Most Inspiring Movies in Work life

(500) Days of Summer

Melihat judul film yang satu ini mungkin kamu bertanya-tanya, scene di bagian mana yang bisa menginspirasi kehidupan kantormu? Bukankah film ini adalah film romantis? Yup, film yang dibintangi Zooey Deschanel (Summer) dan Joseph Gordon-Levitt (Tom) memang merupakan film romantis mengingat seluruh film mengisahkan hubungan asmara di antara mereka berdua. Tapi, coba kamu lihat kehidupan Tom.

Tom yang bercita-cita menjadi arsitek harus bekerja di sebuah kantor yang memproduksi kartu ucapan hanya karena Tom merasa tidak ada kesempatan untuknya di bidang arsitektur. Sampai akhirnya, saat Tom sedang dekat dengan Summer (seorang rekan kerja barunya), Summer pun memberi semangat pada Tom untuk bisa mengejar pekerjaan impiannya menjadi arsitek. Bagaimanapun juga, saat kita menjalani pekerjaan hanya karena kebutuhan uang maka itu tidak akan berlangsung lama. Rasa tertekan pastinya bakal menghantuimu setiap kamu harus pergi ke kantor. So, jangan ragu and go get your dream!

The Pursuit of Happyness

Film yang dibintangi Will Smith dan puteranya ini jelas-jelas menunjukkan kegigihan seseorang yang berjuang untuk menghidupi keluarganya. Will Smith yang berperan sebagai Chris Gardner menginvestasikan semua uangnya pada pembuatan alat rontgen tulang belakang portable. Rencananya ia akan mendemonstrasikan alat-alat tersebut di depan dokter dan menjualnya. Namun, rencana yang sudah ia rancang tidak berjalan mulus. Akibat investasi menyeluruh pada alat yang ia buat, Gardner jatuh miskin, ia ditinggal oleh istrinya, salah satu alat portable yang dibuatnya hilang, rumahnya disita akibat tumpukan pajak yang belum dibayar, dan akhirnya ia harus menitipkan anaknya di sebuah gereja yang khusus merawat anak-anak yang tidak punya rumah.

Kejadian ini memicu Gardner untuk berusaha bekerja lebih keras dan giat hingga pada akhirnya Gardner membentuk perusahaan broker sendiri yang bernilai jutaan dolar. See, terkadang keberhasilan untuk memulai usaha diperlukan keinginan kuat dan sedikit kenekatan. Dan semua keberhasilan nggak bisa langsung kita peroleh tanpa sebuah pengorbanan. Lihat berapa harga yang harus dibayar Gardner hingga akhirnya ia berhasil mendirikan perusahaan bernilai jutaan dolar.

The Devil Wears Prada

Kayaknya nggak ada orang yang nggak tahu film ini. Film yang mengisahkan perjuangan seorang fresh graduate bergelut di bidang fashion jurnalisme di sebuah majalah, Runaway, di bawah kepemimpinan seorang editor in chief yang ditakuti oleh semua stafnya dan juga orang-orang di dunia fashion.  Andrea "Andy" Sachs yang diperankan oleh Anne Hathaway, mendapatkan pekerjaan yang diimpikan oleh semua orang di NYC, sebagai personal asisten Miranda Priestly, editor in chief sebuah majalah fashion. Penampilan Andy yang sama sekali jauh dari kata fashionable dan minimnya pengetahuan tentang dunia fashion, “memaksa” Andy untuk belajar dari nol tentang dunia pekerjaan yang baru ia geluti. Awalnya Andy merasa tertekan dengan pekerjaannya ini. Namun, ia merasa bersyukur telah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan oleh semua orang dan akhirnya itu memicu dan menyemangatinya untuk bekerja dengan baik secara total.

Bagai upik abu yang berubah menjadi Cinderella,  Andy mengubah penampilannya menjadi lebih fashionable dan disesuaikan dengan lingkungan kerjanya. Nggak hanya penampilannya yang berubah, Andy pun lebih cekatan dalam menyelesaikan pekerjaannya hingga akhirnya Miranda Priestly yang terkenal dengan wataknya yang keras, perlahan-lahan luluh oleh perubahan Andy. Namun, lama-kelamaan Andy merasa bahwa ia harus segera pindah pekerjaan karena dunia yang ia geluti sekarang tidak sesuai dengan keinginan dan kata hatinya. Akhirnya, Andy keluar dari pekerjaannya, bukan karena atasan kerjanya yang galak dan lingkungannya yang “memaksanya” harus berubah, tapi karena Andy ingin mengikuti kata hatinya untuk bekerja di sebuah media cetak yang jauh dari dunia fashion. The point is, listen and follow your heart, Ladies! It’s not about the money!

Love and Other Drugs

Memilih pekerjaan nggak hanya harus sesuai dengan keinginan kita, tetapi pekerjaan juga harus dari dunia yang kita kuasai. Seperti Jamie Randaal yang diperankan Jake Gyllenhaal dalam Love and Other Drugs. Jamie yang dipecat dari pekerjaannya sebagai sales di sebuah toko elektronik harus bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Awalnya Jamie diharuskan menjual obat antidepresan ke semua rumah sakit. Tapi usaha Jamie gagal. Akhirnya, perusahaan farmasi tersebut memindahkan Jamie ke bagian obat Viagra, sebuah dunia yang dekat dengan kehidupan Jamie. Dalam film ini, Jamie digambarkan sebagai karakter playboy yang suka bergonta-ganti pasangan membuat Jamie nggak asing lagi dengan obat Viagra. Karir Jamie sebagai sales Viagra melesat cepat karena ia bisa memasarkan obat ini dengan baik dengan ditunjang pengalaman langsungnya dengan dunia Viagra. Rumah sakit, apotek, hingga dokter pun berhasil ia pengaruhi untuk mau menggunakan obat Viagra yang dijualnya.

Jika kita menjalani dunia pekerjaan yang dekat dengan dunia kita, pastinya kita akan lebih baik dalam melakukannya karena memang pengalaman langsung pada dunia yang digeluti bisa menunjang performa kita dalam berkarir. Contohnya adalah tokoh Jamie dalam Love and Other Drugs. Jangan sekali-kali berani mengambil pekerjaan dari dunia yang sama sekali nggak kamu kuasai, kecuali kamu adalah seorang pekerja dan pembelajar yang gigih. Tapi, terkadang memang untuk mencari pengalaman baru, kita harus berani mengambil risiko. So, buatlah keputusan yang tepat!

Ratatouille 

Apapun akan terasa menyenangkan jika kita melakukannya dengan sepenuh hati. Karena itu, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu. Tanya hatimu apa yang sebenarnya kamu inginkan dan buatlah sebuah langkah besar. Remy (seekor tikus ahli masak) dalam film Ratatouille mengajak kita untuk bisa mengikuti apa yang kita senangi dalam memilih pekerjaan.

Melalui media seorang karyawan pengangkut sampah di sebuah restoran, Remy pun menyalurkan hobi memasaknya. Apapun bisa kita lakukan asalkan kita menyenangi pekerjaan yang kita jalani. Lihat aja Remy si tikus asal Perancis ini, ia tetap bisa “memasak” walaupun nggak secara langsung terjun memegang wajan dan panci.