Advertisement
Next
Broti, Bukan Toko Roti!
Susah cari tempat nongkrong, sekaligus tempat ngemil yang nyaman dan memungkinkan kita untuk bekerja seharian? Itu artinya kamu belum pernah menginjakkan kaki ke Jalan Ahmad Dahlan No. 32, Jakarta Selatan. Adalah Broti sebuah snack room yang menawarkan tempat nyaman dengan suasana tempo dulu yang akan membuat kamu enggan untuk beranjak seharian.
Advertisement
Broti yang sebenarnya diambil dari gabungan kata dari Bahasa Belanda Brood en Thee (roti dan teh) cocok buat kamu yang ingin mencari suasana dan ketenangan khas rumahan dengan sajian makanan tempo dulu. Ya, Broti memang menawarkan kita pengalaman berbeda dalam menikmati roti. Tidak seperti toko roti biasa yang menjual berbagai macam roti isi, Broti meletakkan roti-roti jadul mereka di dalam sepeda roti tua (Boti). Pengunjung bebas untuk mengambil roti yang mereka suka dan bisa langsung mengisi sendiri dengan berbagai isi yang disediakan, seperti selai kacang, keju, cokelat, dan beberapa jenis selai lainnya. Di sini self service, Fimelova, kecuali kamu memesang menu lain selain roti.
Karena itulah Cynthia Limanouw tidak menyebut Broti sebagai toko roti tetapi dengan sebutan snack room. “Di Broti saya menawarkan pengalaman menikmati roti yang berbeda dari toko-toko roti yang ada karena itulah saya tidak mengategorikan Broti sebagai toko roti. Selain roti, di sini kami juga menawarkan beberapa jenis makanan lain jika memang pengunjung ingin makanan yang lebih berat. Yang pasti, suasana rumahan tempo dulu cocok buat mereka yang memang mencari tempat nyaman untuk bekerja seharian,” ujar Cynthia pada FIMELA.com.
Bukan hanya roti tempo dulu yang memang wajib kamu coba saat berkunjung ke tempat ini. Tapi, berbagai jenis kopi dan teh di sini pun nggak boleh kamu lewatkan. Kenapa? Karena Broti menawarkan kopi dan teh “kampung” yang nggak bisa kamu dapatkan di tempat lain, misalnya Kopi Oplet dan Kopi Piala. Dan yang paling penting, harga makanan dan minuman di sini pun cukup bersahabat di kantong, mulai dari Rp20.000,--an hingga Rp30.000--an.
Next
Tjikini, tempat nyaman selain rumah
Satu lagi tempat nyaman yang bisa membuat kamu merasakan atmosfer rumah saat rindu rumah di Jakarta, Kafe Tjikini. Melihat dari namanya, tentu kamu sudah bisa menebak di mana letak kafe yang satu ini. Ya, kafe ini terletak di Jalan Cikini Raya. Buat kamu yang tidak asing dengan Jalan Cikini, pastinya sudah tahu bahwa di sepanjang jalan tersebut memang dipenuhi dengan berbagai toko makanan tua dan kafe yang memang menawarkan suasana rumahan tempo dulu, salah satunya adalah Tjikini.
Tjikini juga menjadi tempat yang pas buat kamu yang rindu suasana rumah dan kenyamanan tempo dulu. Mulai dari makanan, minuman, hingga atmosfer pun membawa kita ke suasana rumah-rumah kebanyakan di tahun 80-an. Kursi kayu, meja marmer, atap tinggi, dan harum kopi yang memenuhi ruangan menjadi paduan sempurna yang akan membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Nah, di sini kamu bisa memesan makanan rumah, seperti Lodeh Awe, Puteri Singkong, Gelantine, minuman soda Sarsapparilla, dan pastinya signature drink di tempat ini, Kopi Tjikini. Itu baru segelintir makanan rumahan yang berjaya pada masanya yang bisa kamu temukan di sini, masih banyak makanan lainnya lagi. Tempat dan makanan memang boleh jadi “jadul”, tapi jangan khawatir karena tempat ini dilengkapi fasilitas modern penunjang. Wifi dan AC akan membuat kamu betah berlama-lama di balik laptopmu.
Namun memang, untuk bisa merasakan kenyamanan di sini, kamu harus merogoh kocek agak dalam. Makanan di tempat ini berada di kisaran harga Rp20.000--an hingga Rp60.000--an.
Advertisement
Next
2 Nyonya, kedai kuno modern
Hanya berjarak sekitar 100 m dari Tjikini, ada satu lagi kedai yang menawarkanmu untuk merasakan pengalaman tempo dulu, Kedai 2 Nyonya. Dibandingkan dengan Broti dan Tjikini, Kedai 2 Nyonya bisa dikategorikan sebagai kedai yang cukup modern. Dari luar, bangunn ini memang terlihat tua layaknya bangunan lain yang ada di sekitar, namun begitu memasuki pintu Kdedai 2 Nyonya, suasana semi modern pun langsung terasa. Kedai 2 Nyonya sebenarnya bukan sekadar rumah makan karena di ruangan sisi lain ada sebuah butik batik yang menawarkan produk lokal kepada para pengunjung.
Semi modern, itulah kata yang pas untuk menggambarkan suasana kedai ini. Dalam satu ruangan kita akan disuguhkan sudut tempo dulu melalui kursi dan meja kayu dengan jejeran kaleng kerupuk di atasnya. Namun, di sisi lain kita ditawarkan sudut modern dengan tatanan kursi dan meja ala lounge. Makanan yang ditawarkan pun juga semi modern, mulai dari Gado-Gado, Rawon, Wedang Jahe, dan berbagai macam kopi, mulai dari kopi tubruk hingga kopi seduh Espresso atau Capucino.
Buat kamu yang hanya ingin sekadar santai menikmati suasana atau mungkin menuntaskan pekerjaan, camilan Serabi cocok untuk mengganjal perut dan mengisi waktu senggang. Fasilitas free wifi juga menjadi mgnet tersendiri yang menarik engunjung betah duduk lama di tempat ini. Tempat boleh tempo dulu, namun harga yang ditawarkan adalah harga layaknya di kafe-kafe modern. Untuk satu porsi serabi saja kamu harus mengeluarkan uang lebih dari Rp31.000,-. Yup, agak mahal memang, nggak heran kalau pengunjung di tempat ini terbatas pada orang-orang tertentu.