Menurut penelitian, yang diterbitkan di sebuah jurnal kesehatan di Inggris, pola makan yang tinggi kandungan nutrisi dan vitamin bisa membantu memperbaiki perkembangan IQ anak, sementara pola makan yang tinggi gula, makanan olahan berlemak tinggi can do the opposite.
Sebuah penelitian di Inggris berdasarkan 4.000 anak, menanyakan pada para orangtua untuk mengisi survey tentang pola makan anak mereka di usia tiga, empat, tujuh dan delapan. Survey menunjukkan bahwa, anak yang banyak makan junk food pada usia tiga tahun, IQ-nya menurun saat mencapai usia delapan tahun – walaupun pola makan mereka membaik setelah usia tiga tahun. Data tersebut tetap sama, walaupun ada faktor lain yang juga mempengaruhi kecerdasan anak, seperti kejadian yang membuat trauma, latar pendidikan orangtua, tingkat kehidupan dan pola makan ibu saat hamil.
Advertisement
Sebaliknya, anak-anak tiga tahun yang pola makannya sehat mengalami kenaikan IQ saat mencapai usia delapan tahun. Menurut data, anak-anak kehilangan 1,67 poin IQ setiap penambahan asupan junk food, dan bertambah 1,2 poin IQ setiap penambahan asupan makanan sehat. Apa yang anak makan pada jangka waktu pendek (empat sampai tujuh) tidak mempengaruhi perkembangan kognitif mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa masa kritis untuk perkembangan otak dan kecerdasan adalah antara lahir sampai usia tiga tahun. Otak berkembang dengan cepat di tiga tahun pertama hidup anak, dan 80% perkembangannya di dua tahun pertama. Ini adalah saat dimana anak belajar duduk, merangkak, berjalan, berbicara dan meraih apapun yang ada di depannya. Itu juga merupakan alasan kenapa bayi butuh banyak tidur – agar bisa memproses semua yang dia pelajari. Dan juga kenapa sangat penting untuk menjaga asupan makanan balita.
Jadi apakah kita bisa mengubah anak menjadi genius? Jawabannya bisa. Dengan memberikan anak makanan yang juga bagus untuk kita. Artinya memilih whole grain atau sumber serat dan karbohidrat yang masih murni dibanding yang sudah diproses, makan ikan dan sumber protein rendah lemak, memasukkan buah dan sayur pada pola makan harian, dan mengurangi kadar gula, lemak dan makanan olahan.
Ternyata mudah saja untuk memastikan kecerdasan anak. Nggak perlu muluk-muluk atau mahal, cukup dimulai dari pola makan yang seimbang dan sehat.
Apakah membiasakan anak makan sehat itu hanya impian? Bagaimana taktik biar anak mau mengikuti pola makan yang sehat? Ditunggu komentar dan pengalamannya, ya!