Biasanya, banyak yang berkunjung ke rumah sakit atau klinik kesehatan saat sudah terserang penyakit atau menemukan keluhan yang terasa dalam tubuh. Sebetulnya, cek kesehatan secara rutin. Misalnya, berkunjung ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. Namun kenyataannya, kadang kita malas kontrol ke dokter gigi, bila tidak ada kepentingan untuk membersihkan gigi atau memasang kawat gigi.
Dilansir dari Health Line, Nico Geurs, DDS, direktur dari University of Alabama di Departemen Periodontologi di Birmingham sekaligus direktur UAB Dentistry Wellness Clinic, mengatakan bahwa kesehatan mulut dan gigi dapat mencerminkan status kesehatan tubuh secara keseluruhan. Seorang dokter gigi dapat mendeteksi penyakit dalam hanya dengan melihat gejala dan perubahan yang tampak pada mulut dan gigi. Dengan begitu, dokter gigi dapat merujuk pasiennya pada dokter spesialis yang mengkhususkan pada penyakit terkait.
Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat dilihat dari kondisi gigi dan mulut:
1. Diabetes
Komplikasi diabetes dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan mulut dan gigi. Menurut American Diabetes Association, orang dengan diabetes berisiko lebih tinggi untuk mengalami radang gusi, penyakit gusi (gingivitis), dan periodontitis (infeksi gusi parah yang disertai dengan kerusakan tulang).
Ketika diabetes tidak terkontrol, tidak hanya glukosa yang ada di dalam darah saja yang meningkat, tetapi juga glukosa pada air liur. Air liur yang mengandung gula tinggi menyebabkan bakteri mudah tumbuh di dalam mulut.
2. Penyakit jantung
Dilansir dari Mayo Clinic, Jika diketahui memiliki penyakit gusi kronis, risiko pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) di leher dapat meningkat. Jika memiliki penyakit gusi kronis, risiko pengerasan pembuluh darah di leher dapat meningkat. Banyak penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara penyakit periodontitis dengan peningkatan risiko perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).
3. Leukimia
Mungkin ini sedikit membingungkan kenapa penyakit kanker darah ada hubungannya dengan gigi? Ternyata kanker darah dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan terasa sakit. Karena dentin yang melindungi gigi terkikis dan meyebabkan erosi gigi. Selain itu, penderita leukimia juga bisa mudah mengalami gusi bengkak dan berdarah.
4. Penyakit Crohn
Jika dokter gigi menemukan adanya luka terbuka yang sulit sembuh dan terjadi berulang dapat menjadi salah satu tanda penyakit Crohn. Penyakit ini salah satunya merupakan kolitis ulserativa, yang menyebabkan peradangan pada seluruh lapisan pencernaan, dari mulut hingga ke anus.
5. Penyakit asam lambung atau GERD
Refluks asam lambung (GERD) yang juga biasa disebut maag muncul akibat pola makan yang tidak teratur. Ini menyebabkan asam lambung meningkat dan mengikis enamel gigi dan dentin. Asam lambung yang naik ke tenggorokan dan sampai ke mulut dapat menipiskan lapisan enamel dan dentin gigi sehingga membuat gigi sensitif, terutama di daerah gigi belakang. Selain rutin ke dokter gigi untuk cek kesehatan gigi dan mulut, penting juga untuk selalu rajin gosok gigi dua kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur). Kurangi juga konsumsi makanan dan minuman manis.
Baca juga: Fun Things: Warna Lipstik yang Patut Dicoba, Berdasarkan Zodiak
Lebih Berbahaya Mana, Merokok atau Obesitas?
Sumber: Hellosehat.com