Jakarta Perubahan-perubahan besar yang signifikan seperti diet dan olahraga rutin membutuhkan komitmen jangka panjang dan terasa melelahkan di kemudian hari, terutama jika kita adalah tipe orang yang “semangat di awal”. Bukan berarti perubahan-perubahan kecil tidak membutuhkan komitmen, tapi mereka lebih mudah dijalankan dan lebih fleksibel, memudahkan kita untuk menjalakannya dengan “semangat di sepanjang jalan”.
Tentu, perubahan-perubahan ini belum dapat menggantikan olahraga rutin dan diet atau pola makan sehat yang teratur. Tapi, mereka dapat menjadi langkah awal yang mudah dilakukan dan mungkin merupakan motivasi yang dibutuhkan menuju perubahan-perubahan yang lebih besar, like that gym membership you have been neglecting! Di bawah adalah beberapa langkah yang dapat dijadikan awal menuju dirimu dalam versi lebih fit!
Advertisement
Pilih berjalan dan kendaraan umum
Dengan membaiknya dan menambahnya jumlah dan opsi kendaraan umum yang tersedia, langkah ini pun terasa semakin mudah. Selain lebih murah dan ramah lingkungan, berjalan untuk jarak yang dekat atau untuk mencapai stasiun terdekat dapat menjadi alternatif untuk sesi kardio yang sering dilewatkan di gym. Berjalan di pagi atau sore hari dengan playlist favorit di iPhone juga dapat terasa menenangkan dan begitu sampai di tempat tujuan, ternyata tubuh sudah membakar sebagian dari kalori makan siang tadi. Jangan lupa gunakan sunscreen dan kacamata hitam andalan untuk menghalang sinar UV dengan lebih chic!
Ganti satu makanan sehari
Daripada merombak seluruh pola makan, mulailah dengan mengganti salah satu meal dalam sehari, misalkan sarapan. Sebagai makanan terpenting di sepanjang hari, sarapan dapat menentukan mood kita untuk sepanjang hari dan dapat berdampak pada apa yang kita makan di kemudian hari. Instead of memilih nasi goreng yang tinggi karbohidrat sederhana dan dapat mendatangkan kantuk dengan cepat, hindari sugar crash di pagi hari dengan pilihan karbohidrat kompleks yang mengenyangkan dalam waktu lebih lama. Sumber karbohidrat kompleks seperti oatmeal, whole wheat bread, dan nasi merah merupakan pilihan tepat.
The lesser evil
Choose the lesser evil! Jika memang tidak sanggup menjauhi makanan enak, maka pilihlah yang paling sehat dari semua guilty pleasures favoritmu. Misal, jika sedang menghadiri undangan, meja buffet tentu sulit dihindari. Misal, pilihlah grilled chicken steak daripada ayam goreng tepung. Proses pemanggangan dianggap lebih “sehat” jika dibandingkan dengan proses deep-fry yang menggunakan banyak minyak dengan suhu super tinggi. Contoh lain adalah memilih siomay yang dikukus daripada batagor yang digoreng, walaupun keduanya merupakan sumber karbohidrat sederhana dan bukan makanan sehat, siomay kukus yang masih menggunakan ikan sebagai sumber protein dapat menjadi pilihan when the craving for sambal kacang hits.
Hindari timbangan
Dua minggu setelah memulai diet, timbangan seringkali menjadi musuh utama. Angka yang naik turun rasanya selalu membuat pasrah. Pertama perlu disadari, bahwa harus ada konsistensi saat menimbang berat badan. Jika menimbang badan setelah makan malam, tentu hasil saat menimbang keesokan harinya dengan perut kosong di pagi hari akan berbeda. Anyway, timbangan pun bukan pacuan terakurat saat ingin memiliki tubuh yang lebih ideal. Menimbang terlalu sering dapat menimbulkan sikap obsesif dan mindset yang kurang tepat. Jika ungkapan selama dirimu merasa nyaman terdengar terlalu naïf, mungkin dapat gunakan “test celana” untuk urusan yang satu ini. Tetapkan satu celana favorit untuk patokan dan lihat beberapa minggu kemudian. Jika celana terasa lebih longgar maka mungkin usaha-usaha kerasmu sudah terbayar.
Sembunyikan pesan asli
Kurangi porsi makan
Tidak perlu melakukannya secara drastis di awal, mulai kurangi porsi makan, misalkan, lewat satu atau dua sendok nasi setiap makan. Dengan cara yang gradual seperti ini, kita tidak terasa kelaparan dan tubuh akan diberi waktu untuk menyesuaikan diri dengan porsi yang mengecil. Tambahkan jumlah yang dikurangi tiap beberapa hari atau minggu, tidak harus terburu-buru. Approach seperti ini adalah jawaban dari mengapa bayak orang gagal melakukan diet. Diet yang menjanjikan hasil yang instan memang menggiurkan, tapi nyatanya bukan pilihan yang sustainable. Dengan “membakar” diri di awal, saat hasil sudah terlihat, walau sedikit, kita dengan segera merasa “done” dan akhirnya melepaskan diri.
(Images: Byrdie.com, Teks: Owen Kumala)