Jakarta Fimelova, setelah keriuhan pesta pernikahan selesai, kita akan mudah melupakan berbagai detail pernikahan yang seharusnya dilakukan dengan segera. Salah satu elemen penting yang tidak boleh dilupakan adalah menyimpan busana pengantin. Bagaimanapun, kalau kamu ingin menyimpannya untuk anak nantinya atau bahkan menjualnya kembali, hal yang paling penting diketahui adalah apa yang tidak boleh dilakukan ketika menyimpannya.
Advertisement
1. Menunda Jadwal ke Binatu
Menunda mencuci gaun pengantin seringkali terjadi. Padahal, jika ada noda yang tertinggal di baju, akan lebih baik jika dibersihkan secepatnya. Hal ini penting sebelum noda tersebut menempel terlalu lama dan malah meninggalkan bekas yang sulit untuk hilang. Kalau kamu ingin menjualnya di kemudian hari, maka harganya pun akan turun.
2. Membersihkan Sendiri
Baju pengantin yang istimewa tersebut sebaiknya mendapatkan penanganan istimewa juga dalam perawatannya. Jangan merasa paling tahu dan ingin membersihkan sendiri. Lebih baik serahkan pada ahli yang sudah terbiasa mengenali material kain hingga jenis noda.
3. Menyimpan Terlalu Lama
Menyimpan terlalu lama baju pengantin tanpa membiarkannya terkena udara, akan membuatnya rusak. Apalagi, kalau kamu menyimpannya di wadah plastik. Hal ini akan membuat gaun pengantin milikmu lebih cepat menguning. Simpan baju pengantin dalam wadah seperti kotak yang besar dan lapisi dengan kertas agar terlindung dari debu.
4. Menggantung di Lemari
Jangan samakan baju pengantin dengan baju kasual lainnya di gantungan lemari. Perlakukan baju tersebut dengan spesial dan pisahkan dengan baju lainnya. Beri label, misalnya dengan pita agar kamu memberi perhatian pada struktur dan berat yang berbeda. Menggantung baju pengantin bervolume besar dapat mengubah bentuk bahkan ukurannya, karena ada kemungkinan bahannya tertarik oleh gravitasi.
Foto: Thinkstockphotos.com