Advertisement
Next
Penguasa Banten Ratu Atut yang akhirnya ditangkap oleh KPK diberitakan bepergian sampai luar negeri untuk berbelanja barang mewah di tahun 2012. Dalam ulasan Majalah Tempo November 2013, Ratu Atut diberitakan mengeluarkan uang 30 Juta Rupiah di gerai Salvatore Ferragamo, Swiss – merek sepatu dan aksesori asal Italia. Ia juga memborong baju anak-anak di I Pinco Pallino SA senilai 40 Juta Rupiah. Selanjutnya mengunjungi Hermes di Italia untuk dan berbelanja hampir 50 Juta Rupiah. Atut juga pernah tercatat bepergian ke Tokyo, Jepang untuk memborong produk Hermes hingga 430 Juta Rupiah. Dan tentunya sejumlah catatan belanja yang lainnya. Selain Atut, Angelina Sondakh pun kerap dikaitkan dengan nota belanja Milyaran Rupiah lewat belanja online.
Next
Bagi sosok Miss Jinjing alias Amelia Masniari mengetahui para pemangku jabatan berbelanja hingga Milyaran Rupiah bukan hal mengejutkan. “Hal yang biasa. Apalagi Atut dibesarkan dari keluarga pengusaha. Kalau dia punya selera di level tertentu bukan hal yang perlu dilebihkan. Buat orang dengan uang banyak menghabiskan uang 100-200 Juta Rupiah sekali trip itu biasa. Ratut Atut berbelanja hingga 2-3 Milyar Rupiah dalam 3 tahun itu, ya, standar,” ucap perempuan yang dulu kerap menemani para pejabat berbelanja ini.
“Mereka melakukan itu (mungkin) karena kebutuhan untuk tampil di muka umum. Sebagian dari pejabat di DPR RI ada yang berdandan biasa saja, kok. Tapi memang ada juga yang terlihat ‘kaget’ dan butuh banyak baju baru,” tambahnya tanpa menyebut nama.
Advertisement
Next
Menurut Mis Jinjing Singapura, Hong Kong, Perancis adalah tempat standar yang biasa dikunjungi para politisi perempuan ketika berbelanja. Ia bahkan pernah melihat Megawati membeli sprei sampai Singapura. “Bukannya aku membela. Tetapi mencoba berpikir positif saja. Mungkin Megawati kurang nyaman mengunjungi mall di dalam negeri. Bisa saja meminta bawahannya untuk membeli barang tapi menurutku ia masih tetap ingin berbelanja sendiri makanya lebih memilih belanja ke luar negeri. Seperti itu penjelasannya untuk nggak berpikir jahat,” tuturnya.
Ia menambahkan para politisi perempuan Indonesia masih mengejar barang mewah seperti baju dan perhiasan. “Perempuan Indonesia itu masih menggilai Hermes dan Louis Vuitton,” ucapnya saat ditanya brand apa saja yang menjadi kegemaran para politisi perempuan ini.
Next
Tindakah agresif KPK memberantas korupsi dalam dua tahun belakangan, dirasa Miss Jinjing memiliki pengaruh terhadap gaya belanja para pejabat. “Yang aku lihat mereka sekarang lebih mengendalikan diri. Jangankan pejabat, istri pengusaha pun melakukan hal sama karena sekarang banyak orang yang di luar politisi ikut terseret. Enam bulan belakangan ini terlihat adem-ayem saja. Terakhir saya ke Singapur dan Paris tidak bertemu nama besar di sana. Mungkin karena tahun pemilu juga,” pendapatnya.
Advertisement
Next
Erin Mutiara, M.Psi mengatakan sebenarnya prilaku gila bisa terjadi pada siapa saja – tidak terbatas pada perempuan yang punya kekuasaan di dunia politik. Namun yang membedakan, para politisi perempuan ini memiliki power (baca: uang) sehingga tidak perlu berhutang.
Masih menurut Erin, adiksi terharap belanja bisa dikategorikan berlebihan bila sudah memberikan dampak buruk seperti ditinggalkan keluarga dan suami, terlibat hutang ratusan juta, mencoreng imej atau melakukan penyimpangan seperti korupsi dan judi untuk mendapatkan uang lebih.
Next
Banyak faktor yang bisa melatarbelakangi seseorang hilang kendali dalam berbelanja, “Seringkali disebabkan karena mereka berupaya lari atau melupakan masalah –entah pekerjaan, hubungan, maupun finanasial,” ungkap Erin kembali.
Bagi perempuan yang telah memiliki keluarga adiksi belanja bisa membuyarkan prioritas mereka dalam keuangan. “Kebutuhan suami dan anak dikesampingkan. Belum lagi rasa bersalah (kadang) membuat mereka berbohong terhadap pasangan,” tambahnya.
Pernyataan tadi ternyata senada dengan apa yang Miss Jingjing ungkapkan. “Banyak hal yang membuat perempuan gila berbelanja. Ada yang memang kelebihan waktu dan ujung-ujungnya pergi ke mall lalu berbelanja. Ada juga yang bermasalah dengan pasangan dan melampiaskan dengan berbelanja,” tutupnya.
Menurut FIMELA.com, berbelanja hingga Milyaran Rupiah memang urusan pribadi seseorang tapi akan menjadi urusan publik manakala mereka membelanjakan uang negara!