Advertisement
Next
FIMELA.com mengunjungi Prita Ghozie, S. E., M. Com., CFP untuk berbincang-bincang lebih lanjut seputar persiapan dana liburan. “Untuk meyiapkan dana liburan, kita harus membaginya ke dalam tiga kelompok besar dana, yakni dana sebelum liburan, dana saat liburan, dan dana sesudah liburan,” ujar Prita mengawali obrolan di kantornya.
Next
Prita menjelaskan bahwa sebagian besar orang tidak menyadari bahwa sebenarnya dana liburan sudah mulai digunakan sebelum kita benar-benar pergi berlibur dan tidak memasukkannya ke dalam budgeting dana liburan. “Biasanya orang sudah mulai mengeluarkan dana untuk liburan sebelum mereka benar-benar pergi berlibur, misalnya saat kamu membeli berbagai macam perlengkapan yang kamu perlukan untuk liburan. Sadar nggak sih bahwa pengeluaran-pengeluaran seperti itu juga cukup besar? Nah, sedangkan dana saat liburan adalah dana yang digunakan untuk beraktivitas selama kita berada di tempat liburan dan dana setelah liburan yang digunakan untuk membeli oleh-oleh untuk kerabat,” jelas Prita.
Advertisement
Next
Tidak banyak orang yang menyediakan anggaran khusus untuk membeli berbagai peralatan dan perlengkapan khusus yang dibutuhkan selama berlibur. Misalnya saja saat kamu berencana pergi ke pantai dan snorkeling, pastinya kamu akan membeli perlengkapan penunjang yang mungkin kamu anggap sepele, contohnya sandal pantai, kacamata hitam, alat snorkel (jika diperlukan), ataupun baju pantai. Mungkin jumlahnya terlihat sedikit, tapi jika dikalkulasikan justru pengeluaran tersebut malah menghabiskan dana di pos-pos yang bukan seharusnya digunakan.
Next
Sekalipun bepergian ala backpacker, persiapan budgeting pun harus dilakukan secara detail. Transportasi, biaya makan, penginapan, dan oleh-oleh adalah 4 pos besar yang menjadi perhatian besar orang saat budgeting dana liburan. Tapi, bagaimana dengan asuransi dan dana kesehatan? “Banyak orang yang tidak menganggarkan dana kesehatan dalam budgeting liburan mereka karena semua kemungkinan bisa terjadi saat kita sedang berlibur. Selain itu, dana tak terduga juga harus selalu dimasukkan setiap saat kita membuat anggaran. Jangan sampai kita tidak bisa pulang karena kehabisan dana akibat sesuatu terjadi di luar kendali kita,” Prita kembali menjelaskan.