Advertisement
Next
Tidur menjadi rutinitas esensial bagi tumbuh kembang anak. Para ahli sependapat bahwa setiap anak membutuhkan kurang lebih 10 hingga 11 jam waktu tidur setiap malam agar proses perkembangannya optimal dan sistem imunnya baik. Namun, di kala tidur inilah, penelitian menemukan bahwa sebenarnya otak nggak berhenti bekerja, karena terus mengatur ulang memori dan pengalaman yang diingat oleh anak.
Proses kerja otak anak yang tanpa henti inilah yang membuat otak memiliki kebutuhan energi yang jauh lebih besar daripada tubuh. Sebagai informasi, rata-rata berat otak pada anak berusia 1-6 tahun adalah kurang dari 10 persen berat tubuh. Walaupun begitu, kebutuhan energi yang diperlukan otak sebenarnya lebih dari 40 persen total energi tubuh.
Advertisement
Dengan fakta tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa otak sebenarnya adalah elemen tubuh yang membutuhkan lebih banyak kuantitas energi dibanding organ tubuh lainnya agar bisa bekerja dengan baik. Apalagi, di usia 1-6 tahun seorang anak sedang memasuki masa teraktif. Aktivitas fisik yang menggerakkan sensor motorik seperti meniru gerakan, berlari, dan bermain, menjadi porsi terbesar untuk sistem kerja otak. Dengan begitu, energi adalah kebutuhan utama untuk otak dan tubuh yang harus selalu dipenuhi.
Next
Pemahaman secara awam, kebutuhan akan energi bisa cepat terpenuhi dengan mengonsumsi makanan manis, karena sukrosa yang terkandung dalam makanan manis mampu memberikan tambahan energi dengan cepat. Namun, efek sampingnya anak menjadi hiperaktif, berlarian kesana kemari, sehingga energi akan cepat hilang. Kemudian, saat anak sedang tidur, otak mereka jadi tidak memiliki energi yang cukup untuk mengatur ulang memori dan pengalaman yang diingat oleh anak. Hal itu dikarenakan asupan energi ke otak relatif lebih lambat sampai dibandingkan bagian tubuh lain. Di samping itu, otak nggak bisa menyimpan energi karena nggak memiliki otot, sementara otak butuh asupan nutrisi agar bekerja dengan baik.
Lalu, bagaimana solusinya?
Pengaturan nutrisi yang diasup oleh anak adalah penyelesaian untuk hal ini, karena asupan makanan memberikan energi yang tepat bagi otak anak agar bisa terus bekerja dengan baik. Tetap berpegang pada Angka Kecukupan Gizi yang menjadi panduan, nutrisi anak disesuaikan dengan kebutuhan si kecil berdasarkan usianya. Seperti, untuk anak usia 1-3 tahun yang membutuhkan 1300 kalori dan 3-6 tahun sebanyak 1500-1600 kalori dengan prioritas utamanya yaitu untuk mencukupi kebutuhan energi. Makanan bernutrisi tinggi seperti sereal dan kentang untuk memenuhi asupan energi; tahu, tempe, telur, dan ayam untuk kebutuhan protein; serta buah-buahan beraneka warna dan rasa untuk memenuhi kebutuhan vitamin mereka, apalagi bagi mereka yang susah untuk makan sayur
Jadi, dengan teliti memilih konsumsi yang tepat dan jumlah tidur malam yang cukup, otak anak dapat bekerja dengan maksimal, sekalipun saat dia sedang tidur. Yuk, dimulai dari sekarang dengan mengikuti Brain Quiz di sini.