Sukses

Lifestyle

Real Story: "Saya Dilamar Seperti Cerita Film"

Next

Andra Alodita

Jawabnya: ya! Kamu nggak perlu bersuamikan Cruise atau Stuber untuk merasakan sensasi fairy tale layaknya kisah dongeng. Andra Alodita, fotografer, mengalami sendiri bagaimana rasanya menjadi gadis beruntung yang dikagetkan oleh lamaran menikah kejutan. Dan, agar adil, kami juga menanyakan dari sisi laki-laki sebagai pihak pelamar, yaitu Marcello Sidharta, desainer interior, yang belum lama membuat tunangannya menangis bahagia saat membuat acara lamaran rahasia.

Andra Alodita

Andra mengaku adalah tipe perempuan yang tumbuh besar dikelilingi oleh propaganda dongeng dan romantisme ala romcom movie. Maka, seperti kebanyakan perempuan lainnya, wajar saja kalau ia menyimpan sedikit harapan untuk bisa mendapatkan pengalaman romantis ketika saatnya Rizqi Ranadireksa atau Abenk, tunangannya, popped the question. Namun, Andra sangat sadar bahwa dunia nyata nggak seperti dongeng dan sangat jauh dari gambaran film drama romantis, sehingga Andra lalu nggak menggantungkan harapannya tinggi-tinggi.

Dua hari sebelum acara lamaran resmi, mereka pergi bersama ke rumah nenek, namun mampir sejenak di Taman Ayodya, Barito. Saat sedang asyik mengambil gambar, tiba-tiba Andra dikelilingi oleh beberapa anak sekolah, yang belakangan diketahuinya adalah kelompok paduan suara Espresso de Ritmo dari SMAN 70. Ia lalu dinyanyikan track “Telling the World” yang punya makna khusus untuk Andra dan Abenk, diikuti oleh keadaan yang semakin ramai dengan kedatangan teman-teman terdekat membawa kamera dan banyak balon. Setelah itu, yang Andra tahu adalah ia telah melihat Abenk berlutut di hadapannya, dan mengajukan pertanyaan “Will you marry me?” sambil membawa cincin.

Next

 

Andra Alodita

Ini jelas di luar dugaannya, karena ia pikir hanya akan dilamar secara konvensional seperti layaknya calon pengantin lainnya. Namun, Abenk dengan sukses membuat lututnya lemas dan ternganga senang dengan lamaran berkonsep singmob – mirip seperti flashmob- ini. “Karena Abenk ingin sesuatu yang beda, unik dan memorable,” kata Andra tentang alasan tunangannya secara istimewa menyiapkan proses lamaran seperti itu.

“Dia khusus menyiapkan semuanya dibantu oleh teman-teman dan beberapa tim lainnya. Mulai dari paduan suara Espresso de Ritmo, balon sebanyak 100 buah, izin sewa lokasi, koordinator lapangan, videografer, teman-teman dari Soulvibe, dan engagement ring. Persiapannya memakan waktu satu minggu,” lanjutnya.

Lalu, bagaimana rasanya menjadi gadis yang beruntung itu?

“Kaget banget, karena seharian berhasil dibuat sebel sama dia, sampai akhirnya aku dikejutkan seperti itu. Setelah itu, baru sadar kalau dia memang sengaja bikin aku kesel. Yang jelas senang banget dan merasa kalau I am the luckiest girl on Earth!”

Jadi, apakah cara melamar romantis menjadi jaminan laki-laki yang melamar seorang perempuan, akan mendapatkan jawaban positif? Andra dengan bijaknya nggak mematok itu sebagai standar berkesannya sebuah pertunangan atau acara lamaran. Inti dari menuju ke pernikahan itu sendiri saja, sudah sangat indah sebenarnya.

“Kebetulan surprise singmob itu terjadi dua hari sebelum saya dan Abenk lamaran secara resmi, dimana keluarga besar Abenk datang ke rumah saya. Jadi, memang kita sudah berencana mau menikah dari jauh-jauh hari. Menurut saya, untuk menentukan jawaban atau komitmen menikah, ada di kedua belah pihak, tidak perlu menunggu ide dari kaum laki-laki terlebih dulu. Tapi memang, kadang-kadang cara berekspresi atau penyampaian itu penting, tergantung bentuk komunikasinya saja. Di sisi saya, Abenk memang orangnya sweet, dan dia tahu banget kalau saya suka sesuatu yang sweet. Saya pun sering kasih kejutan-kejutan kecil ke dia dari awal kami berpacaran,” simpulnya manis.

Next

 

Marcello Sidharta

Marcello Sidharta

Mari beralih ke sudut pandang laki-laki. Cello, panggilan desainer interior muda ini, dikaruniai bakat romantis, yang membuat acara lamaran untuk tunangannya, Retha Sylviana, sangat berkesan, dan tentu saja, kejutan. “Mungkin kalau dari skala 1-10, sisi romantis saya hanya 7,” ujarnya merendah. Di kepalanya, ia memang sudah berniat untuk memberikan kejutan nggak terduga saat ingin mengajukan pertanyaan sakti “Will You Marry Me” kepada Retha.

It's all about surprises. Yang harus ada adalah teman dekat, tempat yang bagus, dan momen yang baik. Saya bilang ke Retha bahwa kita akan pergi ke rumah teman untuk makan siang lalu berenang bersama. Karena, kita cukup sering melakukan kegiatan itu bersama teman saya yang memiliki anak umur 3 tahun, makanya Retha nggak mempersiapkan apa-apa karena dia hanya tahu akan berenang. Setelah sampai di rumah teman, kejutan pertama dimulai dengan munculnya teman-teman dekat saya. Lalu surprise kedua, yaitu teman-teman dekat Retha tiba-tiba muncul dari belakang rumah dan disambut dengan background lagu “Marry Me” yang dinyanyikan oleh Train. Setelah itu, teman-teman Retha berbalik badan dengan kaos yg bertuliskan “Will You Marry” dan saya menghampiri dia lalu membuka kemeja saya dan terlihat kaos bertuliskan “me”. Kai, anak teman kami yang balita tersebut, lalu menghampiri Retha dengan kaos bertuliskan "?" dan membawa cincin pertunangan. After that,  I bended on my knees and said ‘Will you marry me?’” cerita Cello sumringah tentang kronologis cara melamarnya.

Cello jelas melakukan persiapan khusus untuk membuat acara lamaran itu berjalan lancar dan berkesan.

“Saya khusus menyiapkan kaos yang bertuliskan kalimat “Wil you marry me?”, yang setiap katanya dipakai oleh teman-teman dekat Retha, Kai, dan saya. Persiapan lain, untuk lokasi, teman baik saya meminjamkan rumahnya yang sangat bagus dan didekorasi dengan baik, serta menyiapkan makanan ringan untuk teman-teman yang datang. Saya sengaja mengatur agar acara ini ramai dengan adanya teman dekat saya dan teman dekatnya, karena bagi saya teman dekat adalah bagian dari kehidupan kita dan saya ingin berbagi momen istimewa saya dengan mereka. Setelah lamaran, kami makan bersama dan melanjutkan rencana semula, yaitu berenang hahaha,” katanya.

Dan, repot sedikit nggak masalah untuknya, karena ia memang ingin  menorehkan kenangan manis untuk calon istrinya, terutama untuk momen melamar seperti ini.

“Melamar adalah bagian dari pernikahan. Cara melamar yang baik akan dikenang selamanya. Memorable,” ungkapnya tulus.

Tak berbeda jauh dengan Andra, Cello nggak mengatakan bahwa harus ada lamaran super romantis untuk menuju sebuah pernikahan yang indah. Kembalikan saja ke niat awalnya yang sudah indah.

“Saya melamar karena saya sudah yakin dan kami sudah pernah membahas hubungan ini ke tingkat yang lebih serius yaitu pernikahan. Proposal adalah langkah awal menuju ke sana,” ujarnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading