyah.
Tidak semua orang melihat sama. Misalkan kalau jadi penyebab orang berpikiran macam-macam. Itu yang kita ingin hindarkan. Jadi lebih baik dihapus menurut aku. Masih belajar dan masih perlu banyak untuk diketahui.
Pakaian nasibnya gimana?
Masih ada di lemari. Ya disimpan. Itu bagian dari proses. Jujur aku belum tahu mau diapain. Kemarin sempet mau kasihin. Tapi ada yang bilang, kalau misalkan ngasih yang seksi, gimana. Taruh dulu, belum tahu nanti gimana.
Kalau baju panggung kan gak bisa ya. Rencananya bakalan dirombak jadi baju muslim. Dan katanya kalau ada baju seksi di rumah, bisa dipakai saat nanti udah bersuami. Karena kan sudah mahram, jadi gak apa-apa. Berhijab di luar, kalau ama suami kan udah halal.
Intensitas mengaji?
Alhamdulillah ama teman ada kajian rutin. Dasar-dasarnya dulu gimana salat, doa yang mustajab gimana. Dan dimudahkan untuk mengambil ilmu dari kajian yang di Youtube. Kan sekarang banyak. Pas di rumah gak ngapain, aku dengerin, aku kan butuh ilmu ya.
Teman artis?
Gak sih. Ama teman yang bukan dari dunia entertainment. Melihat perjalanan hijrah mereka kisahnya luar biasa juga. Senang banget mendapatkan lingkungan seperti itu.
Momentum Ramadan?
Rasanya udah siap banget. Lingkungannya alhamdulillah. Sering banget sharing. Apa aja yang harus dilakukan selama Ramadan. Luar biasa sekali. Semoga bisa makin khusyuk jalani ibadah. Kita gak tahu tahun depan bisa ketemu Ramadan atau tidak. Sebisa mungkin memperbaiki ibadah kita.
Beda Ramadan sebelumnya gimana?
Dalamnya udah tenang. Kalau tahun-tahun lalu, lingkungan juga belum mendukung. Tahun lalu kan masih nyantai-nyantai aja ibadahnya, salat lima waktu, selesai. Kalau sekarang nyari tahu gimana ibadahnya yang terbaik.
Masih ngabuburit?
Habis ashar lebih banyakin berdoa. Aku kan membaca Alquran terbata banget. Tapi itu katanya gak apa-apa. Justru kalau semangat, sedikit demi sedikit, itu bagus. Dulu seneng ngabuburit, kalau skrg ga ada kerjaan, lebih baik di rumah aja. Berdoa, zikir minta ama Allah SWT.
Banyak sekali yang berubah dari kebiasaan sehari-hari?
Iya sedikit demi sedikit. Kita harus cari tahu ilmunya lalu dipraktekan. Semoga Allah selalu mudahkan aku dapatkan ilmu. Dulu dengar sesuatu ilmu, lewat aja. Sekarang bismillah berusaha dijalankan.
Pencapaian sekarang ini apa?
Lebih ke pribadi sih ya. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa mendapatkan jodoh, dimudahkan ya. Kadang suka mikir, pengen dapet suami yang sholeh. Ya namanya minta, sebanyak atau setinggi mungkin. Yang penting kita berproses, berusaha menjadi lebih baik.
Keinginan tahun ini bisa menikah. Karena ketika menikah, apa yang dilakukan semuanya termasuk ibadah. Menjaga dari fitnah segala macam. Aku pengennya lebih cepat ya lebih baik. Minta terus ama Allah semoga didekatkan.
Udah ada calon?
Sejauh ini masih terbuka untuk aku pribadi selama belum dikhitbah, masih terbuka untuk siapapun yang berniat serius ama aku. Insya Allah semoga dapat yang sholeh. Udah siap lahir batin ama aku, siapapun itu kalau emang masing-masing cocok ya silakan. Kalau karier, gak terlalu yang gimana dalam pencapaiannya.
Setiap manusia selayaknya berubah menjadi lebih baik, demikian pula cita-cita seorang Indah Dewi Pertiwi. Sebagaimana kata bijak, jika hari kemarin sama seperti hari ini, seseorang dikatakan merugi. Sementara jika kemarin lebih baik dari hari ini, seseorang termasuk golongan orang jahil. Ia berharap langkah-langkah kecilnya bisa senantiasa mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. IDP hanya bisa berdoa agar niatnya tersebut terus istikamah.