Advertisement
Next
Indonesia Timur memang terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri dan belum terjamah oleh banyak orang, salah satunya adalah Tanjung Bira. Buat kamu pencinta pantai, Tanjung Bira harus dimasukan ke daftar pantai-pantai yang wajib dikunjungi. Berjarak sekitar 6 jam dari kota Makassar, pantai ini masih didominasi oleh wisatawan asing.
Tidak heran masih minim wisatawan lokal di tempat ini karena tidak bisa dipungkiri bahwa biaya untuk menjangkau Tanjung Bira lebih mahal dibandingkan dengan melancong ke luar negeri. Sebut saja Singapura dan Malaysia, dengan tiket promo, kamu sudah bisa melenggang ke negeri tetangga dengan biaya kurang dari Rp500.000,-. Sedangkan untuk ke Tanjung Bira, kamu harus terlebih dahulu menuju kota Makassar dan kembali menempuh perjalanan panjang untuk menuju Tanjung Bira.
Dari Makassar ke Tanjung Bira, kamu bisa menyewa mobil atau naik angkutan umum. Jika pergi dengan budget terbatas, angkutan umum sudah pasti menjadi pilihan yang pas. Dari Terminal Malengkeri, Makassar, kamu harus naik angkutan umum menuju Bulukumba. Tarif angkutan umum pun bervariasi, jika kamu diantar sampai Tanjung Bira, biasanya mereka mematok harga Rp70.000,-. Tapi jika kamu sampai Bulukumba, kamu hanya akan dimintai ongkos Rp45.000,- sampai Rp50.000,- dan dari sana kamu harus naik pete-pete dengan ongkos Rp20.000,- hingga tiba di Tanjung Bira. Bila kamu bepergian dengan tim dalam jumlah cukup banyak, tentu lebih baik sewa mobil. Sewa mobil dari Makassar ke Tanjung Bira sekitar Rp600.000,- sampai Rp650.000,- sekali jalan.
Advertisement
Next
Perjalanan panjang yang harus ditempuh pun terbayar dengan suguhan pantai biru dan hamparan pasir putih yang lembut dan bersih. Yup, lembut! Tidak berlebihan jika saya mengibaratkan lembutnya pasir putih sama seperti tepung terigu. Di Tanjung Bira, kamu bisa menginap di guest house atau hotel, tinggal sesuaikan budget. Kebetulan saat itu saya menginap di Sunshine Guest House dengan harga per malam Rp130.000,- satu kamar untuk dua orang, tentunya sudah termasuk sarapan ya. Tidak seperti penginapan lain yang terletak di pinggir jalan, Sunshine Guest Houes agak menjorok sekitar 50 meter dari pinggir jalan dan posisinya pun lebih tinggi dibandingkan penginapan di sekitar. Alhasil, pemandangan matahari tenggelam bisa langsung kamu nikmati dari beranda penginapan ini. Kamu tinggal duduk cantik di beranda untuk menikmati pemandangan matahari tenggelam. It’s super cool.
Mampir ke Tanjung Bira, pastinya kamu wajib untuk menikmati keindahan bawah lautnya. Snorkeling atau diving, it’s up to you! Keindahan laut Pulau Liukang Loe dan Pulau Kambing siap untuk membuatmu lupa dengan kepenatan Ibukota. Kalau boleh memberi saran, menikmati bawah laut dengan diving akan lebih seru. Untuk snorkeling, kamu bisa menyewa kapal seharga Rp400.000,- hingga Rp600.000,-. Di Tanjung Bira juga tersedia satu tempat yang akan memfasilitasi kamu untuk diving, sekalipun kamu belum pernah diving sebelumnya, Bira Divers. Buat kamu yang bepergian seorang diri atau hanya berdua, tentu menyewa kapal untuk snorkeling akan sangat mahal, nah kamu bisa gabung di Bira Divers. Dengan membayar Rp150.000,- kamu sudah bisa snorkeling ke beberapa titik di satu pulau (Pulau Liukang Loe atau Pulau Kambing), mendapat alat snorkeling, makan siang, dan juga snack. Harga yang cukup murah kan, Fimelova, jika dibandingkan kamu harus menyewa kapal sendiri.
Advertisement
Next
Tidak jauh dari Tanjung Bira, keindahan Tanjung Bara pun siap kamu nikmati. Untuk menuju Tanjung Bara, kamu bisa berjalan kaki menyusuri garis pantai sekitar 30 menit. Apa yang membedakan kedua pantai ini? Tanjung Bira cukup dipadati oleh wisatawan dan juga warung-warung makanan di pinggir pantai. Sedangkan Tanjung Bara masih relatif sepi. Di Tanjung Bara kamu bisa menggunakan bikini untuk sun bathing tanpa gangguan. Tempat yang sempurna untuk menenangkan diri.
Hamparan pasir putih dan gradasi laut biru jadi pemandangan yang menenangkan selama sun bathing. Dan Fimelova, jika di Lombok dan di Pulau Komodo ada Pink Beach, saya rasa Tanjung Bara pun boleh dijuluki ‘Pink Beach’. Pantulan cahaya matahari di pasir pantai, sesekali membuat pantai terlihat berwarna merah jambu.
Wisatawan asing mendominasi kawasan ini. Entah harus senang atau sedih karena justru wisatawan lokal masih sedikit yang melirik Tanjung Bira sebagai tujuan wisata. Di satu sisi, minimnya wisatawan lokal yang berkunjung ke lokasi ini justru membuat pantai dengan pasir lembut ini masih terjaga kebersihannya. Well, tidak bisa disangkal bahwa mayoritas orang Indonesia masih belum sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan kan. Anyway, mengintip dan menikmati keindahan Pantai Tanjung Bira akan menghilangkan tumpukan stres dan menyisakan rindu mendalam ketika kamu meninggalkan pantai yang terletak di Sulawesi Selatan ini.