Advertisement
Next
Tinggal dalam hitungan hari, umat Muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan. Rutinitas makan setiap hari dan juga istirahat malam pastinya akan mengalami perubahan selama 30 hari ke depan. Berhenti makan dan minum selama lebih dari 13 jam dalam sehari memang tidak bisa dipungkiri akan membuat tubuh kita akan mudah kehilangan energi.
Namun kenyataannya, sekalipun kita harus berhenti makan dan minum (sementara), pekerjaan harian tidak bisa dihentikan dan menunggu hingga tenaga kita terisi penuh kembali. Rutinitas harian tetap harus berjalan seperti biasa, bahkan tidak jarang justru kegiatan semakin bertambah karena banyaknya undangan kegiatan yang berdatangan saat bulan Ramadhan.
“Biasanya selama bulan Ramadhan justru kegiatan saya lebih padat dari bulan biasanya. Karena saat Ramadhan, pekerjaan yang harus saya selesaikan bukan hanya pekerjaan yang menjadi rutinitas saya setiap hari, tapi juga ditambah dengan kegiatan CSR (corporate social responsibility) yang digalakan. Pengajian dan juga siraman rohani untuk karyawan, mulai memperhitungkan keamanan stok selama lebaran, dan juga memikirkan waktu lebih untuk keluarga; semua harus dibagi dengan adil. Belum lagi kalau ada undangan buka puasa yang berdatangan,” ujar Nilamsari pemilik usaha Baba Rafi.
Advertisement
Next
Nggak berbeda dengan Nilam, Reno Andam sang pemilik usaha Rendang Uni Farah pun mengaku tidak ada yang berubah dari kegiatannya hariannya selama Ramadhan. “Selama Ramadhan, aktivitas kerja di Rendang Uni Farah tidak ada yang berubah sama sekali. Alhamdulillah pesanan untuk bulan puasa sudah mulai masuk dan sistem pun berjalan seperti biasa. Yang berbeda hanya, biasanya proses meniriskan dilakukan sehabis maghrib, sekarang proses meniriskan dilakukan sehabis pulang tarawih. Sisanya sama saja dengan hari-hari biasa,” ujar Reno saat dihubungi FIMELA.com.
Berkurangnya asupan nutrisi selama Ramadhan memang terkadang membuat tubuh drop jika terus dipaksa kerja berat seharian. Namun, agar ibadah dan pekerjaan bisa optimal, tentu kita harus bisa menyiasati aktivitas harian kita. “Selama puasa sebenarnya saya akan lebih segar jika mengoptimalkan hari dengan bekerja dan tetap produktif. Tapi, tentunya saya juga harus bisa menyiasati. Biasanya saya mengurangi kegiatan di luar ruangan dan juga minum vitamin saat sahur supaya tubuh tetap prima,” Nilam menambahkan.
Advertisement
Next
Sedangkan untuk Andra Alodita, seorang fotografer freelance, bulan Ramadhan bukanlah alasan baginya untuk membatasi dan menolak pekerjaan sekalipun ia harus bekerja di luar ruangan. “Nggak bisa bohong, selama puasa pasti tubuh kita akan terasa lebih lemas dari biasanya, tapi selama ini saya tidak pernah membatasi kegiatan saat Ramadhan. Kalau harus kerja ya kerja aja. Minum vitamin saat sahur dan menjaga semangat kerja rasanya sudah cukup untuk bisa melewati rutinitas harian tanpa harus mengurangi kegiatan. Oh, kalaupun ada yang berubah, saya hanya mengubah jam kerja saya. Biasanya selama Ramadhan saya mulai bekerja lebih siang sekitar jam 1 atau jam 2. Jadi, nanti kalau biasanya kita break makan siang, selama Ramadhan yang ada ya break buka puasa,” ujar Andra tertawa ringan pada FIMELA.com.