Chantal Della Concetta: Jadi Lajang Itu Tak Menakutkan!

Menurut pendapatnya, mandiri untuk seorang perempuan terdiri dari dua unsur, yaitu pilihan dan finansial. Apa hubungannya?

“Mandiri itu sikap dan pilihan. Ketika sudah memutuskan untuk mandiri, ada konsekuensi dan reward di balik itu. Reward-nya adalah kita secara pribadi bisa merasa tenang dan secure dengan diri sendiri tanpa tergantung orang lain. Tapi, yang namanya pilihan kita harus siap dengan konsekuensinya karena sebagai perempuan kita suka merasa “dilindungi”. Sementara, ketika kita bisa mandiri secara finansial, kita punya keleluasaan untuk menentukan kemana kita akan melangkah tanpa tergantung orang lain, dan itu adalah kebahagiaan yang nggak bisa dibeli oleh apapun,” urainya.

Vokalnya pendapat Chantal tentang mandiri, sedikit banyak berdasarkan pengalamannya untuk berani memilih dan bisa tetap bertahan atas pilihannya. Salah satunya, adalah memilih bercerai dan menjadi single working mother.

“ Perempuan harus bisa mandiri secara finansial, karena secara realistis kita nggak bisa hidup tanpa uang. Saya rasa, ketika hal ini bisa tercapai, para perempuan yang terjebak dalam KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) bisa akan lebih mudah keluar dan punya opsi untuk mandiri. Karena, ketika belum bisa mapan secara finansial, mereka nggak bisa melangkah keluar, kecuali orang tuanya kaya raya dan bisa menyokong hidupnya kembali.”

Jadi, apakah perceraian adalah bentuk baru dari kemandirian?

“Bercerai menurut saya bukan proses menjadi mandiri. Proses perceraian memang pilihan, dan apapun yang terjadi dalam sebuah pernikahan hanya diketahui oleh pasangan suami istri itu sendiri. Tapi saya rasa, ketika kita mampu mandiri dan ada masalah dalam pernikahan, kita sebagai perempuan bisa memutuskan ingin apa dan punya pilihan. Sementara, kalau nggak bisa mandiri perempuan jadi nggak punya pilihan. Bayangkan kalau kita stress, nggak bahagia, merasa terjebak dalam situasi, tapi harus bertahan dalam pernikahan, yang hanya akan jadi siksaan. Intinya bercerai bukan pembuktian dari mandiri, tapi ketika perempuan bisa mandiri, punya pilihan atas segala hal, bukan hanya bercerai, mungkin ada cara lain,” katanya.

Seperti mewakili suara hati para single parent, Chantal lalu menyatakan bahwa sebenarnya ada nilai plus dari pilihan bercerai kalau pilihan itu memang harus diambil.

“Sebenarnya kita beruntung hidup dan tinggal di Indonesia, karena punya sistem pendukung sosial yang sangat baik dan memberikan dukungan bagi ibu-ibu seperti saya atau bapak-bapak yang single parent. Keberadaan nanny, supir, asisten rumah tangga, serta adanya keluarga, semuanya membantu mengurus anak-anak, seperti yang berlaku pada saya. Makanya, saya bisa bilang bahwa jadi lajang kembali atau orang tua tunggal nggak menakutkan dan memberatkan saya, karena nggak ada jaminan kalau anak-anak yang hidup dalam keluarga utuh akan menjadi anak-anak yang baik. Tantangannya memang lebih banyak untuk yang lajang, selain harus berhadapan dengan keadaan yang timpang, tapi juga harus tetap berhubungan dengan mantan pasangan yang sangat mungkin bersilangan pendapat.”

Lagipula menurutnya, nggak akan ada yang berubah dari perkembangan anak-anaknya bila dibesarkan dalam keluarga yang nggak utuh. Anak dari keluarga broken home, belum tentu rawan dengan masalah, katanya.

“Terlepas dari keluarga utuh atau tunggal, saya percaya kalau anak yang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dan jujur, tetap merasa dicintai, tahu bahwa orang tuanya tetap ada nggak meninggalkan mereka meskipun bercerai, lalu mengatakan keadaan secara apa adanya, mereka akan tumbuh menjadi anak seperti anak-anak lainnya. Saya memang nggak hidup dengan perencanaan, termasuk perceraian dan single parenting ini, jadi dinikmati dan dijalani saja, sambil terus berusaha untuk menjalaninya dengan baik,” sarannya bijak.

Selain dalam kehidupan pribadi, dunia kariernya yang kini semakin meluas dan makin dekat dengan dunia showbiz, menjadi poin yang ia syukuri bisa berjalan dengan baik dalam statusnya sebagai single fighter untuk kedua anaknya. Yang paling baru terlihat adalah, ia mengiyakan untuk mengukuhkan image seksinya di sebuah iklan produk perawatan tubuh khusus laki-laki.

“Tawaran untuk iklan itu datang dan saya ambil setelah melihat positioning merek dan iklan itu bagaimana. Banyak yang bertanya kenapa image saya sekarang seksi, tapi nggak saya pusingkan karena nggak ada yang salah dengan itu. Selama yang saya kerjakan ini terasa nyaman untuk saya, ya saya kerjakan. Tutup kuping saja dengan perkataan orang-orang yang sinis dan negatif. Buat apa didengerin? Toh, nggak akan buat saya lebih baik,” katanya tanpa beban.

Saat ditanya apa keberaniannya untuk selalu vokal didasari oleh jiwa rebel-nya yang masih ada, ia sangat mengiyakan.

“Ya, saya memang sangat rebelious. Katanya, berzodiak Leo memang sifatnya pemberontak, dan kebetulan saya juga adalah anak kedua dari 3 bersaudara, anak tengah, jadi sifat ini semakin menjadi-jadi (tertawa).”