Advertisement
Next
Menurut hasil data yang didapatkan dari Quiz: “Bagaimana menghadapi masalah dalam hubungan?”, banyak responden yang menyatakan bahwa sumber permasalahan terbesar dalam hubungan mereka dengan pasangan disebabkan karena hubungan mereka tidak disetujui oleh keluarga baik itu karena perbedaan agama, status sosial, sampai alasan yang kurang masuk akal seperti ‘feeling orangtua’. Yang mengagetkan, hanya 5% dari para responden ini yang akhirnya berhasil meluluhkan hati keluarga untuk mendukung hubungan. 25% akhirnya memutuskan untuk putus dan 70% lainnya masih berusaha mempertahankan hubungan, baik secara diam-diam ataupun dengan tentangan berat dari keluarga.
Padahal, para responden mengaku telah melakukan berbagai usaha untuk membuktikan bahwa penilaian keluarga mereka salah. Mereka mencoba untuk menjelaskan, berdiskusi, sambil berusaha untuk tetap berpikir positif, bersabar dan berjuang mempertahankan hubungan. Namun, 95% kasus membuktikan bahwa pihak keluarga tetap tidak tersentuh. Hanya 5% keluarga yang akhirnya mulai luluh dengan usaha dan kegigihan putra-putrinya sampai akhirnya mau menerima hubungan tersebut.
Kasus percintaan yang terhalang oleh keluarga nampaknya bukanlah fenomena baru terbukti dengan banyaknya cerita yang mengangkat topik ini. Sebut saja Romeo & Juliet sampai Sam Pek & Eng Tay yang sampai mati demi memperjuangkan cinta mereka. Cinta yang terhalang keluarga masih terus terjadi sampai sekarang. Begitu banyak kasus nyata yang kita temukan di sekeliling kita, yang dialami oleh para Fimelova dan juga aktris cantik Shandy Aulia.
Advertisement
Shandy dan David Herbowo, putra pengusaha asal Surabaya melangsungkan pernikahan mereka pada hari Senin, 12 Desember 2012 di sebuah chapel hotel mewah St. Regis, di Bali. Pernikahan tersebut selain mengagetkan masyarakat karena sebelumnya hubungan Shandy dan David tidak tercium publik, juga membuat geger keluarga dari kedua belah pihak. Orangtua David dikabarkan tidak memberi restu hubungan dan memilih untuk tidak menghadiri pernikahan tersebut. Sementara ayah kandung Shandy, Kiemas Yusuf Effendi, mengungkapkan bahwa ia tidak bisa hadir karena sebagai seorang Muslim, ia tidak diperbolehkan masuk ke gereja (chapel) untuk ritual keagamaan.
Namun begitu, alasan tersebut bukanlah alasan satu-satunya untuk ketidakhadiran Kiemas.
Next
Kiemas menyayangkan pernikahan yang dilangsungkan tanpa meminta restu khusus darinya sebagai ayah kandung Shandy. "Saya kecewa kenapa dia (Shandy) tidak menghadap saya sebelum menikah, dan pernikahan dilangsungkan tanpa acara lamaran resmi,” tutur Kiemas yang lantas menyebutkan kalau ini jelas berbeda dengan keluarga Dave Laksono (mantan tunangan Shandy dan putra bungsu dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia, Agung Laksono) yang sebelumnya melakukan acara lamaran resmi untuk meminta Shandy. Karena itu, Kiemas menyebut pernikahan putrinya sebagai “Pernikahan ala koboy."
Jelas tersirat bahwa Kiemas tidak menyetujui hubungan Shandy dengan David. Begitupun keluarga David yang tidak mau menghadiri pernikahan putranya sendiri. Namun Shandy dan David tidak gentar dan memilih melangsungkan pernikahan walaupun tanpa restu dari orangtua.
Saya sendiri pernah menjalani hubungan yang ditentang oleh keluarga. Walaupun keputusan saya pada akhirnya berbeda dengan Shandy, saya sempat tidak berbicara dengan ayah saya selama 1.5 tahun. Saat itu karena ‘buta’ oleh perasaan, saya marah kepada ayah yang menurut saya tidak menyetujui hubungan untuk alasan yang tidak cukup kuat. Padahal, setiap orangtua pastinya sudah sangat mengenal kepribadian anak-anak mereka, dan hanya menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka juga memiliki pengalaman hidup yang telah menelan asam garam sehingga bisa lebih baik dalam menimbang segala sesuatunya. Apabila mereka sampai menentang dengan keras, pasti ada alasan mendasar yang sangat relevan, dan untuk kebaikan kita sendiri.
Butuh waktu 3 tahun untuk saya sampai akhirnya bisa melihat hal tersebut, dan memutuskan hubungan. Now that I look back, I’m very happy with my decision. Berhubungan dengan seseorang tanpa dukungan keluarga sangat tidak enak. Dari harus berhubungan secara sembunyi-sembunyi, perasaan bersalah kepada orangtua, sampai kerisauan di hati yang tidak bisa tertutupi bahkan dengan kebahagiaan yang didapat dari hubungan tersebut. Sekarang saya telah menemukan pasangan yang jauh lebih tepat untuk saya, dan bisa berbahagia karena ayah sangat mendukung hubungan kami.
Bagaimana pendapatmu? Apakah hubungan yang tidak disetujui oleh keluarga pantas dipertahankan?