Advertisement
Next
Berasal dari keluarga yang penuh keterbatasan dalam ekonomi, itulah yang membuat perempuan asal Demak ini bertekad kuat untuk mengembangkan usaha snack miliknya. Kini, usaha snack yang ia beri nama Roemah Snack Mekarsari dengan produk unggulan Go Banano dan Bananos tumbuh besar dan membawanya memenangkan sebuah penghargaan untuk perempuan-perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha.
"Kenapa pisang yang menjadi pilihan saya? Karena saya melihat potensi alam yang ada dan belum banyak juga orang yang konsen serius mengembangkan produk pisang."Bosan hidup nomaden mengikuti suaminya yang harus terus berpindah tugas, Ida memutar otak dan mencari cara untuk menciptakan sumber penghasilan yang tidak harus membuatnya berpindah-pindah tempat. Ida mengaku bahwa usaha usaha snack pisang yang membawanya sukses mulai ia rintis sejak tahun 2004. “Sebenarnya usaha awal saya bukanlah usaha pisang. Pada tahun 2002, saya memulai usaha dengan menjadi pemasok emping di pasar-pasar di Sidoarjo. Usaha saya berkembang cukup pesat dan pada tahun 2005 secara resmi terbentuk UD Roemah Snack Mekarsari. Berhasil menjajakan emping, saya mencari ide untuk merambah dunia lain dan mulai berpikir tentang camilan. Usaha pisang saya mulai sejak 2004. Kenapa pisang yang menjadi pilihan saya? Karena saya melihat potensi alam yang ada dan belum banyak juga orang yang konsen serius mengembangkan produk pisang,” Ida mengawali cerita saat dihubungi tim FIMELA.com.
Hanya dengan modal awal sebesar Rp600.000,- kini usaha Ida pun sudah merambah ke penjuru Nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Roemah Snack Mekarsari menjual berbagai jenis camilan khas Sidoarjo. Selain memproduksi keripik Opak Pisang Bananos, Ida pun menaungi beberapa UKM dari berbagai pelosok desa dan memasarkan produk mereka di Roemah Snack Mekarsari milikinya.
Advertisement
Next
Bahan baku yang ia gunakan untuk memproduksi berbagai produk pisangnya tidak diperoleh dari Sidoarjo. Namun, Ida memiliki sekitar 200 orang petani binaan di daerah Sidoarjo. Pisang dan tempat produksi terdapat di Trenggalek dengan memekerjakan sekitar 80 orang tenaga. Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk penganan miliknya, membuat Ida harus membuka cabang Roemah Snack Mekarsari di daerah Bali pada tahun yang sama ia membuka outlet Mekarsari di Sidoarjo.
“Keistimewaan produk kami adalah kami memakai semua bahan alami saat memproduksi. Rasa dan bau harum khasnya, dari pisang asli, bukan dari perasa."Ida mengaku produknya memiliki keunggulan sehingga bisa diterima dengan baik di pasaran. “Keistimewaan produk kami adalah kami memakai semua bahan alami saat memproduksi. Rasa dan bau harum khasnya, dari pisang asli, bukan dari perasa. Untuk ke luar negeri, kami membuat Keripik Pisang dengan berbagai rasa. Selain itu, harga produk kami pun sangat terjangkau dan bisa dinikmati berbagai kalangan,” Ida menjelaskan.
Kini, Ida mulai memasarkan produk-produk pisangnya ke mancanegara. “Saya ingin penganan tradisional Indonesia dikenal di mancanegara. Oleh karena itu, saya mulai mengikuti berbagai pameran yang diadakan di negara-negara tetangga. Dan ternyata sambutan pun cukup baik. Saat ini produk kami sudah diekspor ke Malaysia dan juga Singapura. Selain itu, sudah ada juga Filipina dan Qatar yang memesan produk kami,” ujar Ida.
Advertisement
Next
Berada di puncak karir bisnis tidak lantas membuat Ida cepat berpuas hati. Untuk langkah ke depan, banyak ide yang sudah ia rencanakan. “Kami sadar bahwa saat ini permintaan pasar terhadap produk kami semakin meningkat karena itu kami berusaha mengatur dan mencari cara agar permintaan pasar terpenuhi dan pastinya dengan meningkatkan produksi. Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi, saat ini kami sedang mempersiapkan mesin otomatis. Selain itu, pastinya saya sangat ingin menambah outlet Roemah Snack Mekarsari di kota-kota besar lainnya serta menambah kebun pisang,” papar Ida.
Berusaha terus menciptakan inovasi produk, Ida pun berencana mengambangkan produk pisang lainnya. “Gethuk Pisang Frozen dan Pisang Rebus Frozen adalah dua produk yang ingin saya produksi selanjutnya. Saat ini, Mongolia, Tahiti, dan Australia sudah memesan produk saya ini. Selanjutnya? Mungkin akan lahir Pisang Tongkat Langit,” Ida menjelaskan dengan tertawa kecil.