Advertisement
Next
Setelah beberapa bulan berusaha menghubungi Ibu 3 orang anak yang saat ini menjabat sebagai Vice President Business Development Bluebird Group, akhirnya pertengahan Agustus ini FIMELA.com berhasil menemui Noni Purnomo. Yang terbayang di benak, bertemu seorang Vice President sebuah perusahaan besar pasti akan berada dalam suasana formal yang kaku. Tapi ternyata, kesan kaku sangat jauh dari perempuan kelahiran 1969 ini.
"Saya melihat teknik industri adalah disiplin ilmu yang mengambil dasar teknik mesin dengan fokus utama efeisiensi. Dan saya merasa bahwa teknik terapan seperti itulah yang cocok dengan saya."Di lantai 2 Kantor Bluebird yang terletak di daerah Mampang, FIMELA.com menghabiskan waktu berbincang-bincang dengan pemilik nama lengkap Noni Sri Ayati Purnomo. Menduduki posisi sebagai Vice President Business Development, Noni terjun ambil bagian di perusahaan keluarga sejak masih duduk di bangku sekolah. “Sejak masih SMA saya sudah bekerja paruh waktu di perusahaan ini sebagai data entry, kemudian setelah menyelesaikan kuliah S-1 dan kembali bekerja di Bluebird saya benar-benar bekerja secara profesional. Saya ingat dulu ketika masih bekerja paruh waktu saat SMA, gaji yang pertama saya terima sebesar Rp70.000,- per bulan,” Noni mengawali cerita dengan santai.
Usai menyelesaikan pendidikan SMA, Noni meneruskan pendidikan ke jenjang universitas dengan mengambil bidang Teknik Industri. “Sejak kecil saya memang menyukai bidang yang berhubungan dengan eksakta, seperti matematika, fisika, dan semua ilmu science. Dan seperti yang sudah saya katakan bahwa sejak masih sekolah saya sudah turun menggeluti bisnis keluarga, sejak saat itulah saya sudah menyatu dengan bisnis. Jadi, saya pun akhirnya mencari satu jurusan teknik yang masih ada hubungannya dengan manajemen. Saya melihat teknik industri adalah disiplin ilmu yang mengambil dasar teknik mesin dengan fokus utama efeisiensi. Dan saya merasa bahwa teknik terapan seperti itulah yang cocok dengan saya,” ujarnya.
Advertisement
Next
Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Noni kemudian mencoba bekerja di sebuah perusahaan marketing di Jakarta. Terjunnya Noni ke perusahaan marketing tersebut tidak lepas dari kepentingannya untuk menggali lebih banyak ilmu marketing. Dua tahun bekerja di Jakarta Convention Bureau, Noni juga membagi waktunya untuk tetap bekerja di perusahaan keluarganya pada malam hari. Akhirnya, tahun 1996 Noni pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang finance dan marketing.
"Terkadang apapun yang kita ambil bisa saja memang bukan pilihan pertama, tapi hingga saat ini saya yakin bahwa at the end of the day everything happened for a good reason."“Saya akhirnya memutuskan untuk mengambil S-2 jurusan finance dan marketing karena memang dua bidang itulah yang saya rasa sangat diperlukan di perusahaan ini. Usai menyelesaikan pendidikan Master, saya memang inginnya bisa bekerja dulu di luar negeri supaya ada ilmu yang bisa saya bawa ketika saya pulang nanti. Tapi, nenek saya menganjurkan saya untuk kembali ke Inonesia dan mengurusi perusahaan keluarga. Terkadang apapun yang kita ambil bisa saja memang bukan pilihan pertama, tapi hingga saat ini saya yakin bahwa at the end of the day everything happened for a good reason,” Noni menjelaskan.
Ketika masuk dan terjun langsung secara profesional, Noni pun langsung mendirikan satu divisi baru di Bluebird, Business Development. Di bawah divisi yang ia bangun, Noni menggabungkan 2 buah bidang disiplin ilmu yang sama sekali berbeda, yakni IT dan marketing. Strategi perusahaan secara keseluruhan, PR (Public Relation), dan juga business procces re-engineering terdapat dalam divisi yang ia bangun.
Advertisement
Next
Saat ini, selain menjabat sebagai Vice President Business Development, Noni juga menjabat sebagai koordinator Bluebird Peduli. Salah satu program Bluebird Peduli adalah memberikan beasiswa kepada anak-anak para karyawan Bluebird untuk tingkat S-1 dan D-3. Noni berharap dengan semakin berkembangnya perusahaan keluarga yang ia pimpin saat ini, Bluebird bisa ikut serta membangun pendidikan anak bangsa dengan terus mengucurkan dana beasiswa pada anak-anak keluarga karyawannya.
Tidak hanya pendidikan yang menjadi concern-nya, Noni pun memasukkan program Women Empowerment menjadi salah satu program Bluebird Peduli-nya. “Saya berpikir mengapa tidak memanfaatkan para istri dari para karyawan untuk membantu menyokong kehidupan keluarga. Saya ingin mematahkan bahwa istri bukan hanya untuk ditinggal di rumah, tapi para istri sebenarnya bisa bisa ikut membantu kehidupan ekonomi keluarga yang pada ujungnya bisa membantu meningkatkan tingkat pendidikan anak-anak keluarga para karyawan,” jelas Noni. Sebagai orang yang dibesarkan dalam keluarga yang concern dengan pendidikan, Noni pun menjadikan pendidikan sebagai dasar timbal balik yang diberikan perusahaannya pada para keluarga karyawannya.
Dan kini, Noni pun sedang melakukan rekrutmen besar-besaran untuk perempuan-perempuan yang ingin bekerja sebagai supir. Dengan langkahnya ini, lagi-lagi Noni berharap bahwa perusahaannya bisa membantu meningkatkan taraf hidup keluarga yang nantinya akan berimbas pada membaiknya tingkat pendidikan anak-anak mereka.