Banyak keuntungan memiliki keluarga yang besar. Seorang anak yang punya kakak dan adik pastinya nggak pernah kekurangan teman bermain. Anak yang lebih tua bisa membantu menjaga yang lebih kecil, mengajarkan hal berharga dalam bentuk tanggung jawab. Yang lebih muda biasanya mengidolakan sang kakak, mengikuti apapun yang dilakukan sang kakak dan ingin menjadi seperti mereka. Anak yang lebih tua bisa berperan menjadi pemimpin di antara adik-adiknya, seperti mengajarkan olahraga atau membantu membuat PR dan tugas sekolah.
Persaingan di antara saudara pun umum terjadi, apalagi jika umurnya berdekatan. Kompetisi menjadi hal yang natural dan seringkali secara nggak sadar diamini oleh orangtua. Kompetisi ini nggak jarang malah membangun jarak. Sering kali, si Adik merasa dipaksa untuk mengikuti sang Kakak, dan ini bisa terjadi di rumah, di sekolah, tempat les, atau dalam keluarga. Rasa terpaksa dan suruhan orangtua soal mencontoh Kakak bisa membuat hubungan antara mereka jadi renggang.
Advertisement
Teman datang dan pergi dalam hidup kita, tapi kakak-adik selamanya akan menjadi saudara kita. Mereka bisa menjadi tim pendukung di saat kita butuh dukungan. Saat orangtua memasuki usia lanjut, hanya kakak-adik yang bisa mengerti dan berempati dalam berganti peran mengurus orangtua. When a parent dies, saudara bisa jadi tempat bersandar dan saling support di saat kita sedih dan kehilangan.
Hubungan dengan kakak-adik mengajarkan kita untuk berinteraksi dan bersosialisasi. Ini adalah hubungan pertama yang kita miliki, di luar hubungan dengan orangtua, dan merupakan hubungan yang sangat penting. Kita belajar untuk mengatasi konflik, menjalin kedekatan, dan mempercayakan rahasia satu sama lain.
Di dalam keluarga yang memiliki banyak anak, beberapa kakak-adik bisa menjalin ikatan yang lebih kuat lebih dari yang lain, and this is natural. Ikatan ini bisa berubah seiring waktu, karena hidup pun berubah. Dua kakak-beradik yang banyak kesamaan saat kecil, bisa jadi di saat dewasa mengalami hal yang sebaliknya. Still, tetap ada ikatan keluarga yang nggak akan bisa hilang. Tidak ada seorang pun yang bisa mengerti diri kita seperti kakak-adik kita. Nobody can share your childhood memories seperti kakak-adik kita, dan nggak ada yang bisa mengerti kenapa kita bisa seperti sekarang semengerti kakak-adik kita.
Saat beranjak dewasa, tetap penting untuk menjaga hubungan dekat dengan saudara. Seringkali, hubungan ini menghilang dan biasanya terjalin kembali di umur yang lebih tua. Kita sibuk membangun karir dan membesarkan keluarga sendiri sehingga kehilangan kontak dengan kakak-adik. Kita akan merasakan keinginan untuk menemukan hal yang telah hilang, yaitu kedekatan dengan kakak-adik. Siblings remind us of who we are, where we’ve been, and where we might go one day.