Sukses

Lifestyle

Cinta dan Komitmen, 2 Hal Penting yang Perempuan Cari

“Komitmen lebih penting karena kita dan pasangan akan saling melengkapi. Darinya juga ada perhatian yang nggak akan putus. Beda dengan banyak perhatian dari orang di sekeliling yang kita nggak pernah tahu apa motivasinya, atau seberapa tulus mereka. Tanpa komitmen, siapa pun juga bisa datang dan pergi dalam kehidupan kita, “ jawab Monic (30, production supporting).

Sementara Wungu (25, copy writer) mengaku saat ini memiliki banyak teman dekat terasa lebih menyenangkan daripada berkomitmen. “Rasanya memang belum siap hanya fokus ke satu orang, mungkin akan, tapi suatu saat nanti, bukan sekarang. Bukannya haus perhatian ya, kalau sekarang mikirnya makin banyak yang support, makin merasa hidup. Aku sedang suka banget bertualang dan bergaul dengan banyak orang,” Wungu mengungkapkan alasannya.

Ada benarnya, siapa pun pasti tak akan menolak mendapatkan banyak perhatian. Namun, status dan komitmen ternyata juga masih menjadi standar perempuan dalam mengukur keseriusan pasangan dalam hubungan yang mereka jalani. Monic dan Wungu hanya dua contoh kecil perempuan yang punya pandangan berbeda soal cinta dan komitmen, yang rupanya bergantung kepada apa yang menjadi prioritas mereka saat ini.

Lebih memilih banyak  perhatian daripada berkomitmen, toh bukan berarti Wungu sama sekali tak peduli soal status, Fimelova. Kesiapan tiap perempuan menjalin hubungan serius atau menemukan cinta sejati, memang nyatanya tak pernah sama. Ada masa di mana perempuan membutuhkan banyak perhatian, dukungan, dan teman dekat untuk membuktikan eksistensi maupun karena sifat dasar perempuan yang suka hidup berkelompok. “Aku setuju, ketika sampai di masa yang matang, orientasi perempuan akan berubah secara alami. Naluri untuk mencari pendamping hidup akan muncul dan menjadi sebuah kebutuhan,” Monic menambahkan.

Lebih dari 60% Fimelova yang mengikuti poll “Pilih Kehidupan Cinta Dengan atau Tanpa Ikatan” minggu lalu pun sepakat, kalau pada akhirnya memiliki satu cinta dalam ikatan resmi lebih menjanjikan masa depan ketimbang mendapatkan perhatian dari banyak lelaki, tapi tak berkomitmen. Berteman dekat, bersahabat, menjadi kurang sempurna karena sifatnya yang tak permanen. Perempuan membutuhkan sosok yang pas dengannya, termasuk mau menerima dan mendampinginya seumur hidup. Kami jadi ingat kalau Irma Rahayu dari Emotion Healing Therapy pernah mengungkapkan, seberapa banyak lawan jenis yang memberikan perhatian, perempuan akan tetap lebih bahagia ketika berpasangan. “Perasaan diakui dan diinginkan pasangan itu luar biasa, perempuan akan mendapatkan apa yang disebut dengan kesejahteraan emosi,” jelasnya. 

Ekorini Kuntowati, psikolog sekaligus konsultan SDM/pendidikan, juga menganggap wajar kalau perempuan lebih memilih komitmen daripada tawaran cinta yang abstrak, dari banyak lelaki sekali pun. Itu karena hubungan cinta, status, komitmen, termasuk sebagai kebutuhan psikologis manusia. Ibarat pekerjaan, menjadi pegawai tetap adalah cita-cita siapa pun, karena ada kenyamanan, terutama perasaan aman. Ada kepastian dan masa depan yang jelas. Ada mimpi yang dibangun, dan akan diwujudkan tidak lagi seorang diri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading