Advertisement
Next
Skrining, selamatkan nyawa…
“Banyak hal yang sering tak kita pedulikan, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Akibatnya, sel kanker perlahan tumbuh dan berkembang makin subur, namun tak terdeteksi sampai stadium lanjut. Itulah penyebab kebanyakan pasien yang divonis kanker sudah memasuki stadium tinggi. Padahal, pada kanker usus besar, misalnya, sel kanker tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 3 hingga 5 tahun. Kalau pemeriksaan pencegahan atau skrining rutin dilakukan, risiko kanker tentu dapat diantisipasi sejak dini.”
Advertisement
Peduli diri sendiri
“Kamu harus berhati-hati dan peka terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhmu sendiri, baik yang kelihatan maupun tidak. Misalnya, jika ada benjolan di bagian tubuh tertentu, luka yang tak juga sembuh, pendarahan atau keluarnya lender yang tidak normal, gangguan pencernaan dalam kurun waktu lama, buang air besar yang tak berpola, suara menjadi parau, tahi lalat atau kutil membesar atau mengalami perubahan tak wajar, juga jika pendengaranmu bermasalah, artinya kamu harus segera melakukan check up. Kalau ketidakwajaran itu kamu biarkan dan sel kanker benar-benar menyebar dalam tubuhmu, butuh waktu dan proses lebih lama untuk menyembuhkannya.”
Next
Kanker = vonis mati?
“Kanker bukanlah hukuman mati. Kanker, jika dideteksi sejak stadium awal, masih bisa disembuhkan. Bahkan, pada stadium lanjut kanker juga masih bisa sekadar jadi penyakit kronis yang membutuhkan perawatan untuk mengendalikannya. Ingat, kanker tidak selalu berakibat fatal.”
Perawatan yang dijalani untuk memperpanjang hidup pasti menyakitkan?
“Tidak hanya memperpanjang hidup, tapi juga soal mempertahankan kualitas hidup yang harus dipikirkan. Pasien yang hanya bisa terbaring di tempat tidur menahan rasa sakit akibat toksin kemoterapi sama saja tak memiliki hidup bermakna, walaupun mungkin waktu hidupnya lebih panjang. Kalau dulu pengobatan kanker disertai muntah-muntah dan dan rasa sakit yang teramat sangat, kini ada obat antimual yang sangat manjur. Mungkin pasien tetap akan merasa mual pascakemoterapi, tapi tak separah dulu.”
Advertisement
Next
Jangan biarkan penderita berjuang sendirian
“Penderita kanker jelas membutuhkan dukungan emosional dan psikologis. Hal ini biasanya dilakukan lewat sesi konseling oleh konselor maupun keluarga dan kerabat dekat. Jangan biarkan pasien merasa berjuang sendiri melawan penyakitnya, karena kondisi psikis yang menurun bisa berpengaruh pada menurunnya kondisi fisik pasien, dan akibatnya tubuh tak mampu bertahan melawan kanker.”
Tingkatkan gairah hidup
“Kepribadian pasien juga sangat penting. Sepertiga hasil ditentukan dokter, sepertiga lagi kondisi psikologis, fisik, dan gairah hidup pasien, dan sepertiga sisanya tentu rahmat Tuhan. Jika seseorang ingin benar-benar sembuh, ketiga faktor itu harus berjalan beriringan. Dokter jelas tidak bisa melakukan tugasnya sendiri, karena itu penting menginspirasi pasien agar yakin kalau ia akan sembuh.”