Advertisement
Next
Siapa pun mengharapkan pasangan yang secara fisik mendekati sempurna, dalam konteks ini cantik dan seksi, di samping faktor lainnya. Namun, sometimes you just can't have everything. Berdasarkan sebuah penelitian tahun 2010 silam yang dilakukan oleh Jaime C. Confer, peneliti dari University of Texas, laki-laki memilih perempuan dengan paras cantik ketimbang yang bertubuh ideal untuk pasangan hidup di masa depan. Penelitian yang kemudian diterbitkan dalam jurnal Evolution and Human Behavior ini hampir sama dengan hasil yang diperoleh Amitya, Fimelova yang tinggal di Zagrev, Kroasia.
Amitya baru-baru ini melakukan survei kecil terhadap dua puluh empat lelaki. Hasilnya, sembilan belas laki-laki lebih memilih perempuan cantik walaupun bentuk tubuhnya nggak ideal, sementara lima yang lain berpikir sebaliknya, bentuk tubuh tetap yang utama. Kami pun bertanya secara acak kepada tiga laki-laki.
Advertisement
“Yang cantik dong, kalau jelek buat apa? Badan masih bisa dibentuklah, yang penting ada niat dan duit untuk perawatan,” celetuk Sesa (29, jurnalis). “Perempuan cantik nggak akan bikin bosan. Kalau cuma seksi lama-lama bisa bosan, terus cari yang lain deh, yang lebih enak dilihat kalau suatu saat badannya udah menggembung,” papar Rivan (32, accounting). Dodit (25, mahasiswa) ternyata juga sependapat dengan Sesa dan Rivan, “Cantik muka dan hatinya, kalau body belakangan. Kecantikan luar-dalam itu abadi, sementara perempuan mau seksinya kayak apa pun makin tua makin keriput, kendor, melorot. Setelah melahirkan juga biasanya bentuk tubuh berubah.”
Next
Kembali ke penelitian Jaime, ratusan laki-laki diminta memilih foto lawan jenis yang akan mereka ajak kencan, dari yang sekadar main-main sampai serius menjadi pasangan hidup. Hasilnya, laki-laki memilih perempuan bertubuh seksi untuk bersenang-senang dan yang berwajah menarik untuk pasangan hidup. Mengapa sebagian besar memilih kecantikan sebagai patokan? “Bagi laki-laki, wajah dianggap lebih penting dalam mencari pasangan serius. Bentuk tubuh perempuan mewakili tingkat kesuburan, sementara bentuk wajah menggambarkan kepribadian, meskipun kenyataannya wajah bisa menipu,” jelas Jaime.
Penilaian soal seksi memang melibatkan unsur seksual. Karena itu, laki-laki cenderung memilih perempuan dengan tubuh indah kalau ingin bersenang-senang, atau lebih tepatnya demi kepuasan seksual. “Logikanya, laki-laki, aku contohnya, memandang tubuh sebagai simbol seksual, sementara wajah lebih mengarah pada perasaan. Sumber chemistry, yang membuatku jatuh cinta sungguhan itu adalah mata perempuan. Mata mengisyaratkan semuanya, cinta, wawasan, kecantikan dari dalam, ekspresi, ketulusan. Semua, deh,” lanjut Sesa. Ya, bentuk fisik dipercaya masih bisa diubah, berbeda dengan bentuk wajah yang permanen. Wajah, sekaligus mencerminkan kecantikan perempuan dari dalam, baik sifat maupun pola pikirnya.
Jadi, kamu mau dilihat sebagai sosok yang cantik atau seksi? Merasa penampilan nggak oke atau sama sekali nggak punya tubuh seksi? Penting menyadari yang satu ini: tubuh seksi maupun paras cantik nggak semata karena anugerah. Kita bisa menjadi seksi dan cantik dengan cara kita sendiri. Kalau menurut Ratih Ibrahim—Direktur counseling and development center Personal Growth—percaya diri, berwawasan luas, dan bersemangat menjalani hari adalah bekal lengkap untuk terlihat cantik dari dalam. Kecantikan dari luar pun bisa didukung dengan cara kita berpenampilan dan bersikap. Intinya, tambah Ratih, cantik nggak semata diukur dari fisik, tapi juga hati dan pikiran. Nantinya, perempuan cantik luar-dalam juga akan terlihat seksi dengan sendirinya, karena seksi sebenarnya nggak melulu soal bentuk tubuh, tapi bagaimana kamu terlihat menarik di mata orang lain. Keluarkan pesonamu, dan buat laki-laki bangga mengenal, apalagi memilikimu.