Jakarta Ungkapan from nothing to something benar-benar dibuktikan oleh Bubah Allfian. Laki-laki berusia 28 tahun ini membuktikan, kalau kita punya semangat juang yang kuat serta niat yang tulus, kita bisa meraih apapun yang kita mau. Bagaimana tidak? Bubah awalnya tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi makeup artist, bahkan menjadi seterkenal sekarang.
Semangat juangnya yang tinggi membuatnya semakin dikenal akan jasanya merias wajah para selebriti, model dan mereka yang butuh makeup kostum. Bahkan Bubah pernah mendapat kesempatan merias seluruh peserta America's Next Top Model (ANTM) musim ke-20 berikut juri-jurinya termasuk supermodel, Tyra Banks.
Advertisement
Di dalam negeri, sederet nama-nama terkenal sudah pernah merasakan tangan dingin Bubah. Di antaranya adalah Astris Tiar, Chelsea Olivia, Pevita Pearce, Anggun sampai Nadya Hutagalung. Penasaran dengan kisah hidup dan perjalanan kariernya? Yuk simak petikan wawancara saya dengan Bubah Alfian berikut ini.
Dita Soedarjo:
Tantangan apa yang kamu pernah alami saat memulai karier di Jakarta?
Bubah Alfian:
Kalau ditanya tentang masalah terbesar, saya punya banyak masalah. Dari awal mula saya ke Jakarta hanya dengan tas kantong kresek tanpa duit banyak. Sampai di bandara, saya tidak tahu mau ke mana. Akhirnya ada teman yang mau membantu saya. Mencari link di Jakarta juga tidak mudah. Saya bekerja (makeup) sana sini, jadi sponsor di sana sini, ikut foto di Kota Tua walaupun panas dan tidak dibayar. Banyak hal yang sudah saya korbankan seperti menahan lapar karena persediaan uang sudah menipis. Pertama kalinya setelah lepas dari orang tua, saya pinjam uang. Saya sempat tinggal di tempat berukuran 2 x 3 meter, tanpa kipas angin dan lemari. Hanya ada kasur kecil di dalamnya.
Dita Sordarjo:
Bagaimana awal mula karier kamu sebagai makeup artist? Bisa ceritakan?
Bubah Alfian:
Saya memulai karier sebagai makeup artist secara tidak sengaja. Saya pernah suka dengan seorang gadis dan saya ikut dalam organisasi yang dia ikuti juga agar bisa mendekatinya. Ternyata saya malah dapat manfaat lain. Organisasi itu justru mengasah kreativitas saya dan memberikan pengetahuan mengenai makeup, kostum dan keindahan Indonesia. Di sanalah saya pertama kali belajar mengenai makeup. Pada 2009 yang lalu, saya buka salon di Jember. Dua tahun kemudian, saya hijrah ke Jakarta. Sebenarnya saya minggat sih dari rumah karena banyak masalah yang terjadi di antara saya dan ibu saya. Di tahun yang sama saya ikut lomba Gading Beauty Award dan meraih juara pertama. Hadiahnya saya jadikan modal hidup di Jakarta. Setelah mengenal beberapa orang yang bekerja di industri fashion, saya berkesempatan menjadi makeup artist dan head hairstylist untuk America’s Next Top Model. Lalu saya juga sempat jadi juri di Amazing Race.
Dita Soedarjo:
Bagaimana hubungan kamu dengan keluarga sekarang?
Bubah Alfian:
Setelah sampai dititik ini mereka sangat support dan bangga. Walaupun tadinya ada beberapa keluarga saya yang tidak terlalu suka, bahkan saya pernah dibully didepan banyak keluarga saya karena saya bekerja dan membuka salon. Saat itu saya menangis dan begitu malu. Tapi hal itu saya jadikan sebagai motivasi agar saya bisa berhasil berdiri dengan usaha saya sendiri dan alhamdulillah sudah saya buktikan sekarang.
Dita Soedarjo:
Tantangan apa yang pernah kamu dapatkan dari keluarga dan lingkungan soal pilihan hidup menjadi seorang makeup artist?
Bubah Alfian:
Wah banyak sekali. Saya pernah difitnah dan dijauhi orang karena fitnah itu. Tapi saya bukan orang yang lemah. Saya suka menghibur orang. Saya juga selalu ingin nampak tegar. Saya suja menyembunyikan air mata. Kalau lagi merasa tidak sanggup, saya pernah menangis di lokasi shooting dan membuat semua orang terdiam. Sempat terpikir untuk kembali ke kampung halaman, hidup damai dan berkumpul dengan teman dan keluarga. Tapi akhirnya saya kuat-kuatin hati aja. Saya sudah tidak mau memikirkan omongan orang lagi. Saya sadar saya bukan berasal dari keluarga kaya makanya saya semangat terus bekerja. Tahun 2012, saya cuma libur empat hari di 2012 lalu.
Dita Soedarjo:
Bagaimana kamu mengatasi sifat pemalu kamu di pekerjaan?
Bubah Alfian:
Saya pernah malu saat memulai pekerjaan ini. Tapi saya sadar, saya akan makin menyesal kalau tidak pernah mencoba. Saya tidak pernah menyesal atas pilihan ini, saya bangga dengan profesi ini, Saya bangga bisa turut memberikan inspirasi ke pada teman-teman dank lien saya. Banyak dari mereka yang kini jadi makeup artist juga. Tapi tidak sedikit juga yang mundur. Sebenarnya kita harusnya simple aja, kalau memulai pekerjaan apapun itu,kita harus mencintai pekerjaan itu dan sepenuh hati fokus pada pekerjaan itu dan jangan pernah menyerah pada kegagalan karena semua profesi yang baik dan halal pasti akan mendapat ridho Tuhan dan jangan lupa bersedekah.
Dita Soedarjo:
Pengalaman berkesan apa yang kamu rasakan selama jadi makeup artist?
Bubah Alfian:
Menjadi makeup artist membuat saya kenal ribuan orangg dengan latar belakang berbeda. Banyak hal-hal dari mereka yang saya pelajari, kadang saya terharu mendengar kisah-kisah hidup mereka di Jakarta smp menjadi org yg sukses, banyak hal positif yg saay pelajari dr mereka. Tapi terkadang saya juga banyak curhat sih sama mereka, dan mereka mau mendengarkan dan membuat saya merasa gak sendiri di Jakarta.
Dita Soedarjo:
Bagaimana caramu menjaga kesehatan di tengah aktivitas yang padat?
Bubah Alfian:
Saya olahraga rutin dan harus disempetin setidaknya seminggu tiga kali. Saya juga minum air putih yang banyak, banyak bercanda dengan teman-teman dan selalu positive thinking agak energi kita selalu positif dan itu membuat kita lebih sehat. Saya jarang, bahkan tidak pernah minum vitamin tambahan.