Yang Harus Dihindari Tentang Penampilan Seseorang.
Jangan bilang: “Kamu terlihat capek.”
Advertisement
Karena: Artinya dia nggak terlihat oke.
Katakan: “Kamu baik-baik saja, kan?” Kadang kita nggak sengaja komentar tentang penampilan seseorang saat kita merasa kalau orang tersebut sedang mengalami sesuatu. Jadi langsung tanyakan saja.
Jangan bilang: “Wow, kamu kurusan banget!”
Kenapa: Untuk orang yang baru turun berat badannya, bisa memberikan kesan kalau sebelumnya dia nggak terlihat menarik.
Katakan: “Kamu kelihatan keren.” Dan hanya itu saja. Kalau penasaran bagaimana dia bisa terlihat oke, tambahkan, “Rahasianya apa?”
Jangan bilang: “Aku nggak bakal mengenakan itu.”
Kenapa: Bisa dianggap sebagai kritik. (“Aku nggak bakal mengenakan itu karena jelek.”)
Katakan: “Kamu keren banget pakai skinny jeans.” Kalau nggak sengaja, tambahkan, “Aku nggak bakal mengenakan itu…karena kakiku nggak sebagus kakimu.”
Yang Harus Dihindari Di Tempat Kerja.
Jangan bilang: “Itu bukan pekerjaanku.”
Kenapa: Kalau atasan yang memintamu, artinya itu pekerjaanmu.
Katakan: “Saya nggak yakin kalau itu bisa saya jadikan prioritas saat ini.” Kemudian coba bahas di lain waktu, tentang job desc-mu.
Jangan bilang: “Aku nggak punya waktu untuk ngobrol denganmu.”
Kenapa: It’s plain rude, langsung atau lewat telepon.
Katakan: “Aku lagi menyelesaikan sesuatu saat ini. Boleh kita sambung nanti?” Jelaskan kenapa kamu nggak bisa ngobrol sekarang, dan mengusulkan disambung lain waktu. Biarkan telepon tersambung dengan voice mail sampai kamu bisa memberikan perhatian penuh.
Jangan bilang: “Kedengarannya bodoh, tapi…”
Kenapa: Jangan merendahkan idemu sendiri.
Katakan: Apa yang ada di pikiranmu. Bisa menambahkan kredibilitas saat menyampaikan ide dengan percaya diri.
Yang Harus Dihindari Saat Interview.
Jangan bilang: “Atasan saya menyebalkan.”
Kenapa: Nggak profesional. Pewawancara akan menganggap kamu pun akan membicarakan dirinya nanti. Dan kamu nggak tahu, ternyata dia dan bosmu berteman baik.
Katakan: “Saya siap untuk tantangan baru” atau kalimat positif lainnya.
Jangan bilang: “Menurut Bapak/Ibu saya nggak cocok di sini?”
Kenapa: Kamu yang di-interview, bukan mereka.
Katakan: “Apa yang menyenangkan dari kantor/pekerjaan di sini?” Boleh saja bertanya, tapi siapkan pertanyaan yang bisa menunjukkan ketertarikanmu pada perusahaan tersebut.
Jangan bilang: “Sering lembur, nggak?” atau “Aturan cutinya seperti apa?”
Kenapa: Kamu ingin dilihat sebagai seseorang yang fokus dengan membereskan pekerjaan.
Katakan: “Keseharian di sini seperti apa?” Kemudian, jika kamu sudah berusaha bertanya dengan halus dan aturan cuti tetap belum dibahas, katakan, “Bolehkan saya tahu tentang aturan kompensasi dan benefit?”
Yang Harus Dihindari Tentang Kehamilan dan Bayi/Anak.
Jangan bilang: “Kamu hamil?”
Kenapa: Kamu bertanya, padahal dia nggak hamil, dan kamu merasa super malu karena menganggap dia kelebihan berat badan.
Katakan: “Hai” atau “Senang bertemu denganmu” atau “Kamu terlihat sehat.” Apapun selain “Kamu hamil?” atau “Kapan lahiran?” nggak masalah. Selamatkan dirimu dari rasa malu.
Jangan tanya: “Kamu berencana untuk memberikan ASI eksklusif?”
Kenapa: Bisa jadi kontroversi, dan bisa saja dia nggak mau membahas hal tersebut dengan orang lain.
Katakan: Nothing. Kecuali kalian sangat dekat. Kalau kelepasan, atasi dengan, “Eh, nggak usah dijawab kalau belum tahu/nggak nyaman.”
Jangan katakan: “Pasti sulit bagi orangtua kandung anakmu, merelakan anaknya diadopsi.”
Kenapa: Hal tersebut adalah hal yang sangat, sangat, sangat personal. And it’s rude.
Katakan: Yang kamu katakan pada orangtua lainnya: “Anakmu lucu sekali!” atau “Berapa umurnya?”
Yang Harus Dihindari Dengan Teman Yang Single atau Baru Saja Single.
Jangan bilang: “Kamu terlalu baik untuknya.”
Kenapa: Pada dasarnya kamu bilang kalau pilihan dia nggak benar. Dan kamu akan tambah malu kalau ternyata mereka balik lagi.
Katakan: “Dia yang rugi!” Pesan yang sama tanpa menyinggung pilihannya.
Jangan bilang: “Untung kamu mutusin dia. Aku memang nggak suka sama dia.”
Kenapa: Dia akan bertanya-tanya soal sikapmu terhadap mantannya dulu saat mereka masih bersama.
Katakan: “Aku yakin kamu bisa menemukan seseorang yang bisa memberikan apa yang kamu inginkan.” Fokusnya pada apa yang akan datang, bukan si mantan.
Jangan bilang: “Kamu secantik ini tapi masih single?”
Kenapa: Pernyataan seperti di atas adalah pujian yang menusuk dari belakang. Yang dia dengar adalah “Salahmu di mana ya?”
Katakan: “Seeing anyone?” Kalau dia terlihat malas membahas kehidupan cintanya, alihkan ke topik lain.
Yang Harus Dihindari Saat Bertengkar dengan Pasangan.
Jangan katakan: “Kamu selalu” atau “Kamu nggak pernah” atau “Kamu (jorok, pemalas)” atau “Kamu salah.”
Kenapa: Kalimat yang menuduh seperti “kamu selalu” dan “kamu salah” artinya fokusmu adalah mencari siapa yang salah, dan julukan negatif bisa membuat pasangan merasa nggak berdaya, sehingga dia akan menjadi defensif dan emosi.
Katakan: “Aku nggak suka kamu lagi-lagi meninggalkan piring kotor di meja. Gimana caranya agar kita nggak menghadapi masalah ini lagi?” Memulai dengan kata Aku menempatkan fokus pada apa yang kamu rasakan, bukan kenapa dia pemalas, dan akan membuat dia jadi lebih terbuka untuk membereskan masalah.
Jangan bilang: “Kalau kamu benar-benar cinta, kamu pasti…”
Kenapa: Semakin kamu menyatakan pada pasangan kalau kamu nggak puas akan dia, semakin nggak puas kamu jadinya. Mengontrol pasangan dengan cara tersebut bukan cara yang bagus untuk membangun hubungan.
Katakan: “Aku merasa nggak dianggap kalau kamu nggak bantuin aku. Aku akan merasa senang kalau kita…” Cara terbaik untuk menjadikan pertengkaran jadi produktif dan nggak sembarang bertengkar adalah katakan dengan jelas kenapa kamu kesal dan usulkan solusi.