Sukses

Lifestyle

Problematika Pasangan: Duh, Stres Bikin Si Dia Jadi Pelupa!

Next

problematika pasangan

Jakarta Suatu ketika pasangan muda, Siska dan Frans, merencanakan family day out ke sebuah mall bareng si kecil. Sesaat setelah memarkir kendaraan, wajah cemberut tampak di muka Siska yang sudah merencanakan banyak hal hari itu � mulai dari belanja keperluan bayi sampai makan keluarga. Kekesalan Siska ternyata disebabkan oleh Frans yang lupa membawa stroller sore itu. Padahal sebelum berangkat Siska sudah bawel mengingatkan agar ia tidak lupa membawanya. Mereka akhirnya putuskan pulang untuk mengambil stroller dan kembali ke mall. Kebayang, kan, gimana kesalanya Siska sore itu? Too bad, one fine day ruined by small thing!

Kejadian tadi persis dialami Selly (27) � mantan beauty editor yang mengaku punya suami pelupa. �Aku sadar dia pelupa, sih, sudah dari zaman pacaran. Tapi semakin menjadi setelah kami menikah,� ucapnya sambil tersenyum.

Next

problematika pasangan

Menurut Selly, ada satu hal yang selalu dilupakan pasangan tiap minggu. �Sejak menikah dan punya anak, sekali seminggu aku selalu menginap di rumah orangtua. Di hari itu, suami pasti lupa untuk membawa underwear pengganti untuk keesokan harinya. Terpaksa harus beli celana kertas. Meski sudah disiapkan dan diingatkan, suamiku tetap saja lupa! Bikin kesal rasanya,� ceritanya kembali.

Selain Selly, Betty � konsultan organisasi lingkungan, ternyata memiliki kekesalan yang sama terhadap kebiasaan lupa sang suami. �Aku baru menyadari dia pelupa itu setelah melahirkan anak pertama. Mungkin karena tuntutan dan kebutuhan mulai bertambah, jadi aku baru sadar kalau pasanganku itu pelupa,� ucapnya. Seberapa parah kadar lupa sang pasangan? �Paling sering banget itu lupa meletakkan barang atau handphone. Bisa, nih, baru menaruh buku atau kunci motor kemudian sudah kelabakan mencari. Mau tidak mau, aku ikut repot juga. Yang paling parah, telepon kami pernah di blokir gara-gara ia lupa membayar,� tuturnya secara gamblang.

Next

problematika pasangan

Di balik kebiasaan lupa

Buat Fimelova yang bertanya-tanya mengapa si dia sering kali susah mengingat, Adib Setiawan, M.Psi, dari praketpsikologi.com menjelaskan, �Pelupa itu bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya banyak hal yang harus dikerjakan atau terlalu sibuk, memiliki kapasitas daya ingat yang kurang, sedang berada dalam kondisi konflik, sampai tidak terbiasa bertanggungjawab.�

Tentang tingkatan kadar pelupa, Adib menjelaskan kalau belakangan pasangan cenderung kurang memiliki motivasi kerja atau selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, mungkin si dia berada dalam tahap tingkatan pelupa berat.

Urusan pelupa itu biasanya identik sama orang berusia lanjut � seperti nenek-nenek atau kakek-kakek. Anehnya pelupa malah belakangan dialami juga oleh para remaja dan dewasa. Terapis pernikahan dan keluarga asal Amerika, Patricia Gutentag mengungkap fenomena tadi, �Stres, depresi, dan mengalami kritik yang buruk memicu seseorang menjadi pelupa. Diagnosa ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) banyak dialami remaja dewasa,� ucapnya.

FYI, ADHD sebenarnya salah satu penyakit sulit fokus dan sulit memerhatikan yang dialami semasa kecil dan ikut terbawa sampai usia dewasa.

 

Next

 

problematika pasangan

Teknologi ikut jadi pemicu?

Selain stres, kemajuan teknologi dirasa Patricia ikut turut andil menjadikan seseorang cepat lupa. �Generasi sekarang tumbuh dengan teknologi multitasking dicampur dengan kebiasaan kurang tidur. Komposisi tadi menyebabkan tingkat lupa semakin tinggi,� tuturnya.

Teknologi memang sangat mendarah daging bagi kita. Sangat memudahkan segalanya, terutama dalam urusan pencarian informasi. Tapi tahukah kamu, Fimelova? information overload justru menurunkan kinerja daya ingatmu. Seperti menuang air dalam gelas yang telah penuh, begitulah daya ingatmu bekerja saat informasi terlalu menumpuk diterima.

�Yang konstan terjadi itu satu informasi belum diterima daya ingat secara penuh tapi sudah digantikan dengan informasi lainnya. Sulit akhirnya buat orang untuk menerima informasi dengan suatu pemahaman karena mereka sudah merasa kewalahan,� ucap Tony Schwartz penulis buku The Way We�re Working Isn�t Working.

Satu hal lain yang mengejutkan, Fimelova, �kepintaran� teknologi menyimpan informasi bikin kita malas untuk mengingat. Lupa sedikit tinggal browsing, kan? Internet tadi justru secara tidak sadar kita jadikan brain external hard drive. Do you realizethat?

Next

problematika pasangan

Pria lebih cepat lupa?

Unfortunetly, Yes! Pria dikatakan lebih cepat lupa ketimbang para perempuan. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal medis American Academy Neurology di Chicago, mengungkapkan kalau pria memiliki risiko lebih tinggi untuk kehilangan memori ketimbang perempuan.

Sebuah buku berjudul What Could He Be Thinking? How a Man�s Mind Really Works karangan Michael Guriaan juga menuturkan kalau pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Terjawab sudah, kan, kenapa pasangan lebih cepat lupa ketimbang kamu, Fimelova?

Next

problematika pasangan

Affected your relationship?

Sedikit banyak kebiasaan pelupa pasangan pasti berikan dampak pada hubunganmu, Fimelova. Selly contohnya, �Saat wedding anniversary kedua kami, aku sudah punya bayangan akan sesuatu yang romantis seperti yang terjadi di film-film. Hahaha. Minimal makan malam romantis atau nonton bareng seperti kita dulu pacaran. Tapi semua runyam karena suami baru ingat di saat malam pergantian hari,� ungkapnya.

Cerita yang sama juga dialami Betty, �Suamiku baru ingat setelah dua hari tanggal pernikahan kami. Padahal saat itu aku baru melahirkan anak pertma kami. Langsung aja aku pasang suara jutek. Kalau sudah begini buntutnya suami langsung rajin di rumah. Dia akan melakukan apapun demi buat aku tersenyum.�

Kembali menurut Adib, kebiasaan pasangan yang pelupa bisa berdampak akan renggangnya komunikasi. �Sebaiknya lakukan komunikasi dengan pasangan � cari tahu apakah ia tengah memiliki konflik dengan orang lain atau mengalami stres. Setelah itu, cari pemecahan masalah bersama biar si dia tidak melulu menjadi pelupa,� ucapnya.

Next

problematika pasangan

Jalan keluar bagi si pelupa

Ya, komunikasi sangat diandalkan buat memecahkan problematika pasangan yang pelupa. Ceplas-ceplos jadi kunci bagi Betty untuk berkomunikasi dengan pasangan. �Saya orangnya terbuka. Kalau kesal langsung saya bilang. Sempat saya komplain sama suami tentang tingkah pelupanya tapi hanya ditanggapi dengan permintaan maaf tanpa ada perubahan,� tuturnya.

Selly pun mendapatkan tanggapan yang sama dari sang suami. �Aku lebih malas mencari masalah, jadi lebih banyak sabar saja ketimbang bertengkar,� ucapnya.

Kalau Selly terdengar pasrah, Betty justu lebih gencar meminta sang pasangan untuk berubah. �Di tahun 2014 ini kami buat satu resolusi untuk tidak  boleh mengatakan kata �nanti� dan menunda pekerjaan. Kami sadar degan kata nanti banyak hal yang terlupakan untuk dilakukan di tahun kemarin. Sejauh ini resolusi kami lumayan berhasil,� ceritanya.

Selain komitmen untuk berubah, apakah ada jalan lain ya, Fimelova? �Terapi yang bisa dilakukan adalah membuat catatan di buku agenda tentang apa yang harus dilakukan. Selain itu konsumsi makanan yang sehat terutama sayuran berdaun hijau, jus buah segar, berry-berryan, dan kacang-kacangan yang bantu tingkatkan daya ingat, � ungkap Adib menambahkan.

Hm, kami rasa saran tadi cukup praktis untuk dilakukan bagi kamu yang tengah menghadapi problematika dengan pasangan yang pelupa! Setuju, Fimelova?

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading