Advertisement
Next
Masih ingat dengan salah satu adegan dalam film “Mr. & Mrs. Smith”, saat Brad Pitt dan Angelina Jolie yang berperan sebagai sepasang suami istri dan sama-sama berprofesi sebagai agen rahasia, melewati sesi make up sex yang panas pascabertengkar dan duel senjata? Melihat adegan itu, make up sex terlihat menggiurkan karena menawarkan penyelesaian dari sebuah pertengkaran dengan cara yang menyenangkan, dan pastinya memuaskan kedua belah pihak. Itulah yang diakui oleh Francisca, 29 tahun, yang pernah melakukan make up sex dengan suaminya dan mengakui bahwa hal itu menyenangkan. Tapi, ada satu syarat mutlak yang diperlukan agar sesi bercinta berjalan baik dan mendatangkan hasil yang menyenangkan. Apa itu?
“Seks bagi saya lebih dari sekadar penyatuan fisik saja, tapi juga jiwa dan pikiran. Apabila bertengkar pastinya dengan pasangan sedang tidak sejiwa, ketika make up sex dilakukan, ada rasa tenang. Mungkin tenang karena ‘Oh, semua akan jadi baik-baik saja’ atau malah ‘Sudahlah, masalah jangan diterus-teruskan’. Yang jelas memang sekali–dua kali akan menjadi pengalaman seks yang terkenang. Bukankah yang dikejar dari sebuah intercourse juga sebuah pengalaman alias kenangan atas momen itu sendiri?,“ ujar Cisca, panggilan pemegang profesi Public Relation Manager di Da Vinci itu.
Advertisement
Kenikmatan berbaikan dengan make up sex, tapi nggak serta-merta langsung memuluskan masalah yang menjadi sumber pertengkaran. Bisa jadi, dengan adanya make up sex, masalah sebelumnya hanya forgiven but not forgetten.
Next
“Ada atau tidak ada make up sex, menurut saya sebuah masalah apalagi dimana satu pihak merasa tersakiti atau tidak terpenuhi haknya, pastilah ada rasa sakit di hati akibat belum selesainya masalah. Baiknya, setelah make up sex ada tindakan lanjutan dari kedua pasangan tadi. Semua bisa diselesaikan dengan kompromi. Kalau di ranjang bisa berkompromi kenapa tidak bisa diungkapkan secara lisan?,†tips Cisca.
Terdengar make up sex begitu menjanjikan untuk kebaikan sebuah hubungan? Ternyata nggak juga. Karena menurut Chantal Della Concetta, presenter yang memandu acara bincang-bincang tentang seks di sebuah stasiun televisi, mengatakan bahwa make up sex jangan menjadi agenda rutin untuk dilakukan, karena sebenarnya berefek negatif pada kelangsungan hubungan.
“Bila terbiasa melakukan hubungan seks padahal masalah belum selesai, bisa jadi masalah itu akan tambah menumpuk atau menjadi kebiasaan dari masing-masing pihak untuk nggak langsung menyelesaikan masalah. Adrenalin untuk melakukan make up sex memang terasa menyenangkan, tapi sebaiknya dilakukan sesekali saja,†katanya.
So, make up your mind, Ladies. Sex comes first...or later?