Advertisement
Next
Jakarta Bila kamu sering bepergian ke luar negeri untuk urusan bisnis, tampaknya seringkali direpotkan dengan urusan bagasi. Pernah datang terlambat ke sebuah meeting karena terpaksa harus menunggu bagasi sampai di tangan? Duh, pasti menjengkelkan sekali ya, Fimelova!
Ternyata, permasalahan tadi dijadikan peluang bisnis bagi beberapa pihak. American Airlines misalnya, dua tahun belakangan maskapai ini mengeluarkan jasa pengiriman bagasi ke rumah atau bahkan alamat lain yang ingin dituju penumpang. Menurut keterangan David Vance, selaku Managing Director Operations Planning dari American Airlines, jasa yang dikeluarkan persusahannya ditargetkan pada pebisnis yang secara rutin bepergian atau rombongan keluarga.
Advertisement
Saat reservasi tiket secara online, setiap penumpang akan mendapatkan opsi pengiriman jasa bagasi ini. Setidaknya, penumpang harus memberi tahu pihak maskapai dua jam sebelum penerbangan bila ingin menggunakan jasa ini. Bagasi nantinya akan terbang bersama penumpang dan langsung dikirim ke satu alamat yang diinginkan sekurang-kurangnya enam jam setelah mendarat. Biaya tergantung dari banyaknya koper --satu koper ditaksir seharga Rp300 ribu, Rp500 ribu untuk tiga hingga 10 koper.
Untuk berat nggak dipermasalahkan, tapi bila jarak sudah melebihi 40 kilometer dari bandara, penumpang akan terkena jasa Rp10 ribu per kilometer. Jasa ini ternyata bisa digunakan di 200 penerbangan domestik Amerika dan internasional termasuk Dublin, Montreal dan Nassau. �Kami rasa jasa ini diperuntukkan bagi rombongan keluarga yang sedang berlibur atau para pembisnis yang rajin bepergian dan ingin langsung menuju lokasi meeting atau kantor,� ungkap David.
Bukan hanya perusahaan maskapai Amerika saja yang mengeluarkan jasa mengurusi bagasi bagi para pembisnis atau traveler, Fimelova. Perusahaan asal Singapura, Packnada, pun punya terobosan baru dalam mengatasi masalah bagasi. FYI, Pacnkada baru diluncurkan tahun Juli 2013!
Next
�Jasa Packnada diperuntukkan bagi pebisnis atau medical tourist yang sering kali bepergian ke Singapura,� cerita Jonathan Lee, Co-Founder dari Pacnkada saat mengobrol dengan FIMELA.com. Keunikan dari jasa yang ditawarkan, �Kami menyimpan barang-barang yang dibutuhkan mulai dari pakaian hingga alat keperluan sehari-hari �termasuk sikat gigi, pasta gigi dan lainnya. Yang berbeda dari jasa lainnya, kami juga mencuci dan menyetrika pakaian yang ditinggalkan. Next time, pelanggan bepergian kembali ke Singapura, tas yang mereka tinggalkan akan dikirim ke alamat yang diinginkan �jangkauan hotel meliputi seluruh Singapura,� tuturnya. Agar tak tertukar dengan pelanggan lainnya, setiap barang diberikan tag pemilik dan teliti dalam menyimpan.
Dari obrolan kami bersama Jonathan, jasa yang ditawarkan cukup sederhana, Fimelova. Saat pertama kali menggunakan jasa ini, kamu akan diberikan satu tas kosong dari Pacnkada. Nah, di hari kamu akan pulang, kamu bisa meninggalkan barang yang sering kamu gunakan saat bepergian. Nantinya, tim Pacnkada akan mengambil tas tadi lalu mencuci dan menyetrika pakaian --maksimal 20 helai-- yang ditinggalkan hingga menyimpannya hingga keberangkatan kamu selanjutnya ke Singapura.
Menyinggung soal harga, Jonathan membeberkan kalau jasanya berkisar Rp990 ribu tiap perjalanan dan barang akan disimpan hingga tiga bulan. Kalau pelanggan nggak bepergian lebih dari tiga bulan berikutnya, pelanggan bisa memperpanjang jasa atau menghentikannya �barang akan dikirim kembali ke negara tujuan.
Advertisement
Next
Uniknya, setiap kamu merekomendasikan jasa Packnada kamu dan teman yang direkomendasikan akan dapat uang jasa seharga Rp100 ribu.
Oh ya, kami juga sempat menanyakan apakah barang berharga seperti dokumen penting atau perhiasan bisa juga disimpankan? �Kami menerima barang yang memang legal, biasanya penyimpanan perhiasan dan dokumen kami bisa terima. Setelah tas sampai ke pihak kami, kami pasti memeriksa barang yang ditinggalkan dan melakukan konfirmasi pada pelanggan,� jelasnya.
Well, Jonathan menjelaskan bahwa jasanya cukup berkembang sekarang, kebanyakan pelanggan berasal dari Australia dan (tentunya) Indonesia. �For us, traveling should be simpler and easy. Para pebisnis atau medical tourist mulai sekarang sudah bisa bepergian tanpa bagasi. Mereka hanya perlu membawa hal penting saja --passport, dompet dan lainnya�dan fokus dengan hal yang ingin mereka kerjakan begitu sampai Singapura,� tuturnya.
Well, we do agree that traveling should be simpler for business or medical trip. Don�t you think, Fimelova?