Advertisement
Next
Guru
Nggak ada yang nggak setuju jika dikatakan bahwa guru adalah profesi yang sangat penting. Bagaimana nggak, melalui guru lah seorang pengusaha, peneliti, dan orang-orang sukses lainnya berawal. Namun, ingatkah kamu, seberapa sering kamu mencaci guru saat masih berada di bangku sekolah? Rasanya hampir setiap hari dan tak terhitung, sumpah serapah dilemparkan kepada mereka-mereka yang mendidik kita, terlebih kepada guru-guru killer dan tidak pernah bersahabat dengan murid. Padahal, ketika sudah berada di usia dewasa seperti ini, kita baru sadar bahwa profesi guru merupakan profesi yang sangat penting karena membentuk kepribadian dan karakter anak sejak dini. Coba hitung, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau di sekolah?
Next
Polisi
Akibat oknum-oknum nakal maka cap buruk dari masyarakat kepada polisi rasanya hampir tidak bisa dilepaskan begitu saja. Oknum polisi lalu lintas yang kerap melakukan razia seenaknya, menilang para pelanggar lalu lintas dengan “cara damai”, dan kenakalan lain polisi membuat masyarakat menggeneralisasi pihak Kepolisian dengan pandangan negatif. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang kita memerlukan bantuan polisi dalam menyelesaikan permasalahan kita saat menyangkut hukum, misalnya saja saat kehilangan, mengalami pencurian, ataupun ketika kondisi jalanan sedang macet dan tak terarah. Walaupun memang ada oknum-oknum polisi nakal, tapi masih ada beberapa di antara mereka yang bekerja dengan jujur. Psst, menurut pengakuan seorang supir, Polisi Wanita adalah oknum yang sama sekali tidak bisa diajak “berdamai” lho ketika kita melakukan pelanggaran di jalan raya.
Advertisement
Next
Calo
Baik tiket transportasi, tiket konser, hingga mengurus siding tilang di pengadilan pun calo selalu hadir. Saat musim mudik ataupun konser, gerak cepat para calo terkadang membuat kita selalu tidak kebagian tiket dan terpaksa untuk membeli dari mereka dengan harga yang sudah dinaikkan tentunya. Kesal memang saat harus merogoh kocek agak dalam karena membeli sesuatu dari orang ketiga, namun terkadang kehadiran mereka pun bisa menguntungkan bagi sebagian orang. Misalnya saja, mereka yang tidak sempat membeli tiket konser sebelum hari-H, lewat “jasa” calo maka semua akan teratasi. Saat ini, “jasa” calo mengalami proses pengurangan karena ada sebagian promotor konser yang memperketat penjualan tiket mereka dan tiket transportasi, khususnya kereta api, pun kini pembeliannya sudah harus menyertakan identitas diri si penumpang lengkap sehingga tiket tidak bisa lagi diperjualbelikan seenaknya. Hm, bagaimana menurutmu? Apakah pemberantasan calo ini merugikan atau memang sudah seharusnya dilakukan?
Next
Customer Service
Terbayang nggak sih saat kamu harus berada di posisi sebagai seorang customer service? Ya, pasti setiap hari telinga tidak akan lepas dari complain dan cacian para pelanggan. Sebagai pelanggan pun kita kerap kali melemparkan rasa kesal dan ketidakpuasan terhadap sebuah produk kepada costumer service. Padahal, belum tentu customer service bisa langsung menyelesaikan masalah kita karena dia harus membuat laporan terlebih dahulu agar masalah yang kita sampaikan bisa ditindaklanjuti. Namun sebagai pelanggan yang merasa dirugikan, kita seolah diberi pembenaran untuk melemparkan amarah kepada produsen melalui “jasa” si customer service.
Advertisement
Next
SPG/ SPB
Setiap kali pergi ke pusat perbelanjaan ataupun pameran, salah satu yang paling kita hindari adalah berpapasan dengan seorang SPG/ SPB. Benar nggak? Ya, karena memang ada beberapa sales promotion yang cukup mengganggu kita dengan kegigihan mereka menawarkan produk. Target harian memang menuntut mereka untuk tampil agresif kepada semua prospek yang mereka temui. Tapi di luar itu, masih ada lho SPG/ SPB yang menghormati prospek yang mereka temui dengan tidak bersikap agresif. Namun terkadang, ada masanya malah kita yang mencari para SPG/ SPB ini. Misalnya saja, saat kita tengah mencari sebuah barang atau ingin memasukkan permohonan kredit di lembaga tertentu. Benar nggak?
Next
Joki
Setiap pagi dan sore, kamu yang bekerja di kawasan Sudirman dan daerah yang terkena 3 in 1 lain pasti sudah tidak asing lagi dengan pemandangan joki yang berjejer di sepanjang jalan. Terkadang jejeran para joki ini justru bisa membahayakan diri mereka sendiri dan para pengendara dengan posisi yang hampir ke tengah jalan. Bahkan, saat macet, keberadaan para joki ini malah membuat lalu lintas semakin tidak bergerak karena lahan para pengendara otomatis berkurang karena digunakan oleh para joki. Namun, bagaimanapun juga, joki cukup membantu kita untuk bisa “mempercepat” waktu tempuh menuju tempat tertentu saat kita melewati kawasan 3 in 1 namun tidak berpenumpang cukup. Coba ingat, seberapa sering sih para joki membantu menyelamatkan meeting pagi kamu?