Advertisement
Next
Aktivitas yang tinggi dan gaya hidup yang serba instan sering kali menjadi penyebab turunnya stamina tubuh dan berbagai penyakit. Padahal, tanpa harus diundang dengan pola hidup tidak sehat, penyakit bisa datang dengan sendirinya saat tubuh memang berada pada “titik jenuh”.
Alhasil, obat pun terkadang seolah-olah menjadi satu-satunya jalan keluar. Ibarat sebuah senjata, obat bisa menjadi berguna saat kita bisa dengan cerdas memanfaatkan. Dan sebaliknya, obat bisa menjadi berbahaya saat kita mengonsumsinya tanpa aturan dan disalahgunakan. Kalau sudah seperti ini, tidak heran jika kemudian muncul berbagai kasus kematian karena over dosis.
Kita pastinya sudah tahu bahwa obat-obatan akan menimbulkan jika dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya setiap kali mengonsumsi obat, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. “Obat asma, misalnya, ternyata jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan osteoporosis,” ujar Dr. Fiastuti, Sp. GK.
Advertisement
Next
Bagi para penderita asma, tentu ini ibarat buah simalakama, jika tidak dikonsumsi maka akan terus terganggu dengan asmanya, namun jika diminum akan berdampak pengeroposan tulang nantinya. “Obat asma bisa diakali dengan mengganti obat minum dengan penggunaan inhaler. Atau jika ingin perlahan-lahan bisa terbebas dari penggunaan obat asma, penderita bisa rutin berenang karena pada dasarnya renang merupakan latihan mengatur pernapasan,” dr. Iris Rengganis menjelaskan
Bukan hanya obat asma yang bisa menimbulkan efek samping pada kesehatan, obat-obatan lainnya pun bisa menyebabkan dampak negatif pada tubuh jika dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. “Semua obat memang memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Misalnya saja parasetamol, kita tentu sudah akrab dengan obat yang satu ini. Setiap kali sakit kepala, demam, dan gangguan kecil lainnya, orang awam pasti akan mengonsumsi parasetamol sebagai pengobatan awal. Padahal, parasetamol jika sering dikonsumsi dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan pada hati,” ujar Asri, Apoteker.
Advertisement
Next
Karena itulah, pada setiap kemasan obat selalu dianjurkan agar kita selalu berkonsultasi pada dokter mengingat efek samping obat yang timbul apabila dikonsumsi terus-menerus. Biasanya, orang enggan untuk pergi ke dokter untuk mengonsultasikan kondisi tubuhnya dan lebih memilih untuk membeli obat bebas di luar. Padahal, kebiasaan seperti inilah yang justru malah berbahaya karena kita tidak tahu dengan pasti kebutuhan obat tubuh kita dan akhirnya malah mengonsumsi obat tanpa jelas takarannya. Tidak selalu tubuh drop harus diatasi dengan obat, bisa saja tubuh drop merupakan pengingat alami untuk kita mengistirahatkan tubuh secara teratur dan kembali memperbaiki asupan nutrisi.
Buat kamu yang malas pergi ke dokter, ada baiknya mencari tahu tentang bahan alami pengganti obat. Misalnya saja buat penderita maag akut, minum air perasan kunyit ternyata bisa membantu menyembuhkan nyeri lambungmu. Bahkan, kunyit juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan juga menurunkan tekanan darah. Atau buat kamu yang rajin terkena panas dalam, meminum satu sendok madu tiga kali dalam sehari juga bisa membantu memulihkan kondisi tubuh karena madu mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Selain madu, cincau hitam pun dipercaya mampu membantu meredakan panas dalam. Jadi, cincau hitam bisa menjadi obat alternatif yang bersahabat buat kesehatan dan lidahmu kan?
Dan pastinya, untuk menghindari kewajiban mengonsumsi obat-obatan, cukup satu hal yang perlu kita ingat, yakni ‘pola hidup sehat’. Cukup dengan pola hidup sehat maka bukan mustahil perlahan-lahan kita bisa terlepas dari bayang-bayang “ketergantungan obat”.