Fimela.com, Jakarta Mantan, rasanya sosok tersebut menjadi hal tabu dan sangat sensitif untuk dibicarakan, mengingaat jika disebut-sebut bisa memangcing keributan bahkan mengancam jalannya sebuah hubungan.
Saking sensitifnya, topik soal mantan pun sebisa mungkin dihindari, bahkan kisah masa lalu bersamanya pun kalau bisa ingin dihapuskan. Lalu bagaimana jika kekasihmu saat ini punya rencana untuk bertemu dengan mantan kekasinya?
Membiacarakannya saja bisa mengundang masalah, bagaimana jika bertemu langsung? Apa akan ada rasa sakit hati, cemburu dan berbagai ketakutan lainnya yang nantinya akan muncul?
BACA JUGA
Terkait hal tersebut, Bintang.com pun mencoba menanyakan pendapat beberapa perempuan dari berbagai latar belakang, usia dan profesi untuk menanggapi topik di atas. Kira-kira apakah para perempuan rela kalau kekasihnya bertemu secara sengaja dan terencana dengan mantannya?
Jawabannya? Ya, sebagian besar perempuan merasa hal tersebut harusnya tak terjadi, apalagi jika pertemuan dengan mantan dilakukan secara sengaja. Bukan tanpa alasan, perasaan mereka rupanya menjadi alasan bagi sebagian perempuan, mengapa mereka tak mengizinkan kekasihnya bertemu sosok perempuan di masa lalunya.
Advertisement
Alasan Perempuan
Rasa cemas, cemburu, khawatir, takut ditinggalkan, dan sulit berdamai dengan masa lalu kekasih menjadi alasan paling banyak, yang membuat para perempuan tak ingin kekasihnya bertemu dengan mantannya.
"Kayaknya nggak akan kasih deh, takut nanti dia nggak bisa jaga hati terus CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Pokoknya takut sesuatu yang buruk terjadi setelah dia ketemu mantannya," - ujar Mela, Mahasiswi.
"Kalau aku nggak suka pacar aku ketemu mantannya. Sampai hari ini aja dia suka ganggu dan nge-chat pacar aku. Ganggu banget!" - Elisa, Mahasiswi.
Meski sebagian besar perempuan tak setuju jika kekasihnya bertemu dengan mantannya, namun ada juga kaum hawa yang merasa tak masalah jika lelakinya melakukan hal tersebut.
Percaya pada pasangan
Ya, tak sedikit perempuan yang tak masalah jika kekasihnya bertemu dengan mantan. Bagi mereka hal seperti itu tak melulu harus diributkan, meski kadang memang ada rasa khawatir.
"Kalau dia mau ketemu sama mantannya, aku sih nggak masalah. Percaya saja sama dia. Toh dia juga tahu konsekuensinya kalau mau main-main," - Dea, karyawan Swasta.
"Aku sih nggak mau ambil pusing, aku juga nggak mau ngekang dia. Selama itu nggak ganggu hubungan aku, aku biiarin aja. Cemburu itu tanda nggak percaya diri kalau kata Dilan, dan aku yakin dia bisa jaga kepercayaan aku," - Mumu, Karyawan Swasta.
Kedewasaan menghadapi situasi, kebesaran hati untuk percaya, nampaknya membuat seseorang lebih mudah menghadapi kenyataan. Bagaimana denganmu?