Advertisement
Next
Isu Go Green yang berkembang akhir-akhir ini ternyata tidak sekadar menjadi isapan jempol belaka. Belum banyak memang orang yang sadar untuk menjalani hidup ramah lingkungan, tapi sudah mulai muncul bibit-bibit kesadaran yang tumbuh di masyarakat untuk mulai hidup ramah lingkungan.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan masyarakat untuk mulai menjalani hidup ramah lingkungan di rumah adalah dengan memanfaatkan sampah-sampah sayur rumah tangga dan sampah dedaunan rumah untuk membuat kompos cair dan juga membuat lubang resapan biopori di rumah.
Lubang resapan biopori merupakan lubang yang dibuat dengan sengaja agar terjadi aktivitas organisme biopori di dalam tanah. Lubang resapan biopori ini biasanya dibuuat dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm (tidak sampai melebihi permukaan air tanah).
Advertisement
Next
Adalah Rina Poerwadi, seorang pakar holistik aromaterapi, yang mulai menerapkan hidup hijau di rumahnya. Memasuki area dapur rumahnya, kita akan melihat tiga buah tempat sampah yang dikelompokkan berdasarkan jenis sampah. Beranjak ke halaman belakang rumah, kita akan menemukan sebuah kamar khusus yang digunakan untuk membuat kompos cair dari sisa sampah sayur rumah tangga dan juga lubang resapan biopori yang memanfaatkan sampah dedaunan rumah.
“Saya membuat lubang resapan biopori dan dan juga membuat kompos cair karena ingin memanfaatkan sisa-sisa sampah sayur dan juga dedaunan di rumah menjadi sesuatu yang bernilai. Selain itu, dengan membuat kompos cair sendiri, saya juga membebaskan tanaman-tanaman di rumah dari bahan-bahan sintetis yang biasanya terdapat dalam pupuk kimia,” ujar Rina Poerwadi saat dihubungi tim FIMELA.com.
Advertisement
Next
Lubang biopori dimanfaatkan menjadi lubang resapan air yang mampu untuk meningkatkan cadangan air tanah di sekitar rumah dan pastinya bisa mengurangi risiko terbentuknya genangan air jika hujan deras terjadi. Pembuatan lubang bipori ini sangat sederhana dan juga ekonomis, kita hanya perlu membuat lubang dengan kedalaman tertentu lalu memasukkan semua sampah rumput dan dedaunan ke dalam lubang tersebut.
Lubang biopori meningkatkan cadangan air tanah di sekitar rumah dan bisa mengurangi risiko terbentuknya genangan air jika hujan deras terjadi.Sampah dalam lubang resapan biopori berfungsi untuk meningkatkan aktivitas organisme fauna dalam tanah, seperti cacing dan fauna bawah tanah lainnya. Dengan meningkatkan aktivitas organisme tanah maka lubang biopori alami di dalam tanah pun akan semakin banyak terbentuk. “Untuk lubang biopori di rumah saya hanya memasukkan sampah-sampah dari hasil daun rontok dan juga potongan-potongan rumput,” Rina menjelaskan.
Sedangkan untuk membuat kompos cair, Rina menyiapkan gentong plastik besar tersendiri di dalam sebuah ruangan. “Saya punya ruangan khusus untuk menampung sampah-sampah sayur rumah tangga. Semua sampah sayur, kecuali sisa makanan matang, kulit dan juga daun bawang, saya masukan ke dalam gentong sebagai bahan pembuat kompos cair. Sebenarnya untuk menerapkan hidup ramah lingkungan seperti ini tidaklah susah karena semua bahan berasal dari sisa-sisa yang dianggap tidak berguna dan harus dibuang. Yang susah adalah mengumpulkan niat dan mulai bergerak untuk hidup hijau,” ujar Rina.