Berbicara adalah esensi utama komunikasi. Tapi kita harus tahu, kapan saat yang tepat dan tidak tepat. Banyak yang berbicara tentang hal yang gampang ditebak, stating the obvious, atau mengulang pembicaraan yang itu-itu saja. Apa yang keluar dari mulut bisa jadi sangat membosankan! Ngobrol dan ngomong itu beda. Ada yang bisa ngomong selama dua jam di telepon, tutup telepon dan kemudian memulai omongan yang sama dengan orang yang berbeda. Many of us are afraid of silence sehingga merasa untuk mengisi kekososngan dengan kata-kata, bahkan saat kita tahu nggak ada hal penting yang harus disampaikan.
Memang penting untuk menyampaikan apa yang kita rasakan, pendapat dan perasaan terdalam kepada orang lain. Tapi penting untuk tahu, kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Ngobrol itu termasuk bertanya, diikuti dengan mendengarkan. Pertanyaan seperti "Bagaimana?" dan "Kenapa?", bisa membuat orang merespon, sementara kita mendengarkan.
Advertisement
Mendengarkan membuat kita ada untuk orang lain. Saat kita diam saja, kita memberikan perhatian penuh pada pemikiran, perasaan, dan apa yang diucapkan orang lain. Pikiran kita harus diam, nggak terburu-buru sampai ke apa yang KITA ingin sampaikan, begitu teman bicara berhenti. Body language juga harus diam, dan nggak mengalihkan perhatian orang lain, tapi menunjukkan kalau kita memberikan perhatian sepenuhnya. Kita harus belajar untuk merespon saat dibutuhkan. Dan memanfaatkan waktu untuk memastikan kita menjawab cerita atau pertanyaan dengan cara yang tidak menyudutkan, thoughtful and non-judgmental way.
Banyak orang yang akhirnya mencari bantuan konselor profesional karena tahu mereka akan didengarkan. Penyembuhan mulai berlaku saat kita merasa benar-benar didengarkan. Orang membayar angka yang cukup besar untuk ini, padahal kita bisa memberikannya kepada teman dan keluarga as a gift. Mendengarkan adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada orang lain ~ and truly taking the time to hear as well as listen.
Ada beberapa quote terkenal tentang betapa berharganya mendengarkan. Diantaranya;
- ‘Listening is an attitude of the heart, a genuine desire to be with another which both attracts and heals' ~ J. Isham.
- 'Listening is a magnetic and strange thing, a creative force…When we are listened to, it creates us, makes us unfold and expand. Ideas actually begin to grow within us and come to life…When we listen to people there is an alternating current, and this recharges us so that we never get tired of each other…and it is this little creative fountain inside us that begins to spring and cast up new thoughts and unexpected laughter and wisdom. …Well, it is when people really listen to us, with quiet fascinated attention, that the little fountain begins to work again, to accelerate in the most surprising way' ~ Brenda Ueland.
- 'The greatest compliment that was ever paid me was when one asked me what I thought, and attended to my answer' ~ Henry David Thoreau.
Let us all work together at becoming better at listening. Pastinya kita juga perlu untuk berbicara! Kata-kata yang diucapkan pada saat yang tepat ibaratnya seperti emas yang berharga. Intinya adalah mengatakan apa yang harus dikatakan seperlunya, nggak berlebihan. Digabungkan dengan mendengarkan. Conversation then becomes a true connection between people.