Gaya hidup Instan
Gaya hidup yang serba instan rasanya sudah bukan hal yang aneh lagi di kota-kota besar, seperti Jakarta. Kesibukan pekerjaan setiap hari menuntut gaya hidup untuk terus berpacu dengan waktu. Meeting sana-sini hingga larut malam, nggak jarang membuat kita mengabaikan kebutuhan mendasar tubuh kita.
Advertisement
Mulai dari makanan, minuman, hingga berbagai pelayanan jasa kurir dan berbagai transaksi perbankan bisa dilakukan dengan instan. Tapi, banyak orang yang nggak peduli dengan dampak negatif yang akan ditimbulkan akibat gaya hidup instan yang mereka jalani.
Contoh sederhana gaya hidup instan yang melekat pada masyarakat perkotaan bisa dilihat dari pola makan mereka. Coba ingat dan mulailah mengalkulasi, seberapa sering kamu mengonsumsi makanan instan atau cepat saji? FIMELA.com berani bertaruh bahwa masih banyak orang yang tertarik untuk mengonsumsi makanan instan atau cepat saji sebagai bagian dari gaya hidup menu makan mereka.
Padahal kamu tahu kan bagaimana kualitas makanan cepat saji? Dan pastinya kamu juga tahu perbandingan antara nutrisi dan kalori yang terkandung dalam makanan tersebut. Nggak hanya itu, atas nama gaya hidup instan berbagai macam makanan yang biasa didapat dengan cara proses manual pun bisa diperoleh dalam bentuk kalengan, misalnya saja berbagai jenis sambal kalengan.
Buat kamu yang terbiasa menjalani gaya hidup instan, pastinya kamu tahu bahaya apa yang mengancam kesehatanmu. Makanan instan ataupun makanan cepat saji lebih banyak mengandung kalori dibandingkan dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Kalori yang mengendap di dalam tubuhmu pastinya harus dibakar dengan cara menjalani salah satu pola gaya hidup sehat, yakni berolahraga. Tapi, kembali lagi, dengan alasan keterbatasan waktu pastinya ketiadaan waktu untuk berolahraga akan dimaklumi.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Menurut dr. Pauline, spesialis gizi di Rumah Sakit Fatmawati, gaya hidup serba instan yang banyak dianut oleh kebanyakan masyarakat saat ini menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit koroner. “Jangan menyepelekan dampak gaya hidup instan. Dampaknya memang tidak bisa dilihat dalam jangka waktu dekat, tapi dalam beberapa tahun ke depan orang tersebut akan mengalami penyakit koroner dengan segala macam komplikasinya jika masih belum mengganti gaya hidup instan mereka dengan gaya hidup sehat,” dr. Pauline menjelaskan saat ditemui tim FIMELA.com di RS Fatmawati.
dr. Pauline menceritakan sebuah kasus mencengangkan bahwa anak berusia 9 tahun sudah terkena penyakit koroner akibat gaya hidup tidak sehat yang dijalani keluarganya. So, bayangkan dampak negatif yang akan timbul untuk kesehatanmu. Dan buat kamu yang sudah berkeluarga dan punya anak, apakah kamu rela membiarkan anakmu mengidap penyakit koroner atau diabetes pada usia dini? Akan lebih bijak rasanya kalau kamu menyalurkan uang untuk membeli makanan yang rumahan yang sehat, dengan menggunakan jasa katering misalnya.
Gaya hidup serba instan nggak cuma akan menggerogoti harta tak ternilai yang kamu miliki, kesehatan. Bayangkan jika kesehatanmu sudah diacak-acak akibat gaya hidup serba instan yang kamu jalani selama ini, berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk mengobati berbagai penyakit yang sudah bersarang di tubuhmu?
Kita ambil contoh satu penyakit yang sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang, yakni diabetes. Banyak orang yang mengira hanya orang-orang yang sudah berumur yang bisa mengidap penyakit ini, tapi seperti yang telah dikatakan oleh dr. Pauline, anak berusia di bawah 10 tahun pun bisa terkena penyakit diabetes. Apalagi kita, orang dewasa yang sudah terlalu banyak “mengonsumsi” berbagai macam polusi akibat gaya hidup instan yang kita jalani.
Selain penyakit koroner, penyakit yang sangat mungkin mengahantuimu sebagai dampak dari gaya hidup serba instan adalah diabetes. Kebanyakan orang nggak akan menyadari mereka terserang diabetes jika masih pada tahap awal. Nah, kalau kamu terlambat sadar untuk mengubah gaya hidup instanmu dengan gaya hidup sehat, bukan nggak mungkin kamu menjadi salah satu pecandu insulin setiap saat kamu akan makan.
Mulai Gaya Hidup Sehat
Kalau kamu rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli berbagai barang-barang instan, kenapa kamu nggak mau merogoh kocek untuk mulai menjalani gaya hidup sehat dengan cara mengganti asupan makanan instan yang selama ini kamu konsumsi. Rasanya kesehatanmu nggak layak terusik akibat gaya hidup serba instan yang kamu jalani.
Banyak orang yang berpikir menjalani gaya hidup sehat sangat mahal. Apakah kamu termasuk salah satu orang yang berpikiran seperti itu? Baiklah, coba kita mulai menghitung, untuk mulai menjalani gaya hidup sehat kamu hanya perlu memilih dan memiliah makanan yang kamu asup. Akan lebih baik jika kamu mulai mengonsumsi semua masakan yang berasal dari bahan organik. Selain itu, kamu hanya perlu meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga pada saat akhir pekan. That’s it! It’s so simple, isn’t it? Masih ragu untuk jalani gaya hidup sehat?