Fakta, Lelaki Setia Lebih Menarik Ketimbang yang Romantis!

Dari 158 Fimelova yang ikut menjawab polling “Tipe Lelaki Idaman, Romantis vs Setia”, 148 orang memilih kesetiaan sebagai modal utama, sementara 10 sisanya memilih laki-laki romantis. Alasannya pun beragam. Bagi yang memilih lelaki setia sebagai idaman, sebagian besar mengungkapkan kalau kesetiaan adalah kunci dari sebuah hubungan cinta yang awet. Hubungan cinta abadi adalah harapan siapa pun, itu mengapa kesetiaan paling dibutuhkan.

Iera Sipahutar (28, editor), misalnya, berujar, “Romantis nggak menjamin kelanggengan hubungan, tapi kesetiaan bisa.” Sementara Titin Ferayani (22, asisten dosen) beranggapan memiliki pasangan romantis memang menyenangkan, tapi bukan itu yang paling diinginkan perempuan. “Kita butuh laki-laki setia yang bisa menjamin ketenangan, tanpa sedikit pun rasa khawatir dia berbuat macam-macam di belakang kita. Laki-laki seperti ini langka,” paparnya.

Pendapat yang hampir sama diungkapkan Alvina Gracia (18, mahasiswi). “Laki laki setia is one of kind guy. Loyalty is one the keys to have a healthy relationship. It makes you wanna stay with him!” katanya. Marine Suci (30, lawyer) kemudian menambahi, “Ada laki-laki yang memang terlahir romantis, tapi romantisme bisa diciptakan. Apa pun yang dilakuin berdua pasti akan indah dan romantis dengan cinta. Beda dengan kesetiaan yang nggak bisa dibuat-buat, dia ada dalam kepribadian seseorang.”

Laki-laki setia baik untuk perempuan, laki-laki setia (yang konon langka) terlahir untuk bertanggung jawab, laki-laki setia menjamin hubungan cinta yang langgeng. Laki-laki setia tak hanya memegang komitmennya kepada pasangan, tapi juga kepada dirinya sendiri. Dia akan menjadi pribadi yang berpegang teguh pada prinsip, baik agama, moral, maupun budi pekerti. Apa itu artinya yang romantis kini tak laku lagi?

Pendapat lain datang dari Niken Ayu. Dia toh tetap mengidamkan pasangan romantis. “Setia tapi tidak romantis seperti masakan tanpa rasa...hambar. Pasangan romantis membuat hubungan selalu hangat, nyaman, dan menyenangkan. Kalau cuma modal setia, hubungan monoton dan membosankan. Lebih cakep lagi kalau pasangan yang semula nggak setia bisa jadi setia gara-gara kita, hehehe,” tutup Niken.

“Perasaan yang berbunga-bunga cuma bisa didapat dari perlakuan istimewa pasangan. Itu kenapa aku lebih prefer punya pasangan romantis. Kalau kita dan pasangan saling melengkapi, membahagiakan, dengan sendirinya akan langgeng. Yang penting bagaimana kita menciptakan hubungan yang manis,” Yunita Dwi (31, pebisnis) menyimpulkan.

Tantangan dan percikan kecemburuan ternyata juga masih dicari untuk menghindari hubungan yang datar. Membaca 5 Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great karya psikolog sosial Terry Orbuch, kita akan menemukan kalau perempuan cenderung lebih bereaksi terhadap kata-kata. Selain menghindari hubungan monoton, perempuan membutuhkan sisi romantis laki-laki untuk meyakinkan diri sendiri kalau mereka punya arti khusus untuk seseorang. Inilah alasan terkuat bagi mereka untuk bertahan dalam sebuah hubungan.

Jadi, mana yang lebih baik antara yang romantis dan yang setia? Laki-laki seperti apa yang bisa mencuri perhatianmu? “Intinya semua tergantung pandangan siapa yang menjalaninya,” jelas Sawitri Supardi, konselor pernikahan dan dosen Universitas Padjajaran, bijak.

Laki-laki setia mungkin kamu pilih untuk menjamin dia tak akan mengkhianati komitmen, dan laki-laki romantis untuk hubungan yang tak monoton. Yang pasti, pasangan yang kita butuhkan adalah yang membuat kita menjadi sempurna hanya jika bersamanya, sempurna sebagai pribadi, sempurna pula hubungan yang dijalani, sehingga impian untuk hidup bersama selamanya bisa terwujud.

Romantisme tak melulu soal bunga, cokelat, lagu-lagu cinta, hadiah. Romantisme adalah adanya cinta itu sendiri, yang tumbuh dan mengakar makin dalam tiap harinya. Dan kesetiaan, adalah pupuk yang memastikan cinta bisa terus tumbuh subur. Romantis atau setia, harapan akhirnya toh sama, cinta yang abadi.