Sukses

Lifestyle

Michelle Surjaputra: CEO Muda dengan Belasan Outlet Di Seluruh Indonesia

Next

ceo muda

Not a girl, not yet a woman!

Tidak seperti penampilan seorang CEO (Chief Executive Officer) biasa, yang umumnya memang berada pada usia matang, sosok di balik PT Michelindo Food International terlihat masih cukup jauh dari kata ‘matang’. Don’t judge a book by it’s cover, tapi untuk yang satu ini, berbeda kasus. Dari penampilan wajahnya, ketika kali pertama bertemu, kami bisa langsung menebak usia pemilik nama lengkap Michelle E. Surjaputra. Ya, perempuan yang mendirikan gerai makanan franchise dari Korea ini baru saja genap 25 tahun bulan November yang lalu.

“Walaupun pengalaman magang kerja saya cukup banyak, tapi inilah pekerjaan resmi saya yang pertama. Ya, kalau dibayangkan, dulu saya hanya seorang anak yang baru berusia 22 tahun dan mencoba untuk membuka usaha yang sepenuhnya didukung oleh ayah saya,” kenang Michelle saat ditemui FIMELA.com usai memimpin regular meeting di kantornya.

Kerja di Amerika kurang tantangan!

Hampir seluruh anggota keluarga Michelle berada di Negeri Paman Sam, termasuk Michelle dulu. Mulai dari sekolah hingga menempuh pendidikan tinggi dan kemudian mulai bekerja, membuatnya harus menetap di Amerika sekitar 16 tahun lamanya. Nggak heran ketika bertemu dengan perempuan berambut panjang ini, ia berbicara dengan terbata-bata dalam Bahasa Indonesia. Bahkan, pembicaraan kami pun hampir didominasi dengan Bahasa Inggris.

Perempuan yang mengaku gemar olahraga ini mengatakan bahwa selama menjajal pekerjaan di Amerika, ia sudah mendapatkan pekerjaan impiannya. Namun, ternyata pekerjaan yang selama ini ia idam-idamkan tidak memberikan tantangan lebih hingga akhirnya ia lepaskan dan Michelle kembali ke Tanah Air.

Next

 

ceo muda

“Cukup banyak pekerjaan yang sudah saya jalani selama di sana (Amerika). Bahkan, pekerjaan yang selama ini mejadi idaman pun sudah ada di tangan saya. Namun, saya merasa pekerjaan yang saya jalani kurang menantang. Semua sistem sudah jelas, saya hanya bekerja mengikuti perintah dan aturan yang ada. Itu-itu saja rutinitas saya. Cukup membosankan karena apa yang saya lakukan ini tidak memberikan saya tantangan untuk berbuat lebih. Saya tidak bisa membuat keputusan dan sepertinya semua yang saya kerjakan tidak bisa memberikan dampak pada lingkungan sekitar,” cerita Michelle dengan Bahasa Indonesia yang kental dengan aksen Amerika.

Selamat datang di Indonesia!

Perempuan yang berhasil menempati juara 1 turnamen triathlon internasional di Bintan ini mengaku bahwa kepulangannya ke Indonesia sebenarnya adalah proses “coba-coba”. “Karena satu hal, saya akhirnya kembali ke Indonesia. Lagipula saya berpikir, kenapa saya tidak mencoba kembali ke Jakarta. Siapa tahu saya bisa meneruskan bisnis ayah saya atau melakukan hal lain. Kalaupun saya tidak suka, nantinya saya bisa kembali lagi ke Amerika dan melanjutkan pendidikan saya,” ujar Michelle.

Tidak disangka, setelah menginjak Indonesia setelah 16 tahun lamanya menetap di Amerika, pada tahun 2011, Michelle pun merasa kerasan dan asyik menjalani kehidupannya saat ini.

Start the business

Ketika Michelle kembali ke Jakarta, pada saat yang bersamaan juga neneknya sakit sehingga Michelle harus bolak-balik ke rumah sakit selama beberapa minggu. Letak rumah sakit yang tidak jauh dari pusat perbelanjaan membuat Michelle mau tidak mau “rajin” mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut.

Next

 

ceo muda

Dari kebiasaan mengunjungi mall ini, muncul ide Michelle untuk membuka bisnis kuliner. “Hampir semua tempat makan yang saya temui menyajikan ayam goreng, tapi bagaimana bisa salah satu makanan kegemaran saya tidak ada di Indonesia. Nah, dari sini muncul ide untuk membawa BonChon masuk Indonesia. Saya mengajukan ide kepada ayah dan ayah mendukung untuk mewujudkan ide tersebut. Business plan saya kerjakan sendiri, conference call, dan beberapa perjuangan lainnya saya lakukan hingga akhirnya gerai pertama Bonchon hadir di Indonesia pada tahun 2012 awal,” kenang Michelle.

“Saya terpaksa tampil dewasa”

Posisinya sebagai CEO sebuah perusahaan, membuat perempuan yang kala itu baru berusia 22 tahun harus tampil beberapa tahun lebih tua dari usianya saat itu. “Saya menggunakan makeup setiap hari ketika pergi ke kantor karena makeup memang berhasil membuat saya terlihat lebih tua. Selain itu, saya menyiasatinya dengan menggunakan pakaian yang memang sedikit lebih serius. Percaya atau tidak, Michelle 2 tahun yang lalu justru terlihat lebih profesional dari sosok Michelle saat ini. Karena dulu, untuk bisa membawa BonChon ke Indonesia, saya harus bisa tampil profesional untuk meyakinkan orang,” ujar perempuan yang diakui cukup tegas saat harus memimpin di kantor.

Untuk saat ini, Michelle mengaku masih hanya ingin fokus mengurusi bisnis yang akan menginjak usia 3 tahun ini. Tekanan stres yang ia rasakan selama menjalankan usahanya, tidak pernah membuat Michelle untuk berhenti di tengah jalan. “I love my job! Memulai usaha dari nol memang bukan perkara mudah. Tentu saya pernah merasa tertekan dan stres, tapi semua itu tidak pernah membuat saya merasa lelah dan berniat untuk mundur,” ujarnya menutup pembicaraan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading