Advertisement
Next
Kalau kamu sudah memerhatikan, tentu kamu sudah tahu jika Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 19 atau 20 Agustus. Dengan demikian, pastinya kita akan libur 2 hari sebelum Hari Raya dan satu minggu ke depan, yang artinya pada saat tanggal gajian semestinya (25 atau 26) kita sedang menikmati cuti Hari Raya.
Melihat posisi cuti seperti itu, ada sebagian perusahaan yang sudah mengumumkan tanggal pembagian THR dan juga gajian bulan Agustus pada karyawan mereka mulai sekarang. Gaji bulan Juli belum diterima, tapi sudah membicarakan gaji bulan Agustus dan THR? Yup, begitulah kebijakan di beberapa perusahaan.
Next
Ada beberapa perusahaan yang akan menurunkan THR pada karyawan mereka bersamaan dengan gajian bulan Juli ini. Dan mengingat semua orang akan menjalani cuti bersama pada Hari Raya nanti, gaji bulan Agustus yang seharusnya jatuh pada tanggal 25 atau 26 Agustus, akan diturunkan pada pertengahan Agustus sebelum semua pekerja memasuki masa cuti bersama. Untuk mereka yang mengalami ini, pastinya akan mengalami dilema, entah harus senang atau sedih. Karena untuk mereka yang tidak disiplin, ini merupakan cobaan berat. Lalu, bagaimana supaya kita bisa bertahan hingga gajian selanjutnya di akhir September?
"Begitu THR dan gaji masuk ke dalam rekening, segera lakukan pemisahan dana dan rencanakan dengan rinci keperluan untuk puasa serta Lebaran. Dari uang gaji segera bayarkan kewajiban rutin (utang, cicilan, pinjaman, pembayaran premi asuransi) dan pengeluaran primer rutin bulanan (gaji karyawan rumah, belanja keperluan rumah tangga, transportasi, listrik, air, telpon, internet, dan lain sebagainya). Setelah itu, dana THR bisa kamu gunakan untuk membeli dan membayar keperluan puasa dan Lebaran, mulai dari jatah THR untuk karyawan di rumah, zakat, hingga keperluan memasak saat Hari Raya," ujar Lisa Soemarto, M. A., RIFA, RFC., Financial Planner di AFC.
Advertisement
Next
Nah, jika memang gaji bulan Agustus sudah kamu terima di pertengahan bulan, sebaiknya memang sudah dimasukkan ke dalam pos-pos pengeluaran rutin supaya kamu nggak merasa ada "uang lebih" di dalam rekeningmu. Bukankah, dengan jatah libur yang demikian, seharusnya justru kamu menghemat biaya karena tidak mengeluarkan transportasi untuk ke kantor selama lebih dari 1 minggu?
Nggak hanya bermasalah dengan gaji, banyak juga di antara kita yang sering mengeluh karena dana THR yang diterima selalu terasa tidak cukup hanya sekadar angin lalu. Mulai saat ini, sebaiknya kita mulai mengefektifkan dana THR dengan perincian yang mendetail. "Dana THR memang dapat dihabiskan semua untuk keperluan puasa serta Lebaran, dan tidak salah jika dana THR habis dalam beberapa hari. Namun, agar penggunaannya efektif, menjelang puasa dan lebaran kita harus membuat anggaran yang sangat rinci. Jadi, walaupun dana THR akan habis dalam hitungan hari, semua kebutuhan saat puasa dan Lebaran sudah harus ter-cover semua sehingga kita tidak akan menggunakan gaji untuk menutupinya," Lisa menyarankan.
Next
Untuk sebagian orang yang cermat dalam mengatur pengeluaran, seringkali mereka justru bisa menyisihkan dana THR. "Jika semua pengeluaran puasa dan Lebaran sudah ter-cover dan dana THR masih tersisa, kamu bisa mendijadikan sisa THR menjadi dana darurat Lebaran. Nah, dana darurat Lebaran ini boleh kamu gunakan untuk kepentingan mendadak selama puasa dan Lebaran tanpa kamu harus menyentuh gaji bulanan kamu," ujar Lisa.
So, masih panik menghadapi gaji dan THR yang datang lebih awal? Cerdas dan cermat menyiasati, supaya kamu bisa bertahan hingga bertemu gajian bulan berikutnya di akhir September.