Jakarta Fenomena 'Muslim ban' di berbagai negara memang tengah jadi sorotan mata dunia. Peraturan larangan untuk masyarakat Muslim pertama diberlakukan di Amerika, semenjak pemerintahan President Trump. Memang, tidak melarang umat Muslim masuk ke negaranya selurhnya. Kini, giliran Austria menerapkan beberapa peraturan untuk warga Muslim. Peraturan tersebut berupa larangan mengenakan pakaian Muslim panjang untuk perempuan bagi masyarakat dan turis yang hendak berkunjung. Hal ini dianggap untuk menjaga dan melindungi nilai-nilai negara Austria.
Advertisement
Namun tak semua jenis busana Muslim dilarang. Yang dilarang oleh pemerintah Austria adalah Niqab dan Burka. Niqab dan Burka memiliki perbedaan dengan jenis hijab pada umumnya. Niqab adalah pakaian perempuan Muslim yang berkerudung, dengan panjang kain dari kepala sampai kaki, lengkap dengan penutup wajah bagian bawah mata. Sedangkan Niqab adalah adalah pakaian perempuan Muslim yang menutup seluruh tubuh termasuk wajah dan bagian mata, dan hanya memiliki beberapa rongga pada kain yang menutupi bagian mata. Kebanyakan perempuan Muslim yang kenakan Niqab dan Burka memilih warna gelap seperti hitam dan biru atau merah maroon untuk outfit ini. Mulai sekarang, perempuan muslim Austria atau para turis yang hendak berkunjung, yang kenakan jenis busana tersebut, hanya diperbolehkan kenakan hijab sederhana tanpa menutupi bagian wajah.
Larangan busana Muslim ini dilakukan oleh pemerintah Austria dengan landasan mempertahankan nilai-nilai budaya negara. Bagi Austria, masyarakat atau turis perempuan wajib menunjukkan seluruh wajah mereka dari garis rambut sampai ke bagian dagu, dikarenakan wajah dianggap sebagai identitas seseorang. Tak tinggal diam, beberapa kelompok Muslim menentang undang-undang tersebut, dengan alasan bahwa hanya sedikit minoritas Muslim Austria yang memakai cadar wajah penuh. Tak hanya melarang kerudung Muslim seperti burka atau niqab, undang-undang tersebut juga membatasi penggunaan masker medical dan make up badut.
Bottom line, pemerintah Austria akan memastikan bahwa tak ada warga negara atau pengunjung yang wajahnya tertutupi saat beraktivitas di tempat umum. Jadi, kita tak akan melihat badut lagi di Austria sepertinya.
(Pic: Vogue)