Advertisement
Next
Jakarta Seorang teman kantor kami pernah bercerita bahwa salah satu teman perempuannya memiliki peran besar dalam mengambil keputusan dalam hubungan suami istri yang tengah dijalani. Kebanyakan adalah hal besar yang harusnya diputuskan bersama, seperti menyangkut pendidikan anak contohnya penentuan tempat sekolah, urusan uang seperti jatah bulanan untuk Sang Suami, sampai urusan ranjang misalnya gaya yang akan dilakukan saat bercinta. Suatu kali, Si Istri pun sempat berkeluh kesah dengan teman kantor kami bahwa ia merasa lelah karena harus memutuskan semua hal. Permasalahannya adalah kalaupun Si Suami yang mengambil keputusan, ujung-ujungnya Si Istri merasa kurang puas dan kembali akan ambil alih.
Kejadian tadi coba kami tanyakan pada Psikolog Nadya Pramesrani M.Psi dari Klinik Psikologi Bingkai. Permasalahannya normalkah memiliki hubungan di mana perempuan memegang penuh setiap keputusan? Nadya pun menjabarkan bahwa ada dua definisi kata 'normal'. Normal yang pertama apabila suatu tindakan merupakan tindakan yang juga dilakukan oleh orang banyak, misalnya sejak zaman batu pengambilan keputusan memang biasa dilakukan oleh kaum lelaki. Yang kedua dikatakan normal bila tidak mengganggu orang lain, artinya pasangan tidak komplain dengan tindakan dominanmu.
Advertisement
Next
Bila kamu termasuk dalam perempuan yang mendominasi dan over controlling dalam hubunganmu, sebaiknya berhati-hati, Fimelova karena nggak semua lelaki mau menerima sifatmu. �Nantinya, akan terjadi power struggle, masa setiap orang akan menonjolkan ego masing-masing. Padahal, tujuan pengambilan keputusan, kan, untuk kenyamanan bersama,� jelas Nadya.
Sebaliknya, jika pasanganmu nggak terbiasa dalam mengambil keputusan dan menyerahkan semua hal padamu, apakah tidak akan menimbulkan masalah? Belum tentu ternyata, Fimelova. Nadya menuturkan, �Satu hingga tiga tahun hubungan mungkin akan baik-baik saja. Tapi setelahnya, bisa jadi Si Istri akan merasakan kelelahan yang luar biasa. Yang perlu diingat oleh para lelaki, perempuan itu pada dasarnya senang juga, lho, diperhatikan dan diurusi. Mau semandiri apapun perempuan tetap ingin dimanjakan.�
Well, menunjukkan sifat dominan alias over controlling ternyata nggak hanya akan menyiksa diri sendiri atau pasangan tapi terlebih terhadap buah hati kelak. �Sayangnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang nggak percaya diri dalam mengambil keputusan karena semua hal telah ditentukan oleh Si Ibu,� tutur Nadya.
Duh, ternyata menjadi perempuan yang selalu ingin meng-handle segala sesuatu termasuk dalam mengambil keputusan justru merepotkan ya, Fimelova. Tapi perlu diingat bahwa mengubah sifat tak segampang membalikkan telapak tangan. Nah, di artikel selanjutnya Nadya akan berbagi tips buat para perempuan agar bisa mengontrol sifat dominan mereka dalam setiap mengambil keputusan!