Advertisement
Next
Imam Wibowo 3 Bulan di Bank, 12 Tahun di Radio
Dunia radio rasanya tidak bisa dilepaskan dari lelaki penggemar tokoh superman ini. Imam kali pertama terjun ke dunia radio pada tahun 2000-an. “Sebenarnya saya tidak sengaja masuk ke dunia di radio. Pada saat sedang mengerjakan skripsi, saya iseng mencoba melamar di sebuah radio dan ternyata diterima bekerja di sana. Itulah awal saya bersentuhan dengan dunia radio,” Imam mulai bercerita.
Advertisement
Lelaki yang memiliki latar belakang pendidikan manajemen ekonomi, ternyata sama sekali tidak tertarik untuk bekerja sesuai dengan background pendidikan yang dijalaninya semasa kuliah. Pernah mencoba bekerja sebagai marketing officer di sebuah bank, Imam hanya bisa bertahan selama 3 bulan.
“Latar belakang pendidikan saya adalah manajemen ekonomi. Sebenarnya sih sejak SMA saya ingin mengambil komunikasi karena memang saya ingin terjun ke dunia media nantinya. Tapi, karena saat itu saya tidak mendapatkan perguruan tinggi negeri, akhirnya saya mengambil jurusan ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta. Saya pernah mencoba bekerja sesuai dengan background pendidikan saya, tapi ternyata saya tidak merasa cocok dengan pekerjaan tersebut. Akhirnya saya hanya bisa bertahan selama masa probation dan kembali lagi ke radio, walaupun pada saat itu banyak sekali yang harus ditentang,” Imam bercerita sambil tertawa ringan.
Ketertarikan Imam pada dunia broadcasting membuatnya bertahan hingga 12 tahun sebagai pekerja radio. Sampai kapan Imam akan bertahan? “Saya ingin terus tetap terlibat di dunia media, apapun bentuknya. Kegiatan lain, seperti teater atau apapun, saya menilai hanya sebagai dampak dari pekerjaan saya di media,” Imam menambahkan.
Next
Tommy Prabowo, Penyiar dengan Background Perhotelan
Lain Imam, lain pula dengan Tommy Prabowo. Tommy yang memiliki background pendidikan perhotelan memilih dunia radio sejak awal mula Tommy berkarir. “Dulu saya ambil kuliah perhotelan di Bandung, tapi karena memang saya tertarik dengan dunia penyiaran, saya terjun di radio sejak tahun 2006 hingga saat ini. Sampai saat ini saya tidak ingin mencoba pekerjaan sesuai dengan dunia perhotelan yang saya ambil karena saya takut justru saya malah akan terseret jika menjalani sesuatu yang tidak saya suka,” Tommy mengawali pembicaraan.
Kapan pertama kali bersentuhan dan bekerja dan radio? Dan berapa stasuin radio yang pernah dijajal? “Setelah lulus kuliah, saya langsung diterima kerja di radio. Saya masuk pada bulan Maret 2006 dan mulai on air pada bulan Mei 2006. Sejak 2006 sampai 2012 ini saya masih stay di satu radio. Dan sekarang, selain sebagai penyiar, saya juga bekerja sebagai produser beberapa program di sana, serta bekerja di sebuah stasiun televisi,” ujar Tommy.
Atas nama passion, Tommy pun tetap bertahan pada pekerjaan pertamanya hingga 6 tahun. “Buat saya siaran itu sama dengan candu. Sepertinya saya nggak bisa lepas dari dunia radio. Apapun yang akan saya lakukan nanti saya akan tetap siaran. Sesuai dengan perkembangan usia, mungkin nantinya juga saya akan mencari radio yang sesuai dengan segmen usia saya nanti. Walaupun hanya sesekali, saya akan tetap berusaha untuk bisa siaran,” Tommy berbicara dengan serius.
Advertisement
Next
Daned Gustama: Ironi = Lelucon?
Stand Up Comedy, hampir semua orang rasanya tidak asing dengan acara tersebut. Stand Up Comedy adalah salah satu acara komedi yang saat ini sedang hip di masyarakat. Seberapa humoriskah sebenarnya seorang Daned? “Stand Up Comedy sebenarnya bukan acara yang dibuat untuk tujuan lucu-lucuan. Stand Up Comedy sebenarnya adalah sarana untuk menyampaikan berbagai bentuk kegelisahan yang kita rasakan terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat. Sebenarnya itu adalah ironi, tapi karena peristiwa yang disampaikan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari maka sebagian besar orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lucu,” Daned bercerita dengan mimik khas ala Stand Up Comedy.
Selain berkecimpung di Stand Up Comedy Indonesia, Daned juga ternyata tengah menggarap sebuah acara televisi yang juga berbalut komedi. “Saat ini saya tengah menangani projek di sebuah stasiun televisi swasta. Acara yang sedang saya garap ini ditujukan untuk menyentuh anak-anak muda yang kurang “melek” dengan kondisi sosial yang terjadi di masyarakat saat ini. Acara yang saya garap saat ini dibalut dengan konsep komedi supaya tidak membosankan untuk anak-anak muda,” Daned menjelaskan.
Isu-isu sosial dan kegelisahan masyarakat, dua hal ini yang terus berulang disebut Daned sepanjang pembicaraan. Apakah Daned memang seseorang yang memiliki kepekaan tinggi terhadap isu sosial dan masalah di masyarakat? “Sebenarnya bukan masalah kepekaan pribadi terhadap masalah lingkungan sih. Tapi, karena memang ada klien yang meminta dibuatkan acara yang seperti itu dan kebetulan saya juga senang dengan dunia politik dan sejenisnya, saya pikir kenapa tidak bisa membuat acara “politik” yang menyenangkan,” ujar Daned.